Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hubungan antara Tekanan Darah dan Risiko Kambuhnya Vertigo

KOMPAS.com - Penderita hipertensi dapat mengembangkan gejala pusing akibat tekanan darah tinggi yang dimilikinya.

Mengingat gejala pusing berhubungan dengan sistem saraf di otak, apakah penderita hipertensi juga berisiko mengalami vertigo?

Menurut ahli, ternyata vertigo juga dapat dipicu oleh sejumlah kondisi yang menyangkut tekanan darah.

Baik tekanan darah tinggi atau tekanan darah rendah, keduanya memiliki risiko yang sama dalam mengembangkan vertigo.

Meski risikonya tidak terlalu signifikan, namun sekitar 20 persen dari pasien dengan keluhan vertigo memiliki riwayat tekanan darah tinggi.

Kemungkinan penderita hipertensi mengalami vertigo dapat terjadi ketika tekanan darah yang terlalu tinggi memengaruhi aliran darah di sistem vestibular telinga bagian dalam.

Pada kondisi ini, pasien dapat merasakan pusing hingga mengarah pada gangguan bagian dalam telinga yang mengatur keseimbangan tubuh.

Dalam situasi atau posisi tertentu, bisa saja serangan vertigo memengaruhi keseimbangan pasien.

Menurut pakar kesehatan, kondisi tersebut biasanya diakibatkan oleh kondisi tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.

Maka dari itu, jika seseorang sudah didiagnosis hipertensi, pastikan untuk konsultasi dengan dokter untuk mengetahui cara mengontrol tekanan darah dalam kehidupan sehari-hari.

Pastikan pula untuk menyesuaikan dan rutin meminum obat yang sudah diresepkan oleh dokter jika perlu.

Kondisi tersebut biasanya dialami pasien Hipotensi Ortostatis (HO) atau yang kerap disebut hipotensi postural.

Penyakit ini lebih sering dialami lansia yang dikaitkan dengan pengingkatan risiko terjatuh saat gejalanya kambuh.

Sensasi pusing yang dialami pasien hipotensi ortostatis dapat menyebabkan sensasi pusing ketika dia bergerak dalam posisi apapun dengan kepala tegak.

Perasaan pusing ini dapat terjadi bersamaan dengan gejala kelemahan potensial lainnya.

Seperti gangguan fungsi kognisi, kehilangan kesadaran atau dalam kasus yang lebih ekstrem dapat terjadi berkurangnya aliran darah ke otak.

Berkurangnya aliran darah ke otak ini disebut hipoperfusi serebral, kondisi ini sangat berkaitan dengan vertigo.

Untuk mengatasinya, Dr. Kimberley Bell, DPT dari The Bell Method menyarankan agar pasien menjalani terapi fisik untuk mengurangi gejala yang disebabkan hipotensi atau vertigo.

Terapi fisik yang dilakukan bersama dengan ahli medis itu mencakup gerakan yang dilakukan secara perlahan.

Mulai dari mengangkan tumit hingga mengatur posisi berdiri secara perlahan agar tidak terjatuh.

Secara umum penyebab dari OH adalah efek samping obat-obatan yang dikonsumsi. Sehingga diperlukan langkah pencegahan agar gejala pusing atau vertigonya tidak mudah kambuh.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/12/13/092639320/hubungan-antara-tekanan-darah-dan-risiko-kambuhnya-vertigo

Terkini Lainnya

Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com