Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Pesona Bad Boy Sulit Dihindari Perempuan? Ini Penjelasan Ahli

Pria dengan label ini dianggap sering melukai perasaan dengan perilakunya yang buruk.

Misalnya bersikap tidak setia, arogan, kurang perhatian atau tidak bertanggung jawab pada hubungan yang dijalani.

Ironisnya, Kaum Hawa seringkali sulit menghindari pesona bad boy sehingga akhirnya terpikat dan jatuh hati.

Akhirnya, risikonya terpaksa ditanggung sendiri dan disesali kemudian.

Daya tarik bad boy yang sulit dihindari para perempuan

Arti bad boy adalah sosok pria 'nakal' baik karena penampilannya, perilaku maupun cara berpikirnya yang tidak biasa.

Beberapa menganggap mereka lebih maskulin dan macho dibandingkan pria 'baik-baik'.

Menjalin hubungan dengan mereka dianggap sebagai pengalaman yang menantang dan mengesankan meskipun risikonya tinggi termasuk bisa menyebabkan patah hati.

Terlepas segala peringatan dan risiko patah hatinya namun toh kita tetap saja mudah terpesona dengan sosok bad boy.

Rupanya, ada alasan ilmiah di balik ketertarikan perempuan yang berisiko ini.

"Pria-pria ini mengeluarkan testosteron, yang mengarah pada keberanian dan dikaitkan dengan seksualitas yang berlebihan," jelas Michael R. Cunningham, Ph.D.,psikolog di University of Louisville.

Madeleine A. Fugère, Ph.D., profesor psikologi di Eastern Connecticut State University, AS mengatakan riset membuktikan perempuan wanita lebih tertarik pada laki-laki maskulin selama pertengahan siklus menstruasi, yang merupakan masa paling suburnya.

"Pria dengan sifat yang sangat maskulin mungkin memiliki gen kualitas yang lebih baik, sehingga bisa menarik bagi wanita pada tingkat evolusi yang tidak disadari," ujarnya.

Namun kebanyakan perempuan sadar akan risikonya sehingga lebh cenderung mencari pasangan yang baik, jujur, dan bisa dipercaya.

 Jadi, secara sadar, saya pikir sebagian besar wanita menyadari bahwa bad boys bukan pasangan jangka panjang yang ideal," tambahnya.

Hal ini yang kemudian membuat kita berusaha mengekspresikan diri dengan mencari pasangan bad boy.

"Pada dasarnya kita tertarik pada kualitas orang lain yang kita sendiri ingin miliki," kata sosiolog dan seksolog klinis Sarah Melancon, Ph.D.

“Seorang 'gadis baik' mungkin mengagumi rasa kebebasan bad boy itu yang bisa membuatnya sangat menarik, tampaknya sepadan dengan potensi rasa sakit yang muncul."

Menarik karena 'terlarang' dan dianggap lebih melindungi

Ketika dekat dengan sosok bad boy, lingkungan sekitar kita cenderung akan memberikan respon penolakan.

Hal yang malah menambah daya tariknya sebagai pasangan, dibandingkan pria baik yang dianggap membosankan.

Padahal, ada risiko kita akan mengalami patah hati, terluka baik fisik maupun emosional atau terlibat aktivitas yang berbahaya.

“Ketika kita menginginkan sesuatu yang tidak bisa atau tidak seharusnya kita miliki, keinginan kita untuk itu tumbuh secara eksponensial,” tambah Dr. Melancon.

Selain itu, perempuan yang merasa dirinya lemah dan sering terancam merasa bad boy adalah sosok yang tangguh sekaligus mampu melindungi.

Hal ini khususnya karena ketidakpedulian mereka terhadap norma sosial dan kemauan untuk dengan cepat meningkatkan frustrasi menjadi permusuhan, ancaman, dan agresi.

"Mereka ingin memiliki seseorang dalam hidup mereka yang cukup tangguh untuk menghadapi dunia dan menyerang balik bila perlu," katanya psikolog Forrest Talley, Ph.D.

Faktanya, agresi yang dimiliki para bad boy bisa berbalik menyerang kita sebagai pasangannya, yang kerap luput jadi perhatian banyak perempuan.

Beranggapan perilaku bad boy bisa diperbaiki

Dr. Cunningham mengatakan perempuan sering berusaha menjadi pemecah masalah pada hal yang menarik di sekitarnya dengan banyak keterampilan, pesona, dan daya persuasif yang dimilikinya.

Akibatnya, bad boy dianggap suatu 'proyek' untuk diperbaiki dan diubah perilakunya.

“Jika Anda bisa meyakinkan seseorang untuk berkomitmen, itu bisa terasa seperti pencapaian yang luar biasa. Anda berpikir bahwa jika Anda bisa mendapatkannya, Anda pasti cantik, lucu, dan cukup pintar untuk memenangkan hadiah ini," kata psikiater Dr. Margaret Seide, M.D.

"Sayangnya, karena tekanan sosial, wanita sering kali berada dalam pencarian abadi untuk validasi dan perasaan cukup yang sulit dipahami. Mengejar bad boy hanyalah contoh lain dari ini.”

“Mereka ingin melihat yang terbaik dalam diri orang lain dan mengalami kesulitan untuk percaya bahwa seseorang bisa benar-benar jahat.”

Padahal itu bisa menjadi jebakan sehingga kita akhirnya terlibat pada bad boys yang memberikan pengaruh negatif, bukan malah mengubahnya.

"Jarang orang-orang ini membiarkan kepercayaan orang lain pada mereka untuk memicu perubahan positif. Jika mereka melakukannya, itu berarti mereka akan tunduk," terang Dr. Talley.

Bahkan, ada risiko jika kita akan terus terjebak pada toxic relationship akibat niat 'baik' yang tidak terlaksana itu.

Bad boy terbukti sulit berubah

Tidak ada gunanya menjalin hubungan dengan bad boys dan berharap bisa mengubahnya.

Riset membuktikan laki-laki yang tidak ingin berubah, dalam banyak kasus, tidak akan mengalami perubahan yang diinginkan.

"Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa pria yang berselingkuh juga cenderung tidak setia dalam hubungan di masa depan," kata Dr. Fugère.

“Testosteron yang membuat mereka berani, suka berpetualang, dan memberontak akan membuat mereka tidak mau mengikuti aturan kencan, hubungan, dan perkawinan,” tambah Dr. Cunningham.

Sebaliknya, bad boy akan terus mencari penaklukan dan korban baru.

"'Mengubah' bad boy adalah situasi yang umumnya tidak mungkin, kata Dr. Melancon.

Jika pun sukses dilakukan maka daya tariknya sebagai seorang pria akan berkurang bagi kita.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/24/124353620/mengapa-pesona-bad-boy-sulit-dihindari-perempuan-ini-penjelasan-ahli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke