Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seledri Dapat Membantu Menurunkan Tekanan Darah, Benarkah?

KOMPAS.com - Makanan-makanan yang dianggap sebagai “superfood” alias makanan yang kaya akan nutrisi diyakini dapat meningkatkan kesehatan seseorang secara drastis.

Misalnya saja, biji chia (chia seed) yang dapat menurunkan kolestrol, sayuran hijau yang dapat membakar lemak, blueberry yang meningkatkan kadar antioksidan, dan biji seledri yang dapat menurunkan tekanan darah.

Karena itulah, biji seledri kerap dijadikan sebagai suplemen kesehatan.

Namun, apakah benar konsumsi biji seledri dapat menurunkan tekanan darah?

Dokter dan ahli jantung Luke Laffin, MD, dari Department of Cardiovascular Medicine Cleveland Clinic, mengatakan bahwa meski memang benar konsumsi tanaman (sayuran) seperti seledri dapat menawarkan berbagai vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang menyehatkan, bukan berarti kita bisa mengonsumsi substansi tersebut hanya sebagai suplemen dan mendapatkan manfaat yang sama.

Ia menambahkan, nutrisi dan berbagai kandungan lain dalam tanaman bekerja sama untuk meningkatkan kesehatan seseorang. Namun, mengapa dan bagaimana cara tumbuhan melakukannya masih belum diketahui.

Memang, sebuah penelitian yang diterbitkan di Natural Medicine Journal menemukan bahwa konsumsi ekstrak biji seledri dapat memperbaiki tekanan darah pada pasien yang memiliki tekanan darah tinggi.

Kendati demikian, penelitian tersebut juga menyatakan bahwa mengonsumsi ekstrak tumbuhan hanya menawarkan sedikit manfaat dan terkadang dapat merugikan tubuh.

“Karena itulah, sebaiknya kita memakan tumbuhan tersebut secara utuh, begitu pula seledri,” ujar Laffin, sebagaimana dikutip dari Cleveland Clinic.

Tekanan darah dan seledri

Sebenarnya tekanan darah akan mengukur kekuatan yang diberikan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Semakin tinggi tekanan darah, semakin keras jantung bekerja.

Lalu jika tekanan darah menjadi tinggi, pembuluh darah, jantung, ginjal, mata, dan otak bisa rusak. Bahkan, tekanan darah tinggi dapat membuat risiko terkena penyakit jantung koroner, stroke, gagal jantung, dan kebutaan meningkat.

Laffin juga mengatakan, tekanan darah 130/80 mmHg sudah dianggap tinggi. Jadi, membatasi asupan garam hingga di bawah 2.300 mg per harinya dapat membantu mengendalikan tekanan darah.

Untungnya, konsumsi seledri pun dapat membantu.

Seledri mengandung fitokimia yang disebut phthalides atau NBP jika dijadikan ekstrak. Phatalides ini dapat membantu melemaskan jaringan dinding arteri untuk meningkatkan aliran darah dan mengurangi tekanan darah.

Namun sebaiknya, makanlah seledri utuh, bukan dalam bentuk suplemen.

Sebab, kandungan garam batang seledri cukup rendah, dan dapat memberikan serat, magnesium, dan potasium untuk membantu mengatur tekanan darah.

Tapi perlu diingat, untuk mendapatkan manfaat kesehatan seledri, kita harus makan kira-kira empat batang seledri cincang setiap harinya.

Diet DASH

Konsumsi seledri saja tidak akan mampu menurunkan tekanan darah.

Karena itulah, banyak organisasi kesehatan, seperti Cleveland Clinic, National Heart, atau Lung and Blood Institut yang merekomendasikan diet DASH, sebuah program yang bertujuan untuk menurunkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung dengan pola makan berbasis tumbuhan.

Diet ini akan membuat kita mengonsumsi sayuran, buah-buahan, whole grain (biji-bijian utuh), kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak sayuran. Makanan dan minuman manis bergula serta daging merah pun dibatasi.

Dengan ini, kita akan mendapatkan manfaat dari potasium, kalsium, magnesium, serat, protein dan garam yang dibutuhkan untuk mengendalikan tekanan darah.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/11/25/075330520/seledri-dapat-membantu-menurunkan-tekanan-darah-benarkah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke