Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

15 Makanan yang Harus Dijauhi dalam Diet Sehat

KOMPAS.com - Banyak orang beranggapan, pola diet yang sehat adalah mengurangi porsi makanan tertentu.

Padahal, diet yang tepat bukan hanya berkaitan dengan porsi. Jenis makanan yang kita makan juga penting.

"Diet sehat adalah makanan yang terdiri dari produk segar, buah-buahan, dan biji-bijian," kata Dr Francisco Lopez-Jimenez, MD, ahli jantung di Mayo Clinic.

"Diet sehat kaya akan kacang-kacangan, minyak nabati yang baik, polong-polongan dan biji-bijian, serta sejumlah kecil produk hewani, kecuali susu dan ikan."

Makanan yang harus dijauhi saat diet

Demi menciptakan pola diet dengan gizi seimbang, para pakar dan ahli menganjurkan untuk menjauhi 15 makanan dan minuman ini:

1. Soda

Meski bisa sedikit memuaskan dahaga, minuman bersoda tidak baik untuk kesehatan kita.

Menurut Dr Elizabeth Klodas, MD, FACC, ahli jantung dan pendiri Preventive Cardiology Consultants di Minneapolis, AS, soda --baik soda biasa maupun soda diet-- tidak memberikan nutrisi yang bermanfaat.

"Dan pemanis non-nutrisi dalam soda tidak netral, merusak mikrobioma usus kita yang dapat menyebabkan disregulasi insulin. Tetaplah minum air mineral," jelas dia.

2. Daging mentah atau setengah matang

Penderita kanker atau gangguan sistem kekebalan disarankan untuk tidak mengonsumsi daging mentah atau daging setengah matang.

Dikatakan Dr Rahul Bhandari, MD, ahli onkologi radiasi di Tampa Bay Radiation Oncology, setiap makanan mentah atau yang belum dimasak bisa mengandung bakteri.

"Makanan-makanan tersebut dapat memengaruhi kondisi pasien kanker yang kekebalannya terganggu," kata dia.

3. Sereal

Sereal yang terdiri dari bahan-bahan olahan bukanlah makanan yang baik untuk kesehatan metabolisme kita.

"Makanan dengan tepung olahan termasuk sereal sarapan, biji-bijian olahan, roti, biskuit, dan makanan yang dipanggang," kata Dr Mark Cucuzzella, MD, dokter keluarga dan profesor di West Virginia University School of Medicine.

Tepung olahan memiliki indeks glikemik yang sangat tinggi yang akan meningkatkan gula darah secara drastis.

Seiring waktu, gula darah yang naik dan turun dapat menyebabkan metabolisme dan pola makan yang tidak teratur. Hal itu bisa menyebabkan obesitas dan resistensi insulin.

4. Daging olahan

Lopez-Jimenez menyebutkan, berbagai studi menemukan dampak buruk daging olahan --seperti sosis-- bagi kesehatan. Asupan daging olahan juga diketahui meningkatkan risiko penyakit jantung.

"Banyak zat yang digunakan dalam proses mengawetkan daging sudah terbukti meningkatkan risiko kanker, hipertensi, dan gangguan kesehatan lainnya."

5. Alkohol

Pasien kanker diwajibkan menghindari asupan minuman beralkohol untuk menjaga tubuh tetap kuat selama menjalani perawatan.

Perawatan kanker bertujuan memelihara kondisi tubuh pasien agar mampu melawan efek dari penyakit yang dihadapi, catat Bhandari.

Namun, alkohol dapat mengganggu proses perawatan dan pemulihan pasien kanker.

6. Lemak trans

American Heart Association menyatakan, lemak trans buatan diolah dengan menambahkan hidrogen ke dalam minyak nabati cair supaya lebih mengental.

Lemak trans ini, kata Lopez-Jimenez, tidak memiliki nilai gizi dan berbahaya bagi tubuh.

Kandungan lemak trans dalam makanan seperti roti, popcorn, atau gorengan bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular secara signifikan.

Namun, organ tersebut tidak mampu memetabolisme fruktosa dalam jumlah yang berlebihan, kata Cucuzzella.

"Seiring waktu minuman berenergi menyebabkan hati berlemak, yang merupakan akar dari resistensi insulin," tuturnya.

8. Pemanis buatan

Pemanis buatan dapat memengaruhi hormon sama seperti mengonsumsi gula, dan dapat menimbulkan jerawat.

9. Jus buah kemasan

Jus buah sudah tidak mengandung serat, dan justru bisa meningkatkan gula darah kita.

"Membuat jus buah tidak menghilangkan vitamin atau fitokimia, namun menghilangkan serat," papar Klodas.

"Itu artinya kita mengubah makanan yang sempurna menjadi seperti soda manis untuk metabolisme tubuh kita."

Dia merekomendasikan untuk memakan buah-buahan atau sayuran utuh, tidak dibikin menjadi jus.

10. Sirup jagung fruktosa tinggi

Sirup jagung fruktosa tinggi adalah pemanis yang terbuat dari tepung jagung. Bahan ini banyak digunakan dalam makanan olahan.

Studi menunjukkan, hewan yang diberi makan sirup jagung fruktosa tinggi bisa mengalami diabetes, kata Lopez-Jimenez.

"Sirup jagung fruktosa tinggi meningkatkan kadar gula lebih cepat daripada tebu. Bahan ini terdapat dalam banyak soda, minuman kaleng dan koktail," imbuhnya.

11. Minyak nabati olahan

Minyak nabati olahan digunakan untuk menggoreng makanan berulang kali. Cara ini biasa diterapkan di rumah makan atau restoran cepat saji.

Minyak olahan yang sudah dipanaskan berkali-kali dapat menyebabkan stres oksidatif di organ hati, menurut Cucuzzella.

12. Makanan cepat saji

"Ketika kita membeli makanan cepat saji, kita memiliki kendali yang jauh lebih sedikit atas ukuran porsi atau berapa kandungan garam, gula, dan lemak yang ditambahkan," ucap Klodas.

Makanan cepat saji dapat mengganggu tekanan darah, kadar kolesterol, dan lingkar pinggang.

13. Roti putih olahan

Roti putih olahan nyaris tidak mengandung serat, dan banyak nutrisi yang sudah dihilangkan selama proses pengolahan roti tersebut.

14. Gula

Molekul gula yang berlebih akan terikat pada kolagen dan elastin melalui proses yang disebut glikasi dan menghasilkan produk akhir glikasi lanjutan.

Proses tersebut pada akhirnya menyebabkan serat kolagen dan elastin kehilangan kekuatan dan kelenturan, dan memicu penuaan kulit.

Ada bukti yang menunjukkan, produk akhir glikasi lanjutan berkaitan dengan hilangnya elastisitas dan kekencangan kulit.

15. Minuman manis beku

Minuman manis beku memiliki kandungan gula yang berlebih.

"Slush atau minuman kopi beku bisa mengandung 80 gram gula atau lebih. Itu berarti 20 sendok teh gula dalam sekali minum," catat Lopez-Jimenez.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/29/054441520/15-makanan-yang-harus-dijauhi-dalam-diet-sehat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke