Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Lisa, Wanita Berbobot 135 Kg yang Turunkan Berat Badan 65 Kg

Apalagi dengan adanya godaan untuk malas berolahraga, jarang bergerak, hingga keinginan untuk mengonsumsi junk food.

Meski begitu, di dunia ini ada banyak kisah sukses dari orang-orang yang berat badannya turun drastis walau memerlukan waktu yang tidak instan.

Salah satunya datang dari Lisa Dove (47), seorang wanita asal Chicago, AS yang berat badannya telah turun hingga 65 kilogram sejak Januari tahun 2021.

Lisa mengaku, meski dia hidup tumbuh dalam keluarga yang sangat bugar, berat badan ibu tiga anak ini mulai bertambah setelah dua anak terakhirnya lahir.

Lisa menyebutkan sejumlah faktor yang membuat berat badannya naik hingga 135 kilogram.

Seperti, stres yang dialaminya dalam membesarkan keluarga, masalah kesehatan di keluarganya, dan pandemi Covid-19.

“Saya adalah pemakan yang 'emosional'. Saya makan ketika saya senang, saya makan ketika saya sedih," ungkap Lisa.

Lisa menambahkan, dirinya sudah mencoba segalanya untuk menurunkan berat badan.

Tetapi yang benar-benar membuat perbedaan adalah saat dia melihat halaman media sosial di aplikasi WW.

"Ada orang sungguhan, tidak seperti model tubuh pantai atau model Victoria's Secret. Mereka adalah orang-orang nyata, itulah yang membuat saya terus maju, melihat orang-orang nyata mampu melakukan ini.”

“Itu benar-benar momen yang menentukan,” kata Lisa.

Lisa mengatakan, pada awalnya dia mulai melakukan WW dengan sengaja untuk mengubah pola makannya melalui kontrol porsi dan berjalan secara teratur.

Perubahan itu membuat berat badan Lisa turun hingga 23 kilogram.

Pada Juni 2021, Lisa bergabung dengan gym lokal dan mulai mengikuti arahan pelatih pribadi, Stephanie Kandzierski.

Lisa mengaku mencintai gym dan mengikuti berbagai kelas.

“Ketika saya mulai melihat hasilnya itu membuat saya terus maju karena saya seperti, 'Oke, saya mulai melihat sesuatu di sini',” kata Lisa.

Lisa menambahkan, teman-teman dan keluarganya mendukung dan membuatnya tetap konsisten.

Selain melihat perubahan pada penampilan dan berat badannya yang turun, Lisa juga merasa kesehatannya membaik.

Lisa mengutarakan, sebelumnya dia menderita diabetes tipe 2 selama 10 tahun dan tekanan darah tinggi.

Setelah kehilangan berat badan, diabetes tipe 2 Lisa telah pulih dan tekanan darahnya berhasil turun.

“Perlahan tapi pasti, saya menggunakan empat obat dan setiap obat mulai jatuh,” kata Lisa.

“Dan saya memiliki masalah perut besar dan itu hilang. Saya merasa baik."

Manfaat menurunkan berat badan

Menurut Dr. Maryann McLaughlin, seorang ahli jantung di RS Mount Sinai, New York, berat badan yang turun 4,5 kilogram saja sudah membantu seseorang menurunkan tekanan darahnya.

“Bila kita mengalami peningkatan lemak atau adipositas –istilah yang kita gunakan dalam tubuh– itu dapat menyebabkan peningkatan peradangan di dalam tubuh,” kata McLaughlin.

"Ini adalah sesuatu yang disebut stres oksidatif yang membuat tubuh kita harus bekerja sedikit lebih keras sehingga membuat tekanan darah naik," ungkap dia.

“Jika berat badan turun dan peradangan turun, maka fungsi endotel, atau kerja pembuluh darah, membaik,” tambah McLaughlin.

Mengenai diabetes tipe 2, McLaughlin mengatakan kondisi tersebut dapat disebabkan oleh lemak perut atau juga disebut lemak visceral.

“Ini menyebabkan apa yang kita sebut resistensi insulin, bahwa tubuh menjadi resisten terhadap fungsi insulin kita,” kata McLaughlin.

“Dan jika kita menurunkan berat badan di sekitar pankreas, sel-sel penghasil insulin yang sebenarnya dapat bekerja lebih efisien. Dan gula kemudian dapat dikontrol dengan lebih baik.”

McLaughlin menambahkan, olahraga ternyata juga dapat membantu seseorang mengatasi diabetes tipe 2.

“Dengan berolahraga, kita dapat meningkatkan sel otot untuk menggunakan glukosa dan insulin secara lebih efisien,” ujar McLaughlin.

Dia menjelaskan, diet yang fokus pada nabati dengan sesekali daging dan ikan tanpa lemak, terbukti mengurangi tekanan darah dan diabetes, karena mengurangi peradangan.

McLaughlin mengatakan, mengurangi karbohidrat, permen, alkohol, dan makan banyak biji-bijian utuh daripada biji-bijian olahan bisa mengurangi tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2.

Lisa, yang berat badannya kini 70 kilogram masih berupaya untuk menurunkan sembilan kilogram lagi.

Lisa mengungkapkan, dia tidak memotong apa pun dari pola makannya, melainkan belajar makan apa yang diinginkan dalam jumlah sedang.

"Ini perencanaan dan kemajuan lambat. Makan demi makan, bukan hari demi hari," cetus dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/02/15/065953320/kisah-lisa-wanita-berbobot-135-kg-yang-turunkan-berat-badan-65-kg

Terkini Lainnya

Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com