Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Skin Cycling, Tren Terbaru Perawatan Kulit yang Jauh Lebih Praktis

Metode yang menjadi viral di media sosial ini dianggap jauh lebih praktis dibandingkan tahapan pemakaian skincare ala Korea yang memiliki 10 langkah.

Meski demikian, manfaat skin cyclying dinilai cukup ampuh sehingga langsung jadi favorit banyak kalangan.

Cara melakukan skin cycling

Sadar rumitnya metode perawatan kulit yang beredar sekarang, banyak dokter kulit yang berusaha menyederhanakannya.

Termasuk pula dokter kulit bersertifikat dan pendiri dari Dr. Whitney Bowe Beauty, Whitney Bowe, MD yang lalu memunculkan suatu tren kecantikan yang disebutnya sebagai “skin cycling.”

Lantas, apa makna dari skin cycling?

Mengutip Pop Sugar, Dr. Bowe mengatakan bahwa skin cycling merupakan rutinitas penggunaan skincare di malam hari yang tetap memberikan hasil baik dan efektif meski tidak melibatkan banyak tahapan.

"Ini akan membuat Anda mendapatkan semua manfaat dari skincare tanpa sisi negatifnya, seperti iritasi dan sensitifitas,” ujarnya dalam akun TikTok miliknya.

Skin cycling sendiri memiliki empat proses yang dilakukan setiap malam berturut-turut.

Berikut rinciannya.

  • Malam pertama: Eksfoliasi

Pada malam pertama, kita harus melakukan eksfoliasi, yang disarankan, menggunakan produk eksfoliasi berjenis chemical, bukan physical dan mengandung asam alfa hidroksi (AHA) dan asam beta hidroksi (BHA).

Sebab menurut Dokter Bowe, jenis produk chemical tak hanya dapat membuat kulit bercahaya, namun juga mempersiapkan kulit untuk menjalani proses di malam berikutnya.

  • Malam kedua: Retinol

Di malam berikutnya, kita perlu menggunakan retinol, yang menurut Bowe merupakan bahan paling kuat dalam rutinitas skin cycling.

Kendati demikian, jika digunakan terlalu sering atau digunakan bersamaan dengan kandungan yang dapat menimbulkan iritasi lainnya, kulit bisa meradang.

Karena itu, sebaiknya gunakan retinol sebagai satu-satunya kandungan untuk eksfoliasi atau resurfacing dalam rutinitas skin cycling.

Menurut Bowe, pada dua malam ini, kita harus berfokus untuk menutrisi mikrobioma kulit dan memperbaiki skin barrier.

Jadi, kita hanya perlu menghidrasi dan melembapkannya dengan produk yang mengandung asam hialuronat, ceramide, dan gliserin.

Lalu setelah malam keempat, kita bisa mengulangi dari tahap pertama.

Manfaatnya untuk kulit

Menurut Bowe, tren ini membuat kita bisa mendapatkan manfaat dari exfoliant dan retinoid tanpa berlebihan dan menimbulkan iritasi.

Penggunaan kandungan hebat seperti asam AHA dan reinoid memang baik untuk kulit. Namun jika digunakan berlebihan, keduanya dapat merusak kulit.

Salah satu tanda kita menggunakan keduanya secara berlebihan adalah rusaknya skin barrier, yang menyebabkan kulit mengalami peradangan kronis tingkat rendah.

Manfaat skin cycling juga bisa dirasakan oleh semua jenis kulit dengan penyesuaian tertentu.

Misalnya, jika memiliki kulit kering atau sensitif, gunakan retinol dan asam tingkat rendah atau menambahkan malam pemulihan ketiga ke dalam siklus.

Sementara itu, mereka yang rentan mengalami jerawat dapat melakukan siklus skin cycling dalam tiga hari, yaitu eksfoliasi, retinoid, dan pemulihan.

Biasanya, hasil dari proses skin cycling ini sudah bisa dilihat dalam delapan hari atau dua siklus.

Kulit akan terlihat lebih sehat berkilau dan bercahaya, serta lebih terhidrasi dan lebih lembut saat disentuh.

Tentu, semakin lama siklusnya, semakin banyak perubahan yang akan terlihat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/11/02/095150720/skin-cycling-tren-terbaru-perawatan-kulit-yang-jauh-lebih-praktis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke