Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Intermittent Fasting dan Siapa Saja yang Bisa Melakukannya

Namun, apa sebetulnya makna intermittent fasting dan bagaimana cara yang tepat melakukannya?

Menurut dokter Santi dari Medical Center Kompas Gramedia, intermittent fasting ini sebenarnya hanyalah pengaturan pola makan, yang membatasi waktu seharian menjadi waktu makan dan tidak makan.

“Waktu makan (di intermittent fasting) pada umumnya 6-8 jam dengan 18 jam berpuasa."

"Pada jendela tidak makan selama 18 jam itu, tidak makan apapun kecuali minum minuman tanpa kalori."

"Sepanjang di jendela makan, boleh,” ujar Santi dalam siaran langsung di Instagram @KompasGramedia pada Rabu (25/1/2022).

Santi menambahkan, selain jam umum, yaitu 6-8 jam berpuasa, ada pula beberapa aturan jam lainnya, misalnya untuk pemula dengan 12 jam berpuasa, atauyang lebih ekstrim, 20 jam tidak makan sama sekali.

Namun tidak perlu khawatir, jam makan dalam intermittent fasting atau yang juga dikenal dengan nama diet puasa ini bisa diatur sesuai dengan keinginan dan kemampuan kita.

“Banyak orang yang nggak bisa kalau nggak sarapan. Jadi, nggak bisa nggak sarapan, berarti dia puasa dari siang,” ujar Santi.

Lebih lanjut, Santi mengatakan, metode di atas merupakan metode intermittent fasting yang benar.

Metode tersebut bertujuan untuk menurunkan berat badan secara serius, sehingga benar-benar perlu dipatuhi aturan makannya.

Namun menurut dia, ada pula yang dinamakan dengan dirty intermittent fasting, yaitu intermittent fasting yang masih mengonsumsi makanan dengan kalori dalam jumlah tertentu di jendela makan.

Jumlah ini pun bisa berbeda, bergantung dari “kenakalan” yang mekakukannya.

Siapa saja yang bisa dan tidak bisa melakukan intermittent fasting?

Lebih lanjut, Santi menjelaskan tentang keamanan dan siapa saja yang bisa melakukan tidak bisa melakukan intermittent fasting.

Menurut dia, pada dasarnya intermittent fasting aman dan bisa dilakukan oleh semua orang sehat jasmani maupun rohani, asalkan makanan yang dikonsumsi saat di jendela makan memadai.

Kendati demikian, ada beberapa orang yang tidak disarankan untuk melakukan intermittent fasting, yaitu berikut ini:

“Sebenarnya bagi beberapa orang, seperti yang menderita penyakit dan mengonsumsi obat tertentu, bukan ‘tidak boleh’ tapi sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter,” kata Santi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/01/26/050000520/mengenal-intermittent-fasting-dan-siapa-saja-yang-bisa-melakukannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke