Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jalan Kaki 2 Menit Setelah Makan Bisa Turunkan Gula Darah, Benarkah?

KOMPAS.com - Ada sejumlah cara supaya kadar gula darah tetap terkontrol, seperti menjaga pola makan, tidur yang cukup, dan berhenti minum alkohol.

Namun, studi yang diterbitkan di jurnal Sport Medicine mendapati temuan yang berbeda supaya kadar gula darah turun.

Pasalnya studi tersebut mengatakan bahwa berjalan kaki selama 2-5 menit dapat menurunkan gula darah postprandial -setelah makan.

Temuan didapat peneliti setelah mereka menganalisis tujuh hasil studi yang mengkaji efek metabolisme tubuh dari duduk, berdiri, dan berjalan.

Berjalan kaki setelah makan

Peneliti melakukan pengamatan untuk memastikan apakah berdiri dan berjalan bermanfaat menurunkan gula darah ketimbang duduk.

Dalam hal ini, peneliti mengukur efek gula darah dan insulin atau hormon yang diproduksi pankreas untuk mengontrol glukosa dalam aliran darah.

Di samping itu peneliti juga melakukan pengukuran terhadap tekanan darah sistolik.

Hasilnya peneliti mendapati beberapa temuan. Salah satunya adalah berdiri lebih mampu menurunkan gula darah setelah makan ketimbang duduk.

Kemudian berjalan dan berdiri dapat menghasilkan penurunan kadar gula darah setelah makan secara moderat.

Sementara itu, berjalan secara ringan mampu menurunkan kadar insulin secara terukur.

Manfaat berjalan tersebut lebih baik daripada berdiri yang tidak memberikan manfaat signifikan dalam statistik.

Dampak untuk insulin

Peneliti yang terlibat dalam studi Aidan J. Buffey asal University of Limerick, Irlandia mengatakan, olahraga ringan -seperti jalan kaki- dapat mengurangi perkembangan resistensi insulin.

Resistensi insulin patut diwaspadai karena bisa menyebabkan diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.

Hal yang tidak jauh berbeda juga diutarakan penulis "Glucose Revolution: The Life-Changing Power of Balancing Your Blood Sugar", Jessie Inchauspé.

Ia menerangkan bahwa berjalan kaki setelah makan membawa manfaat untuk kesehatan tubuh, apakah sudah terkena diabetes atau belum.

Bagi Inchauspé, kadar gula darah yang mampu diturunkan dapat mengurangi keinginan makan berlebih, peradangan, dan memperlambat penuaan.

Selain itu kadar gula darah yang terkontrol juga meningkatkan kesehatan fisik dan mental.

Perbandingan berjalan kaki dan berdiri

Studi yang diterbitkan di jurnal Sport Medicine menemukan, jalan kaki memberikan manfaat secara signifikan jika dilakukan 60-90 menit usai makan.

Buffey menyampaikan, jalan kaki secara ringan dapat mengurangi gula darah postprandial (setelah makan) dibandingkan dengan istirahat berdiri dan duduk lama.

Hal tersebut dapat terjadi lantaran kontraksi otot mampu meningkatkan penyerapan gula darah.

Sementara itu, Inchauspé menambahkan bahwa otot yang dilatih saat berjalan kaki atau berolahraga butuh glukosa sebagai energi ketika berkontraksi.

Ia menjelaskan, ketika otot dikontraksikan 90 menit setelah makan maka otot dapat menyerap sebagian glukosa dari makanan.

Nah, apabila semakin keras otot berkontraksi tentunya semakin banyak glukosa yang diserap.

Lebih lanjut Inchauspé mengatakan bahwa otot bisa menyerap glukosa tanpa bantuan insulin.

Pasalnya glukosa yang banyak diserap membuat pankreas memproduksi lebih sedikit insulin.

Supaya orang-orang yang ingin gula darahnya turun, ia memberikan sejumlah tips selain jalan kaki. Berikut di antaranya:


https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/28/083525320/jalan-kaki-2-menit-setelah-makan-bisa-turunkan-gula-darah-benarkah

Terkini Lainnya

Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com