Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kentut Berbau Tidak Sedap, Apa Sebabnya?

Pada sebagian kasus, ada kondisi yang menyebabkan kentut mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Apakah kentut berbau busuk ini menandakan masalah kesehatan serius? Pakar gastroenterologi, Christine Lee, MD, mencoba menjelaskan hal itu.

Pemicu kentut

Gas pada usus yang menyebabkan kentut terbentuk dari proses:

1. Pencernaan makanan

Semua makanan yang ditelan akan berakhir di usus, tempat di mana makanan dihancurkan dan dicerna.

Proses ini menciptakan hidrogen, karbon dioksida, metana, dan gas lain yang memicu kentut.

2. Menelan udara

Pada umumnya, seseorang menelan sekitar dua liter udara per hari saat mengunyah, berbicara, mendengkur dan minum.

Beberapa dari udara itu akan mengalir ke usus sebelum keluar dari lubang di bagian bokong.

Mengapa kentut berbau busuk?

Salah satu alasan mengapa kentut mengeluarkan bau busuk bisa disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi.

Gas yang terbentuk selama proses pencernaan bisa menjadi hasil dari diet bergizi yang sarat dengan makanan kaya serat.

Pencernaan terkadang menghasilkan hidrogen sulfida, yang dapat menimbulkan bau seperti telur busuk.

"Seperti yang sering dikatakan orang, apa yang masuk akan keluar," catat Lee.

"Itu cara yang baik untuk membayangkan apa penyebab di balik sebagian besar gas busuk."


Makanan yang menyebabkan kentut berbau busuk

Makanan sehat tertentu dapat memicu bau gas yang tidak sedap beberapa jam setelah kita makanan, seperti:

1. Kacang polong

Banyak kacang yang sarat akan karbohidrat dan gula yang tidak mudah dicerna.

Ketika makanan kaya serat ini dipecah, maka akan terjadi fermentasi dan penumpukan gas di usus. Hasilnya, kentut berbunyi keras dan berbau.

2. Sayuran silangan

Sayuran silangan seperti brokoli memiliki kandungan belerang yang tinggi.

Ketika makanan itu masuk melalui sistem pencernaan, maka akan menimbulkan gas yang berbau busuk.

Sayuran silangan lain, termasuk kembang kol dan kubis juga memberikan hasil yang serupa.

3. Makanan yang kaya belerang atau sulfur

Makanan lain dengan kandungan belerang yang tinggi mampu memicu bau busuk ketika buang gas, yaitu:

  • Alkohol seperti bir dan wine
  • Telur
  • Bawang putih
  • Biji-bijian
  • Daging
  • Kacang
  • Bawang

4. Produk susu

Intoleransi laktosa dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan kentut yang berbau menyengat, kata Lee.

Keju, yang termasuk salah satu produk susu memiliki kandungan belerang yang tinggi. Jadi jangan heran, jika makan keju dapat menyebabkan kentut berbau tidak sedap.

5. Gula alkohol dan pemanis buatan

Tubuh kita tidak dapat sepenuhnya menyerap pemanis rendah kalori, sehingga gas yang dihasilkan setelah mengonsumsi pemanis tersebut bisa berbau busuk.

6. Makanan pedas

Pernah merasa panas di area lubang anus ketika kentut? Kemungkinan, itu terjadi setelah kita mengonsumsi makanan pedas.

Pada dasarnya, makanan pedas yang membuat lidah terasa panas juga akan menyebabkan rasa panas di anus saat mengeluarkan kentut.


Kondisi medis yang memicu kentut berbau busuk

Di samping asupan makanan, kondisi medis seseorang juga memengaruhi bau kentut. Seperti:

1. Mikrobiota usus

Mikrobiota usus setiap orang berbeda, jelas Lee. Kemungkinan, kita memiliki bakteri pada usus yang secara alami menyebabkan kentut berbau sedikit lebih menyengat.

2. Konsumsi obat-obatan

Lee mengatakan, konsumsi obat --terutama antibiotik-- dapat membuat sistem pencernaan mengalami kekacauan sementara dan bahkan menyebabkan infeksi Clostridium difficile.

Infeksi Clostridium difficile disebabkan oleh gangguan pada bakteri yang ada di dalam usus besar.

Akibatnya, kentut dapat mengeluarkan bau yang busuk.

3. Sembelit

Penumpukan kotoran di saluran pembuangan bisa menyebabkan bau busuk ketika buang gas.

4. Infeksi atau penyakit

Jika kentut terus-menerus berbau busuk, kemungkinan ada masalah serius pada pencernaan kita.

Masalah kesehatan yang menyebabkan kentut berbau antara lain:

  • Penyakit radang usus, termasuk gangguan seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa
  • Kanker kolorektal
  • Penyumbatan pada usus kecil atau usus besar
  • Infeksi bakteri atau pertumbuhan bakteri secara berlebihan

Jika kentut yang berbau tidak sedap terjadi dalam waktu lama, berkonsultasilah dengan dokter guna mencari penyebabnya.

Cara menghilangkan bau kentut

Bau gas yang tidak sedap akan hilang dengan sendirinya jika terkait makanan atau obat-obatan yang kita konsumsi.

Selain itu, alat bantu pencernaan yang dijual bebas dan olahraga teratur, mengubah pola diet dan menghindari makanan pemicu kentut berbau dapat membantu mengatasi masalah ini.

Lee menjelaskan, buang gas adalah bagian dari proses organik yang normal.

Namun jika gas tersebut berbau sangat busuk, segera pergi ke dokter untuk melihat apakah itu masalah medis atau bukan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/05/12/090000420/kentut-berbau-tidak-sedap-apa-sebabnya-

Terkini Lainnya

Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com