Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Agar Kucing "Senior" Mau Menerima Kucing Baru

KOMPAS.com - Adakalanya rumah kita kedatangan anak kucing baru. Namun, tak semua kucing bisa menerima anggota baru ini.

Nah, mengapa ini terjadi?

Dilansir dari The Spruce Pets, sebenarnya masalah ini bisa dikaitkan dengan kebiasaan kucing di alam liar dan bergantung dari usia kucing dan bagaimana cara ia bersosialisasi.

Menurut The Spruce Pets, secara karakteristik kucing rumahan dan kucing liar tidak berbeda jauh, terutama jika menyangkut soal hidup berdampingan dengan kucing lain.

Kucing liar, seperti kucing hutan, lynx, dan serval, biasanya adalah hewan soliter yang jarang terlihat, tertutup, dan aktif di malam hari. Pada siang hari, kucing-kucing ini akan bersembunyi dan keluar pada malam hari untuk berburu makanan sendirian.

Kucing liar (kucing peliharaan yang dibesarkan di alam liar) juga berburu. Namun, kucing-kucing ini dapat membentuk kelompok yang dipimpin oleh kucing betina (ratu) jika makanan disediakan oleh manusia.

Sementara kucing jantan biasanya meninggalkan koloni ketika berumur beberapa tahun.

Nah, hirarki sosial ini berbeda dari kucing rumahan pada umumnya. Itu karena kucing rumahan biasanya disteril, jarang bersosialisasi dengan kucing lain, dan hidup di lingkungan yang jauh dari kucing lain.

Hal inilah yang menimbulkan masalah ketika kita ingin membawa anak kucing atau kucing baru ke dalam keluarga kita.

Selain itu, kucing liar biasanya hidup dalam koloni kucing yang terkait secara genetik.

Jarang bagi kucing di luar koloni untuk bergabung, dan ketika melakukannya, kucing-kucing ini biasanya menjadi "anak bawang" selama beberapa bulan sebelum diterima sepenuhnya.

Terkadang, memberi kucing kita waktu untuk menyesuaikan diri dengan kucing baru tetap diperlukan. 

Masalahnya, jika kucing kita tidak bersosialisasi dengan baik sebelum usia 3 tahun, mungkin sangat sulit baginya untuk bergaul dengan kucing baru.

Pada kenyataannya, beberapa kucing selalu ingin menjadi satu-satunya kucing di rumah.

Untungnya, permusuhan ini bisa ditangani dengan cukup baik, dengan cara berikut,

Mangkuk makanan

Pastikan kucing baru kita memiliki mangkuk makanan dan airnya sendiri yang tidak berada di lokasi yang sama dengan mangkuk kucing yang lain.

Beri makan kucing baru di area terpisah, sehingga kucing lama kita punya teritorial makanannya sendiri dan anak kucing pun akan mendapat kesempatan untuk makan.

Jika perlu, beri makan salah satu kucing di ruangan terpisah dan tutup pintunya.

Area tidur

Sediakan area tidur terpisah untuk kedua kucing dan jangan mencoba memberikan tempat tidur lama kucing kita kepada anak kucing baru. 

Kucing kita yang lebih tua merasa “memilikinya” sehingga tidak akan ramah kepada anak kucing yang menggunakannya tanpa izin.

Area pengamatan

Kucing biasanya menghadapi "penyusup" dengan mencoba menghindarinya, dan hanya menunjukkan agresi langsung sebagai upaya terakhir.

Untuk itu, kucing perlu memiliki tempat yang aman untuk menjauh dari kucing baru sampai merasa nyaman satu sama lain.

Berikan kucing yang lebih tua area khusus di luar jangkauan anak kucing. Tempat bertengger yang tinggi, misalnya, bisa menjadi tempat yang baik bagi kucing untuk mengamati kucing baru untuk sementara waktu.

Juga, tempat-tempat ini bisa menjadi tempat peristirahatan yang baik ketika kucing perlu menjauh dari anak kucing yang agresif atau menjengkelkan.

Kotak pasir

Pastikan untuk memiliki satu kotak pasir lebih banyak dibanding jumlah kucing.

Artinya, jika kita memiliki dua kucing, kita harus memiliki tiga kotak pasir. Lalu, sebaiknya tidak ada garis pandang langsung antara kotak pasir bagi kucing yang lebih tua, dan anak kucing baru.

Beli semprotan, lap, dan diffuser yang mengandung feromon kucing khusus dan gunakan selama diperlukan.

Feromon ini membantu kucing merasa rileks dan aman, serta bermanfaat selama fase pengenalan.

Camilan

Elus kucing baru dan biarkan kucing yang lebih tua mengendus tangan kita saat memberinya makanan favoritnya.

Hal Ini dapat membantu mengajari kucing bahwa aroma kucing baru bukanlah hal yang buruk.

Seiring waktu, kucing yang lebih tua mungkin mulai mengasosiasikan bau kucing dengan camilan, menjadikannya aroma yang positif.

Lakukan hal yang sama ketika kita melihat anak kucing dan kucing berinteraksi dengan baik untuk memperkuat perilaku tersebut.

Pemisahan

Kucing tidak boleh dibiarkan bersama tanpa pengawasan sampai bisa melakukan beberapa interaksi langsung tanpa masalah.

Jadi, jika tidak dapat memantau kucing dan kucing baru pastikan keduanya dipisahkan dengan aman.

Kamar dengan kotak pasir, tempat tidur, dan semangkuk air dapat menjadi tempat tinggal kucing baru saat kita pergi bekerja atau tidur. Ini sangat membantu jika anak kucing tidak mau meninggalkan kucing yang lebih tua sendirian.

Tetap tenang

Terkadang hal-hal tidak biasa yang menakuti kucing akan menyebabkannya sikap agresif terhadap kucing baru.

Kucing adalah makhluk yang suka kebiasaan, jadi jangan membuat perubahan besar di rumah saat memperkenalkan anak kucing baru, termasuk merenovasi dapur atau mengadakan pesta dengan kembang api di halaman belakang.

Jangan biarkan perkelahian terjadi

Meskipun keduanya ingin berkelahi, jangan biarkan kucing melakukan hal lain selain mendesis dan memukul anak kucing baru.

Jika khawatir akan terjadi perkelahian, alihkan perhatian kucing kita dengan tepukan tangan yang keras atau semprotan air dengan cepat.

Jika kucing terlanjur berkelahi, keduanya harus dipisahkan untuk jangka waktu tertentu, dan kemudian perlahan-lahan diperkenalkan kembali satu sama lain selama beberapa hari hingga minggu.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/05/07/174546020/tips-agar-kucing-senior-mau-menerima-kucing-baru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke