Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ubi dan Kentang, Mana yang Lebih Baik?

KOMPAS.com - Kentang dan ubi memang merupakan satu keluarga. Dalam bahasa Inggris, kentang disebut potato, sedangkan ubi adalah sweet potato. Namun, tentu saja keduanya makanan berbeda.

Keduanya pun memiliki kandungan nutrisi yang menyehatkan dan cocok digunakan untuk diet karena rendah lemak. Namun, bagaimana jika keduanya diadu?

Nah untuk menjawab mana yang lebih baik dan sehat, begini jawaban dari ahli diet terdaftar Beth Czerwony, MS, RD, CSOWM, LD, speerti dilansir dari Cleveland Clinic.

Manfaat ubi dan kentang

Meski nampak memiliki penampilan yang biasa saja, dua umbi berbentuk oval ini merupakan hasil panen terbesar dunia dan sama pentingnya.

Petani memanen lebih dari 370 juta metric ton kentang di 2019, sementara ubi berhasil dipanen sebanyak hampir 92 juta metric ton di tahun yang sama..

Menurut Czerwony, keduanya meruapakan lambang diet dunia.

“Dan selain sehat, keduanya terjangkau dan serbaguna,” kata dia.

Apa bedanya?

Meski keduanya merupakan sayuran umbi, kentang merupakan keluarga nightshade, sementara ubi jalar merupakan keluarga morning glory.

Umumnya, kentang biasa memiliki warna putih atau kekuningan sebagai dagingnya, sementara ubi memiliki warna oranye.

Keduanya memiliki kulit dengan warna kecokelatan yang dapat bergantung dari jenisnya.

Jenisnya cukup banyak lho, ada 4.000 jenis kentang berbeda dan 1.000 jenis ubi berbeda di dunia.

Tak hanya itu, keduanya juga kaya akan deretan kandungan berikut:

Serat

Jika ingin mendapatkan serat, makanlah ubi dan kentang bersama kulitnya,

“Separuh dari serat pada kentang dan ubi ada di kulitnya,” kata Czerwony.

Jadi, pastikan saja untuk mencucinya hingga bersih

Karbohidrat

Baik ubi maupun kentang dianggap sebagai makanan kaya pati berkat kandungan karbohidratnya yang tinggi dan memberi energi.

Potasium

Baik ubi dan kentang memiliki kandungan potasium yang lebih tinggi dibanding pisang lho.

Vitamin B6

Sebuah ubi atau kentang berukuran sedang memiliki kandungan vitamin B6 dengan jumlah 30 persen dari total asupan harian.

Vitamin B6 ini dibutuhkan untuk memperkuat otak dan sistem saraf.

Vitamin C.

Tak perlu kaget. Sebab, satu per tiga dari total rekomendasi asupan vitamin C harian rupanya bisa kamu dapatkan dari kentang maupun ubi.

Jadi, mana yang lebih baik?

Menurut Czerwony, kentang dan ubi memiliki nutrisi dan manfaat kesehatan yang luar biasa. Namun jika diminta untuk memilih, mungkin, ubi akan sedikit lebih unggul.

Sebab, ubi memiliki kandungan bata carotene dan vitamin A yang sedikit lebih tinggi.

Ubi mendapatkan warna dagingnya dari kehadiran beta carotene, antioksidan yang melindungi tubuh dari kerusakan dan penyakit seperti kanker.

Nah, tubuh kita juga akan mengubah beta carotene dalam ubi menjadi vitamin A.

Kendati demikian, tentu saja jalan terbaiknya adalah menikmati keduanya, baik ubi maupun kentang.

Mengolah kentang dan ubi

Sebuah studi tahun 2017 menemukan bahwa mengonsumsi kentang goreng setiap dua kali dalam seminggu dapat meningkatkan risiko kematian.

Padahal, kentang memiliki kandungan kesehatan yang baik bukan?

Nah, jika ingin memasaknya, mungkin kamu bisa mengolah keduanya dengan cara memanggang atau mengukusnya agar nutrisinya tidak banyak menghilang.

Lalu, jangan lupa untuk memakan kulitnya, ya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/01/19/074554920/ubi-dan-kentang-mana-yang-lebih-baik

Terkini Lainnya

Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com