Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Nasi Putih bisa Bikin Gemuk?

Ya, meski masih ada makanan pokok lain seperti singkong, saku, dan jagung, rasanya masih ada yang kurang jika belum memakan nasi.

Namun saat ini, banyak orang yang mulai memilih untuk beralih ke makanan pokok lain.

Pasalnya, nasi putih dianggap dapat mempersulit turunnya berat badan.

Bahkan, kita bisa menemukannya di daftar makanan “terlarang” seperti kue dan pastry yang penuh kalori.

Namun, apakah benar nasi putih membuat kita gemuk?

Dilansir dari Sfgate, sebenarnya nasi saja tidak akan membuat kita gemuk kecuali kita mengonsumsinya melebihi tunjangan kalori harian yang direkomendasikan secara rutin.

Apalagi jika terbiasa memadukannya dengan gorengan atau saus tinggi lemak.

Jadi, jika kita terus memperhatikan porsi makan dan memilih jenis whole-grain, nasi putih tak akan membuat kita gemuk.

Lantas, dari mana anggapan nasi putih bisa membuat kita gemuk? Jika benar, apakah ada alternatif lainnya?

Untuk menjawabnya, simak paparan berikut.

Reputasi buruk nasi putih yang dianggap membuat gemuk

Stigma jika nasi putih dapatmempersulit turunnya berat badan,  rupanya berawal dari pengaruh Diet Atkins  pada 1960 silam.

Kala itu, metode dinilai ampuh membantu menurunkan berat badan dengan berbagai pantangannya.

Pada masa itu pula, karbohidrat sederhana seperti nasi putih, roti, dan pasta dikambinghitamkan sebagai penyebab banyak hal, mulai dari penambahan berat badan hingga penyakit jantung.

Ada beberapa diet lain yang muncul setelah Diet Atkins namun semuanya tetap menyudutkan nasi putih dan karbohidrat bertepung lainnya.

Memang, nasi putih mengandung gula. Artinya, masuk akal bila makanan ini dituduh sebagai penghalang diet.

Kendati demikian, perlu diingat bahwa nasi putih menjadi makanan pokok bagi penduduk China dan Jepang.

Kita sudah tahu bukan jika warga negara-negara tersebut cenderung lebih kurus dan lebih sehat daripada orang Amerika?

Artinya, nasi putih sebenarnya bukan penyebab bertambahnya berat badan.

Nah, karbohidrat yang ada dalam nasi putih pun akan dipecah dan prosesnya bisa sangat cepat. 

Pemecahan ini bisa membanjiri aliran darah kita dengan gula, menyebabkan pankreas mengirimkan insulin untuk menghilangkan gula ekstra dari darah.

Namun, gula yang tidak diproses akan disimpan sebagai lemak.

Karena itulah, sebaiknya kita membatasi asupan makanan dengan karbohidrat bertepung, termasuk nasi putih.

Memilih jenis nasi lain yang lebih cocok untuk diet

Jika ingin diet, kita bisa lo memilih jenis nasi lain. Misalnya, beras merah.

Sebab, karbohidrat dalam gandum utuh seperti beras merah membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna.

Beras merah merupakan whole grain. Artinya, masih memiliki benih, dedak luar dan dedak dalam yang utuh dan kandungan gizinya masih terjaga.

Selain itu, beras merah juga memiliki kandungan serat lebih banyak, membuat pencernaan lebih lancar dan kenyang lebih lama.

Lalu, varietas beras eksotis seperti forbidden black rice juga bisa dikonsumsi.

Apalagi, beras ini disebut-sebut sebagai salah satu jenis gandum utuh terbaik.

Tips konsumsi nasi

Sebaiknya, kita memilih nasi whole grain yang dimasak dalam waktu yang cukup lama, bukan nasi putih atau atau nasi instan.

Alasannya, agar kita mendapatkan manfaat nutrisi maksimal.

Lalu, jangan menambahkan lemak seperti mentega atau minyak saat memasak nasi karena hanya menambah kalori ekstra dalam nasi.

Untuk lauk, padukan nasi dengan sayuran dan ikan atau daging tanpa lemak.

Untuk porsi, ingatlah untuk mengonsumsi sekitar 1/3 atau 1/2 cangkir beras saja setiap makan.

Terakhir, jika rasa nasi merah dirasa terlalu kuat, cobalah mencampurnya dengan nasi putih dalam perbandingan yang sama.

Perlahan, kurangi porsi nasi putih hingga akhirnya kita mampu memakan sepiring penuh nasi merah.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/05/14/162729820/benarkah-nasi-putih-bisa-bikin-gemuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke