Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Anak Sering Egois? Atasi dengan Cara Ini

Oleh: Alifia Riski Monika dan Ristianna D Putri

KOMPAS.com - Cara terbaik mengajarkan anak adalah dengan mencontohkannya secara langsung, ataupun tidak langsung di kehidupan sehari-hari. Ayah dan Ibu memiliki peran yang sama besarnya untuk mengasuh dan mengasihi anak sejak lahir.

Terkadang ada banyak sifat anak yang membuat orangtua merasa pusing dibuatnya. Salah satu yang sering dijumpai adalah sifat anak yang terkesan mau menang sendiri, tanpa memedulikan sekitar.

Seperti cerita dalam Dongeng Pilihan Orangtua bertajuk “Diculik Raja Morea”, dikisahkan Reysha yang sering membuat keributan. Dirinya juga terkenal dengan sifat tidak sabaran dan mau menang sendiri. Bagaimana kelanjutan kisahnya?

Saat anak berusia di bawah lima tahun dan terlihat seolah-olah ia tidak peduli pada orang lain selain dirinya sendiri, mungkin itu hal yang wajar. Anak-anak cenderung akan berbuat sesuka hati mereka selama hal tersebut menyenangkan.

Sebuah penelitian menemukan bahwa, seorang anak akan mulai bisa berempati atau menempatkan dirinya di posisi orang lain setelah menginjak usia empat tahun. Peneliti dari Insitut Max Planck di Leipzig dan Universitas Leiden mengatakan, kesadaran sosial semacam ini berasal dari pematangan koneksi serat kritis di otak, yang sebenarnya tidak terjadi sampai usia empat tahun.

Peran orangtua sangat dibutuhkan untuk melatih anak agar tidak egois. Misalnya, orangtua bisa mencontohkan anak agar berbagi makanan dengan teman atau orang disekitarnya. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi perilaku anak yang terlihat egois.

Ajarkan Empati

Anak-anak yang bisa menempatkan diri mereka pada posisi orang lain, cenderung lebih murah hati dan tidak mementingkan diri sendiri. Jadi, ajarkan anak berempati dengan meunjukkan emosi positif pada orang lain.

Tunjukkan tingkah laku dan ekspresi wajah orang-orang di sekitarnya untuk membantunya memahami perbedaan antara bahagia dan sedih. Orangtua juga dapat bermain peran untuk membantu anak.

Tetapkan Batasan

Anak akan menjadi egois jika mereka terbiasa medapatkan apa yang mereka inginkan. Inilah sebabnya mengapa orangtua perlu menetapkan batasan yang tepat agar anak menaatinya. Jangan mengalah jika anak menangis atau mengamuk.

Berikan pengertian jika anak tidak akan selalu mendapatkan apa yang ia inginkan, kapan pun ia menginginkannya. Beri tahu juga ke keluarga kita, untuk menerapkan hal yang sama sesuai yang kita ajarkan. Jangan terbiasa untuk memanjakan anak dengan cara apa pun.

Jadilah Panutan untuk Anak

Anak akan mengikuti perilaku sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh sekitarnya. Tunjukkan pada anak bagaimana kita sebagai orangtua, menjadi tidak egois dengan melakukan kebaikan di depannya.

Ingatlah untuk menarik perhatiannya dengan perbuatan baik yang dilakukan, sehingga anak akan melakukan hal yang sama di masa depan. Anak-anak akan meniru orangtua, maka jadilah panutan yang baik untuknya, sehingga anak tidak akan berperilaku egois.

Tumbuh dan berkembangnya seorang anak dalam lingkungan rumah, membentuk kepribadian seorang anak, sejak kecil hingga dewasa. Oleh karena itu, peran orangtualah yang sangat dominan untuk mendidik dan menjaga anak

Peran orangtua sangat berpengaruh pada terbentuknya karakter anak. Penting bagi orangtua untuk mencontohkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, baik untuk diri sendiri, sesama manusia, lingkungan sekitar, bangsa, dan negara.

Dengarkan dongeng seru sebagai medium belajar yang menarik bagi anak-anak, hanya di siniar Dongeng Pilihan Orangtua persembahan Medio by KG Media di Spotify. Episode “Diculik Raja Morea” juga bisa didengarkan melalui tautan berikut https://dik.si/dpo_morea.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/07/06/120000620/anak-sering-egois-atasi-dengan-cara-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke