Tahi Lalat Gatal Pertanda Kanker Kulit? Simak Penjelasannya

Meskipun tahi lalat sering kali aman, namun kita tetap perlu mengawasi perubahan dan tanda-tanda lainnya yang berhubungan dengan kanker kulit atau melanoma.

Terlebih, beberapa orang juga mungkin mengkhawatirkan rasa gatal pada tahi lalat sebagai pertanda kanker.

Penyebab tahi lalat gatal

Menurut Very Well Health, ada sejumlah alasan mengapa tahi lalat bisa menjadi gatal.

Namun, kanker tidak berada di urutan teratas dalam daftar.

Penyebabnya lebih banyak ditimbulkan oleh iritasi pada kulit kering, pengelupasan karena terbakar sinar matahari, atau bahan kimia yang dioleskan pada kulit.

Perasaan gatal mungkin juga disebabkan oleh perubahan di dalam tahi lalat.

Tetapi, apabila tahi lalat terus terasa gatal setelah menghilangkan kemungkinan penyebabnya, segera periksakan ke dokter untuk memastikan itu bukan gejala melanoma.

Tahi lalat sendiri cenderung menurun dalam keluarga, jadi jika orangtua kita memiliki banyak tahi lalat, kemungkinan besar kita juga akan memiliki cukup banyak tahi lalat.

Sampai saat ini, masih belum jelas mengapa beberapa tahi lalat akan berkembang menjadi kanker sementara yang lain tidak.

Namun, beberapa faktor risiko dapat menjadi pemicu seperti:

• Berkulit putih

• Memiliki sejumlah besar tahi lalat

• Paparan sinar matahari berlebih

• Faktor lingkungan

• Riwayat melanoma dalam keluarga

• Perubahan gen, atau mutasi, hanya terlibat dalam sekitar 1 persen melanoma.

Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa lebih dari separuh risiko melanoma seseorang terkait dengan faktor genetik.

Deteksi melanoma dengan pola ABCDE

Tahi lalat yang baru atau berubah penampilannya harus dievaluasi oleh dokter spesialis kulit.

Namun, mendeteksinya sendiri dengan pola ABCDE juga dapat membantu kita menentukan apakah perubahan pada tahi lalat menunjukkan adanya masalah.

Ada pun pola deteksi ini meliputi:

• Asimetri

Tahi lalat non-kanker biasanya simetris, yang berarti satu sisi tahi lalat terlihat mirip dengan sisi lainnya.

Sebagian besar bintik-bintik kanker kulit tidak akan terlihat sama di kedua sisi.

• Batas

Batas tahi lalat kanker mungkin tidak rata, bergerigi, atau buram.

• Warna (Color)

Tahi lalat non-kanker memiliki warna yang seragam.

Tahi lalat kanker memiliki warna atau corak yang berbeda.

Melanoma sering kali berwarna merah, putih, dan biru.

• Diameter

Tahi lalat yang lebih besar dari penghapus pensil — sekitar 6 mm — dianggap abnormal.

Ini termasuk tahi lalat yang dimiliki sejak lahir.

• Evolusi atau elevasi

Evolusi berarti perubahan simetri, batas, warna, atau diameter tahi lalat yang ada.

Elevasi adalah ketika tahi lalat naik di atas kulit, terutama jika tidak rata.

Di samping itu, tanda-tanda lain seperti tahi lalat gatal, pendarahan, atau keluar cairan mungkin perlu mendapatkan perhatian lebih.

Begitu juga dengan area tahi lalat yang terlihat seperti goresan tetapi tidak sembuh dalam waktu yang wajar.

Terkadang, sensasi baru atau aneh di daerah dekat tahi lalat bisa menjadi gejala awal melanoma.

Memperkirakan risiko melanoma

Melanoma menyumbang sekitar 1 persen dari kanker kulit.

Meskipun jarang terjadi, melanoma bertanggung jawab atas sebagian besar kematian akibat kanker kulit.

Inilah sebabnya mengapa penting untuk menemui dokter jika kita melihat adanya perubahan pada tahi lalat yang sudah ada atau tahi lalat baru.

National Cancer Institute (NCI), University of Pennsylvania, dan University of California, San Francisco merancang sebuah alat sebagai bantuan bagi para dokter untuk mengidentifikasi orang-orang berisiko tinggi memiliki melanoma.

Dokter bisa menggunakan alat interaktif ini untuk memperkirakan risiko kita terkena melanoma.

Alat ini membantu merencanakan pemeriksaan yang sesuai berdasarkan risiko.

Faktor-faktor yang termasuk dalam alat penilaian ini mencakup usia, warna kulit, etnis, bintik-bintik (tidak ada, ringan, sedang, atau parah), jenis kelamin, lokasi geografis, serta jumlah tahi lalat.

Dengan demikian, peluang kesembuhan untuk melanoma jauh lebih besar apabila kanker ditemukan pada stadium awal penyakit.