Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Alasan Meditasi Bisa Mencegah Migrain

KOMPAS.com - Migrain adalah penyakit neurologis yang menyebabkan rasa sakit secara berdenyut di salah satu sisi kepala.

Migrain berisiko semakin parah apabila orang yang mengalami kondisi ini tetap beraktivitas fisik, melihat cahaya, atau mendengar suara.

Sakit kepala yang disebabkan oleh migrain dapat berlangsung selama empat jam, bahkan berkelanjutan hingga berhari-hari.

Kondisi tersebut sebaiknya tidak dibiarkan karena sakit di salah satu sisi kepala dapat terasa begitu hebat sampai mengganggu aktivitas.

Kenapa meditasi bisa mencegah migrain?

Orang yang keseringan merasakan migrain berisiko mengalami gangguan jantung, depresi, asma, kecemasan, termasuk stroke iskemik.

Walau migrain berbahaya bagi kesehatan, untungnya kondisi ini bisa dicegah dan diminimalisasi dampak buruknya dengan melakukan meditasi.

Dilansir dari Very Well Health, meditasi ternyata membantu mengurangi kemungkinan stres dan ketegangan yang berisiko memicu migrain.

Dalam hal ini, ada beberapa cara dari meditasi yang berdampak positif bagi kesehatan tubuh maupun pikiran.

Berikut penjelasannya.

1. Manajemen stres

Ada beberapa faktor paling umum yang memicu migrain, seperti ketegangan, stres, termasuk kecemasan.

Nah, meditasi bisa membantu meringankan ketiga kondisi tersebut karena menghambat bagian dari sistem saraf yang mengatur hal ini.

Studi Psychiatry Investigation tahun 2018 mendapati temuan bahwa meditasi bisa meningkatkan variabilitas detak jantung.

Itu artinya, meditasi membantu mengarahkan orang pada peningkatan kesehatan kardiovaskular dan kualitas tidur yang lebih baik.

Orang yang melakukan meditasi juga mendapatkan manfaat lain, seperti ketahanan fisiologis mereka yang lebih besar terhadap stres.

Hubungan antara meditasi dengan variabilitas detak jantung, perasaan positif, dan kualitas tidur sempat dibuktikan peneliti dalam studi tahun 2020.

Studi Medicine & Science in Sports & Exercise tersebut juga menemukan temuan bahwa orang yang meditasi mengalami pemulihan pascalatihan lebih cepat.

2. Perkembangan otak

Orang yang mengalami migrain kronis kemungkinan mengalami pengurangan grey matter -jaringan saraf otak yang memproses informasi.

Area otak yang paling terpengaruh oleh kondisi ini adalah bagian yang terlibat dalam emosi, persepsi, memori, dan pengambilan keputusan.

Tak hanya itu, otak yang terpengaruh karena migrain juga memengaruhi fungsi lain, seperti pengaturan diri, kerja memori, dan pemecahan masalah.

Beberapa penelitian menemukan, meditasi dapat meningkatkan volume grey matter di bagian otak tertentu.

Salah satunya diungkap peneliti dalam studi Emotion yang dipublikasikan pada tahun 2010 silam.

Studi mendapati temuan bahwa orang yang melakukan meditasi zen memiliki grey matter yang lebih tebal dan kurang sensitif terhadap rasa sakit.

Meditasi zen yang dimaksud peneliti adalah praktik meditasi yang berakar pada psikologi Buddhis untuk mengatur perhatian.

Orang yang menjalani meditasi zen dalam waktu yang lama juga dikatakan peneliti memiliki grey matter yang lebih banyak.

3. Menjaga neurotransmitter

Bagi sebagian orang orang, ketidakseimbangan kimiawi pada otak dan kurangnya tidur menjadi penyebab utama migrain.

Secara khusus, beberapa penelitian mendapati temuan bahwa meditasi bisa meningkatkan dopamin, melatonin, dan serotonin.

Dopamin seringkali disebut sebagai hormon bahagia, melatonin adalah hormon tidur, sementara serotonin bisa mengatur suasana hati dan memori.

Di samping itu, meditasi juga mampu menurunkan kortisol (hormon stres) dan norepinephrine.

4. Meredakan nyeri

Mindfulness-based stress reduction (MBSR) bisa mengurangi sakit kepala dan memberikan perubahan yang lebih positif pada penderita migrain episodik.

Manfaat tersebut terungkap dalam studi kecil yang melibatkan 10 orang yang mengalami migrain episodik sebagai responden.

Di sisi lain, MBSR berdampak yang positif pada keparahan sakit kepala, stres, self-efficacy, kecemasan, depresi, perhatian, dan kualitas hidup.

Cara memulai meditasi untuk mencegah migrain

Meditasi ternyata dibagi menjadi dua kategori, yakni meditasi konsentrasi (concentration meditation) dan meditasi kesadaran (mindfulness meditation).

Meditasi konsentrasi befokus pada satu objek tertentu. Sementara, meditasi kesadaran memerhatikan apa pun yang terjadi pada saat ini.

Dari dua kategori itu, meditasi kesadaran seringkali diandalkan dalam studi dan praktik ini mudah dipelajari dan bisa dilakukan beberapa menit sehari.

Berikut cara memulai meditasi unntuk mencegah migrain.

1. Mencari tempat

Temukan tempat yang tepat supaya tidak terganggu atau terdistraksi ketika melakukan meditasi dan hal ini penting bagi pemula.

2. Menenangkan diri

Orang bisa duduk bersila di atas bantal, sedikit bersandar ke dinding, atau duduk tegak di kursi dengan telapak kaki rata lantai saat bermeditasi.

Yang penting adalah orang merasa nyaman kala bermeditasi tetapi tidak terlalu santai sehingga menyebabkan perasaan kantuk.

3. Posisikan diri

Fokuskan perhatian pada pernapasan, tapi jangan mencoba melakukan pernapasan dengan cara tertentu.

Perhatikan saja bagaimana udara yang dihirup masuk dan terdorong keluar sembari meletakkan tangan di paha dan menutup mata.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/11/10/060000320/4-alasan-meditasi-bisa-mencegah-migrain-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke