Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengertian Squirting dan Kaitannya dengan Kepuasan Seksual Wanita

Praktik seksual yang dialami wanita ini masih kerap membingungkan orang biasa sementara para ahli juga punya pendapat yang bervariasi.

"Apa yang dikatakan satu sumber sering dibantah oleh yang lain," kata pendidik seksualitas Susan Milstein tentang squirting, dikutip dari Huffpost.

Apa itu squirting?

Squirting adalah keluarnya cairan melalui uretra selama rangsangan seksual atau orgasme pada wanita.

Kerap disebut sebagai ejakulasi wanita namun beberapa percaya jika hal tersebut sebenarnya tidak sama.

Squirting dan ejakulasi adalah dua kejadian yang berbeda serta menghasilkan cairan yang berbeda pula dari tubuh perempuan.

Hanya saja memang penelitiannya masih sangat terbatas untuk memastikannya secara menyeluruh.

Kalangan yang membedakannya mengatakan jika cairan yang dihasilkan ketika squirting secara kimiawi mirip - tetapi tidak identik - dengan urine encer.

“Squirting melibatkan cairan yang berasal dari kandung kemih. Dan ejakulasi wanita melibatkan cairan yang berasal dari kelenjar Skene, dikenal pula sebagai prostat wanita, kelenjar ini terletak di dekat pembukaan uretra,” kata Milstein.

Ejakulasi wanita terbukti mengandung konsentrasi antigen spesifik prostat (PSA) yang tinggi, sementara squirting juga mengandung PSA, tetapi dalam konsentrasi yang lebih rendah.

Perlu diketahui pula bahwa squirting dan ejakulasi juga bisa terjadi secara bersamaan.

Pelepasan cairan selama gairah atau klimaks wanita mungkin merupakan kejadian yang cukup umum.

Beberapa penelitian telah menempatkan prevalensinya antara 10 persen dan 54 persen wanita.

“Kelompok lain termasuk wanita yang merasa malu karenanya," ujarnya. 

Pasalnya, ada kekhawatiran pasangannya mungkin menganggap mereka sedang buang air kecil saat berhubungan intim.

Squirting bukan berkemih

Squirting dapat terjadi melalui uretra, saluran yang menghubungkan kandung kemih ke bagian luar tubuh, yang mungkin mengandun urine.

Meski demikian, hal ini tidak sama dengan berkemih ketika berhubungan seks.

"Kita berkemih saat buang air kecil, kita squirting saat sedang buang air kecil, dan terkadang kita berkemih saat berhubungan seks," kata pendidik seks, Luna Matatas.

“Semuanya terpisah. Saya pikir perhatian besar lebih pada tubuh dan rasa malu seksual lebih mendominasi sehingga gagal memahami anatomi, kesenangan dan fungsinya."

"Beberapa wanita mungkin menyukai aktivitas seks, namun tidak pernah mengalami squirting," kata Milstein.

“Dan beberapa wanita mungkin squirting setiap kali mereka terangsang secara seksual. Itu tidak berarti bahwa setiap kali mereka berhubungan seks, itu adalah seks terbaik dalam hidup mereka.”

Moali menambahkan, beberapa orang menganggap squirting sebagai puncak pengalaman seksualnya.

"Jika mereka tidak dapat melakukannya, mereka merasa kehilangan, tubuh mereka mengecewakan atau pasangan mereka gagal," jelasnya.

Ia menekankan, squirting bisa jadi hal menyenangkan namun tidak jadi takaran kepuasan seksual.

“Jika Anda tertarik untuk mencobanya, squirting bisa menyenangkan. Tapi jika tidak, kehidupan seks Anda masih bisa sangat panas.”

Selain itu, squirting dan orgasme juga bukan hal yang bisa dibandingkan.

Ketika kita mengalaminya, belum tentu sensasinya jauh lebih memuaskan daripada orgasme biasa.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/02/20/190000820/pengertian-squirting-dan-kaitannya-dengan-kepuasan-seksual-wanita

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke