Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Eksim, dari Gejala hingga Cara Mencegahnya

KOMPAS.com - Dermatitis atopik atau yang biasa kita kenal dengan nama eksim merupakan suatu kondisi yang menyebabkan kulit kering, gatal dan meradang.

Eksim ini sebenarnya merupakan hal yang umum terjadi pada anak-anak meski dapat diderita oleh semua kalangan usia.

Penyakit kulit satu ini juga dikenal menjengkelkan, karena dapat berlangsung lama dan terkadang bisa kambuh.

Belum lagi, penderita eksim berisiko mengalami alergi makanan, demam, dan asma, membuatnya makin menyebalkan.

Gejala eksim juga dapat berbeda-beda pada setiap orang. Namun dikutip dari Mayo Clinic, ada sejumlag gejala umum dari kondisi ini.

  • Kulit kering dan pecah-pecah
  • Gatal (pruritus)
  • Ruam pada kulit bengkak
  • Ada benjolan kecil dan menonjol pada kulit yang berwarna coklat atau hitam
  • Kulit mengeluarkan darah dan mengeras
  • Kulit menebal
  • Penggelapan kulit di sekitar mata
  • Kulit kasar dan sensitif terhadap garukan

Lalu, eksim sebenarnya bisa terjadi saat seseorang masih balita dan dapat berlanjut hingga masa remaja dan dewasa.

Pada sebagian orang, gejala di atas juga bisa mendadak muncul dan hilang untuk sementara waktu, bahkan selama beberapa tahun.

Penyebab eksim

Jika bicara soal penyebab, pada sebagian orang, eksim timbul karena adanya variasi gen yang memengaruhi kemampuan kulit untuk memberikan perlindungan.

Lemahnya penghalang inilah yang membuat kulit sulit mempertahankan kelembapan dan melindungi diri dari bakteri, iritasi, alergen, dan faktor lingkungan lainnya.

Lalu pada sebagian orang lainnya, eksim disebabkan karena jumlah bakteri staphylococcus aureus berlebih pada kulit, sehingga fungsi penghalang kulit terganggu.

Fungsi penghalang kulit yang melemah inilah yang dapat memicu respons sistem kekebalan dan menyebabkan kulit meradang.

Faktor risiko eksim

Selain penyebab di atas, ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang menderita eksim, seperti pernah mengalami eksim, alergi, demam, atau asma di masa lalu.

Memiliki anggota keluarga dengan kondisi ini juga meningkatkan risikonya.

Pencegahan eksim

Meski menyebalkan, kambuhnya eksim sebenarnya bisa dicegah dengan menerapkan beberapa kebiasaan.

Berikut di antaranya:

  • Melembapkan kulit setidaknya dua kali sehari, baik dengan krim, salep, shea butter, maupun losion. Menggunakan petroleum jelly pada kulit bayi juga dapat membantu mencegah perkembangan eksim.
  • Mandi setiap hari. Gunakan air hangat, bukan panas, dan batasi mandi menjadi sekitar 10 menit saja.
  • Gunakan pembersih yang lembut dan tidak mengandung sabun. Jika bisa, pilihlah pembersih yang bebas pewarna, alkohol, dan pewangi lalu jauhi sabun deodoran dan sabun antibakteri yang dapat menghilangkan minyak alami kulit.
  • Jangan menggosok kulit dengan waslap atau loofah.
  • Keringkan kulit dengan handuk lembut setelah mandi.

Lalu sebagai tambahan, cobalah untuk mengidentifikasi sendiri dan menghindari iritan yang memicu eksim.

Adapun iritan dan pemicu umum eksim meliputi:

  • Kain wol kasar
  • Kulit kering
  • Infeksi kulit
  • Panas dan keringat
  • Stres
  • Produk pembersih
  • Tungau debu dan bulu hewan peliharaan
  • Jamur
  • Serbuk sari
  • Asap dari tembakau
  • Udara dingin dan kering
  • Wewangian
  • Bahan kimia iritan lainnya

Lebih lanjut, perlu diingat bahwa anak-anak bisa mengalami eksim akibat makan makanan tertentu, seperti telur dan susu sapi, sehingga kita perlu bantuan dokter untuk mengidentifikasi potensi alergi makanan yang dideritanya.

Lalu, jangan lupa untuk berdiskusi dengan dokter tentang cara mengelola gejala dan mencegah eksim kambuh jika telah mengetahui penyebabnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/02/15/070000020/mengenal-eksim-dari-gejala-hingga-cara-mencegahnya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke