Ingin Umur Panjang? Cobalah Makan Malam Lebih Awal

KOMPAS.com - Sudah menjadi rahasia umum, kebiasaan sehari-hari seperti intensitas olahraga, durasi tidur di malam hari, hingga pola makan tertentu berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi kesehatan kita.

Khusus mengenai pola makan, ada bukti terbaru yang menyebutkan individu yang makan malam di jam lebih awal bisa hidup lebih lama.

Temuan itu terungkap dalam studi yang dimuat di jurnal Frontiers in Nutrition.

Studi ini meneliti sebuah provinsi L'Aquila di Abruzzo, Italia yang memiliki populasi nonagenarian (orang berusia antara 90-99 tahun) dan centenarian (orang berusia 100 tahun ke atas) yang relatif tinggi.

Berdasarkan survei yang melibatkan 68 nonagenarian dan centenarian di wilayah itu, ditemukan sebagian besar peserta makan malam lebih awal, sekitar pukul 19.13.

Setelah menggali lebih dalam, para peneliti studi juga mencatat kelompok tersebut membatasi asupan kalori secara ketat.

Mayoritas peserta memertahankan asupan kalori rendah selama 17,5 jam dari waktu makan malam hingga makan siang keesokan harinya.

Peserta yang disurvei umumnya mengonsumsi sereal, sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan dalam jumlah tinggi.

Makanan dalam jumlah rendah yang dikonsumsi mereka yaitu daging, daging olahan, telur, dan sedikit manisan.

Mereka juga tetap aktif secara fisik dengan mengerjakan tugas sehari-hari.

"Hasil studi kami mendukung pentingnya pembatasan kalori harian," demikian keterangan para peneliti studi.

"Pembatasan kalori harian menghambat stres postprandial nokturnal dan mengoptimalkan respons metabolisme yang terkait konsumsi makanan nabati yang tinggi dan aktivitas fisik untuk umur panjang para centenarian di Abruzzo."