Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Kalimat yang Jangan Dikatakan Saat Minta Naik Gaji, Ini Gantinya

Kita merasa sudah bekerja dengan optimal dan memberikan manfaat lebih kepada perusahaan.

Rasanya wajar meminta tambahan gaji sebagai kompensasi atas kinerja yang kita berikan.

Namun, negosiasi soal kenaikan gaji seringkali menjadi proses yang sulit dan menegangkan.

Rasa takut akan penolakan dan kekecewaan membuat kita bingung dan kehabisan kata-kata.

Salah-salah, kita mungkin malah menggunakan bahasa yang dapat merusak peluang kenaikan gaji yang diinginkan.

Agar proses naik gaji berjalan lancar, berikut adalah lima kalimat yang sebaiknya tidak digunakan, berdasarkan rekomendasi para ahli.

Sebaliknya, gunakan alternatif kalimat lain yang lebih efektif sekaligus jitu, dikutip dari CNBC.

"Saya ingin naik gaji"

Seringkali, kita hanya ngotot mengatakan kepada atasan untuk 'ingin naik gaji' tanpa memberikan perinciannya.

Padahal cara terbaik untuk mendapatkan kenaikan penghasilan adalah dengan mengatakan dengan tepat kisaran gaji yang kita inginkan.

Jangan ragu-ragu karena merasa permintaan gaji yang kita ajukan terlalu rendah atau terlalu tinggi.

Untuk mengetahui besaran yang tepat, cari informasi soal jumlah gaji yang diterima rekan sekantor atau di pasaran bursa kerja untuk posisi yang kita pegang.

Gunakan data itu untuk menentukan jumlah terendah yang akan kita terima dan nyatakan dengan jelas.

Tunjukkan jika kita yakin benar seberapa besar nilai kita bagi perusahaan dan tidak takut untuk menegosiasikannya.

Jika selama ini mendapatkan pujian dari rekan kerja, atasan atau bukti prestasi kinerja lainnya, sampaikan hal tersebut.

Data tersebut bisa menjadi pendukung agar permintaan kita lebih dipertimbangkan oleh atasan.

Sampaikan prestasi kita dalam ukuran yang jelas misalnya peningkatan pendapatan atau proyek sukses yang kita kerjakan.

"Saya berharap untuk ..."

Menggunakan kata-kata aspirasional seperti "harapan" mengesankan kita tidak pernah benar-benar berusaha mendapatkan kenaikan gaji tersebut.

Jika ingin naik gaji, sampaikan dan kata hal tersebut dengan mantap lengkap dengan data pendukungnya

Ketika kita membingkai permintaan naik gaji sebagai fakta objektif, itu akan terlihat lebih rasional dan lebih sulit untuk ditolak.

Sebagai gantinya, katakan, "“Berdasarkan bagaimana pengalaman saya dihargai di pasar dan dalam organisasi ini, saya berharap…”

Alih-alih naik gaji, kita mungkin malah dipersilahkan mengajukan surat resign oleh bos.

Tawaran pekerjaan dari luar dapat digunakan sebagai pendukung tapi harus dimanfaatkan dengan hati-hati. 

Sebutkan jika kita sudah memiliki tawaran dari perusahaan lain namun lebih tertarik melanjutkan karier saat ini.

Misalnya dengan kalimat, “Saya telah menerima tawaran lain, tetapi saya lebih tertarik untuk membuat posisi ini berkelanjutan.”

Cara ini lebih efektif dan kolaboratif untuk menggunakan leverage kita sehingga membuat situasi tetap positif sambil menekankan perlunya alasan untuk bertahan di kantor sekarang.

"Terima kasih, omong-omong.."

Tidak setiap negosiasi kenaikan gaji diselesaikan dengan mudah karena kita mungkin mendapatkan penolakan.

Namun jangan putus asa karena itu hanya sebuah permulaan jika kita masih ingin bertahan di kantor.

Berikan pertanyaan lebih jauh dengan mengeksplorasi respon atas, misalnya kapan dan syarat untuk mendapatkan kenaikan penghasilan tersebut.

Setujui pencapaian tertentu sehingga kita tidak perlu menebak kapan bisa mengajukan pertanyaan serupa.

Namun jika atasan menghindar memberi jawaban gamblang, mungkin ini saatnya mempertimbangkan mencari pekerjaan baru yang lebih menghargai skill kita.

Harus diingat, perlunya melakukan percakapan tersebut dengan penuh kepercayaan diri karena perusahaan butuh keahlian kita.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/04/14/150000120/5-kalimat-yang-jangan-dikatakan-saat-minta-naik-gaji-ini-gantinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke