Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Arloji yang Menarik Perhatian di Watches & Wonders 2023

KOMPAS.com - Ajang Watches & Wonders 2023 pada akhir Maret lalu menyuguhkan banyak jam tangan spektakuler dari 48 merek terkemuka di dunia.

Acara ini kembali diadakan sejak tahun lalu setelah absen di tahun 2020 dan 2021 akibat pandemi.

Untuk W&W 2023, terdapat 13 manufaktur jam baru yang bergabung, yaitu Alpina, Beauregard, Bell & Ross, Charles Zuber, Charriol, Chronoswiss, Frederique Constant, Gronefeld, Hautlence, Hysek, Kerbedanz, Pequignet, dan U-Boat.

Penggemar jam tangan juga disuguhkan oleh karya pembuat jam lain yang hadir di W&W edisi 2022 seperti Baume & Mercier, Chanel, Chopard, dan Van Cleef & Arpels.

Dalam pembukaan W&W 2023 di Jenewa, Swiss, 27 Maret lalu, Chopard membuat kejutan dengan mengundang Julia Roberts sebagai brand ambassador.

Kehadiran bintang Hollywood tersebut memicu antusiasme di kalangan pengunjung. Sebelumnya, ia sudah menjadi bintang kampanye Chopard Loves Cinema yang disutradarai James Gray dan diluncurkan di tanggal 20 Maret.

Booth Chopard di pameran itu didesain dengan tema kampanye tersebut, menampilkan film dan visual Julia Roberts yang memakai perhiasan dan jam tangan Chopard terbaru.

Tak hanya itu, co-president Chopard Caroline dan Karl-Friedrich Scheufele juga mengumumkan pencapaian baru dalam program jangka panjang "Journey to Sustainable Luxury".

Inisiatif ini bertujuan mempromosikan kriteria sosial dan lingkungan, dan Chopard berkomitmen menggunakan 100 persen emas dari sumber yang bertanggung jawab dalam jam tangan dan perhiasan perusahaan sejak 2018.

Selain itu, banyak hal menarik lainnya yang tersaji di sana. Berikut kami rangkum kilas balik W&W 2023 yang digelar selama lebih kurang tujuh hari tersebut.

Dibuat terbatas hanya 100 unit, referensi ini hadir dengan tampilan elegan dial hitam dan jarum detik kronograf merah.

Detail itu "terbungkus" dalam cangkang baja tahan karat berukuran 42 milimeter.

Desain Odysseus Chronograph mengadopsi model Odysseus sebelumnya yang memiliki permukaan matte dan sudut yang halus.

Melalui jam tangan ini, pengguna juga bisa me-reset jarum kronograf ke nol. Odysseus Chronograph digerakkan oleh mesin kaliber L156.1 DATOMATIC.

Desain jam terinspirasi dari model ikonik BR03 dan memiliki dial hijau yang bisa berubah warna (dari fluorescent ke bottle green) tergantung pencahayaan.

BR05 Green Gold dilengkapi cangkang dan tali rantai emas terintegrasi, serta oscillating weight emas.

Model Tank misalnya, kini mendapatkan iterasi baru bernama Tank Normale yang memiliki dial transparan dan komplikasi waktu 24 jam.

Tank Normale tersedia dalam versi emas kuning atau platinum dan dijual 50 unit saja. Sementara itu, untuk versi yang dihiasi batu berlian hanya 20 unit.

Berikutnya ada model Baignoire yang disegarkan oleh Cartier, dengan dial oval dan proporsi yang baru.

Sementara itu, La Panthere De Cartier adalah jam tangan perhiasan (jewellery watch) yang indah, kali ini datang dalam nuansa yellow gold atau rose gold.

La Panthere De Cartier diberi detail lak (lacquer) hitam dan bagian mata berupa batu tsavorite, atau emas putih dengan batu zamrud pada mata.

Salah satunya yaitu Tentagraph, kronograf otomatis high-beat pertama manufaktur Jepang itu yang memiliki mesin Tentagraph Caliber 9SC5 baru dengan cadangan daya selama tiga hari.

Kronograf ini dilengkapi clutch vertikal dan roda kolom untuk keakuratan waktu yang lebih baik. Tak lupa bagian dial diberi pola Gunung Iwate yang menjadi ciri khas Grand Seiko.

Pembuat jam tersebut juga merilis koleksi Masterpiece terbaru yaitu Hand-engraved Manual-winding Spring Drive Limited Edition SBZ009.

Sesuai namanya, jam tangan berbahan platinum 950 ini dibuat satu per satu dan diukir secara hati-hati oleh pengrajin GS di Shiojiri, prefektur Nagano, Jepang.

Inspirasi desain pada permukaan dial dan cangkang berasal dari hutan pohon betula putih (white birch) yang terletak di kaki Pegunungan Yatsugatake Utara.

Untuk menghasilkan permukaan yang reflektif, jam tangan ini dipoles terlebih dahulu melalui teknik pemolesan Zaratsu. Dari situ, barulah permukaan itu diukir secara manual dengan tangan.

Ditenagai mesin manual-winding Spring Drive Caliber 9R02, SBZ009 menampung cadangan daya hingga 84 jam. Grand Seiko hanya memproduksinya dalam jumlah terbatas, 50 unit.

Ada pula jewellery watch dari Grand Seiko yang sangat eksklusif karena hanya dilepas delapan unit saja.

Jam tangan yang dimaksud, Masterpiece Collection Spring Drive 8-Day Jewelry Watch SBGD213 memiliki bodi platinum yang dikelilingi batu berlian dan safir yang ditata dengan tangan.

Referensi SBGD213 ditenagai mesin manual-winding Spring Drive Caliber 9R01 yang berdaya tahan hingga 192 jam atau sekitar delapan hari.

Ketiga jam tangan yang disebutkan di atas akan mendarat di bulan Juni tahun ini.

G-Timeless Dancing Bees, misalnya, memiliki detail lebah bergerak dan batu opal hijau atau biru langit pada dial.

Referensi ini dibalut batu berlian yang berada di sekitar bezel dan crown.

Tersedia juga G-Timeless Planetarium yang ditata oleh berbagai permata di atas dial.

Ada empat varian dari G-Timeless Planetarium, dan salah satu yang menarik yaitu varian pink gold dengan batu rubi, opal merah, turmalin merah muda dan garnet sebagai indeks jam.

Material komposit baru digunakan pada cangkang jam, terdiri dari 56 lapisan serat kaca yang dipintal dan diberi lapisan aluminium, lalu dikompres bersamaan sehingga membentuk cangkang yang ringan namun kokoh.

Berikutnya, Hermes H08 Chronograph terlihat mencolok berkat tali jingga dan cangkang berbentuk seperti bantal (cushion) yang terbuat dari serat karbon dan bubuk grafit.

Arloji ini memiliki bezel titanium yang dipoles satin serta crown yang disikat physical vapor deposition (PVD) hitam, dan satu pusher dengan ujung kepala berwarna jingga di sisi kanan.

Pusher tersebut gunanya untuk mengaktifkan fungsi kronograf seperti start, stop, dan reset. Menurut pembuat jam, ketiga fungsi itu disatukan demi menyederhanakan desain dan membuat H08 Chronograph tidak tampak terlalu besar.

Angka Arabic terbuat dari rodium dan dilapisi material Super-LumiNova untuk kemudahan membaca waktu.

Sementara itu, Arceau Petite Lune menampilkan ilustrasi bulan dan dua planet misterius di kejauhan, butiran batu berlian yang membentuk bintang-bintang, dan permukaan dial aventurine.

Batu mutiara diterapkan pada ilustrasi bulan, sedangkan planet berukuran besar terbuat dari aragonit dan planet yang lebih kecil dari batu opal.

Tentunya ada beberapa perbedaan antara Ingenieur Automatic 40 dengan Ingenieur orisinal. Contohnya, lima sekrup yang mengunci bezel kini diletakkan sejajar dan simetris.

Selain opsi baja, jam tangan ini juga tersedia dalam opsi titanium --yang bobotnya sekitar 40 persen lebih ringan dari baja.

Opsi baja hadir dengan variasi dial hitam, aqua, dan perak, sementara model titanium hanya memiliki variasi dial abu-abu.

Ingenieur Automatic 40 tahan air 100 meter, dan digerakkan oleh mesin kaliber 32111 bawaan pabrik yang mampu bertahan hingga 120 jam.

Setidaknya, ada tiga model Reverso baru yang menarik perhatian. Salah satunya Reverso Tribute Chronograph yang dibuat untuk menghormati Reverso Chronograph edisi 1996.

Reverso ini dilengkapi mesin Calibre 860 baru dan dial skeleton yang memperlihatkan mesin dan kronograf di dalamnya.

Ada juga Reverso Tribute Duoface Tourbillon yang menampilkan dua sisi dial dengan nuansa yang sangat berbeda.

Satu sisi yang berwarna perak terlihat ramping dan elegan, diberi fitur jarum Dauphine dan mekanisme flying tourbillon, sementara sisi lainnya sebagian transparan serta menunjukkan zona waktu kedua dan indikator siang-malam.

Selain itu, JLC menciptakan empat versi baru Reverso Tribute Small Seconds, di mana bagian dial disikat membentuk pola sinar matahari dalam warna hitam, burgundy, dan perak.

Reverso Tribute Small Seconds dilindungi oleh cangkang pink gold yang didesain ulang.

Kemudian, Reverso Hybris Artistica Calibre 179 memadukan teknologi multi-axis tourbillon dengan sentuhan tangan pengrajin di JLC.

Jam tangan tersebut tampak indah berkat permukaan dial yang dilapisi lak berwarna biru gelap, dan cangkang pink gold.

Terdapat 382 komponen di dalamnya, termasuk mekanisme gyrotourbillon. Namun, dudukan atas dan bawah jam atau lug dirancang sedemikian rupa agar tetap nyaman saat dipakai.

Dari sektor jewellery watch, JLC juga tidak mengecewakan. Satu referensi yang patut diperhitungkan adalah Reverso One Precious Colours. Karya ini mencerminkan keahlian pengrajin dalam menata dekorasi dan perhiasan di sebuah penunjuk waktu.

Detail arloji mencakup satu sisi dial mutiara putih bergaya Art Deco dengan bracket emas di bagian sudut, jarum dan indikator jam Dauphine, enamel pada bezel, serta batu berlian yang menghiasi lug dan motif lekukan (gadroon) di bezel.

Sedangkan, sisi lainnya menampilkan enamel grand feu yang menarik.

JLC menyediakan dua opsi warna untuk Reverso One Precious Colours. Opsi pertama berwarna biru-hitam dengan sentuhan pink gold dan tali kulit buaya berwarna biru.

Opsi kedua berwarna hijau dengan sentuhan white gold yang dilengkapi tali kulit buaya hijau.

Referensi terakhir dari JLC yang menonjol yaitu Reverso Secret Necklace, sautoir (kalung yang juga berfungsi sebagai jam) bergaya Art Deco yang berhiaskan lebih dari 3.000 batu berlian.

Dalam peletakan setiap berlian ini, pengrajin JLC membutuhkan waktu sekitar 300 jam.

Reverso Secret Necklace diberi rantai halus dengan tautan berlian dan manik-manik onyx.

Di sisi belakang, terdapat detail geometris yang dipasangi berlian putih dan onyx hitam.

Reverso Secret Necklace menggunakan mesin Calibre 846 yang dioperasikan secara manual dan memiliki cadangan daya selama 38 jam.

Montblanc membekali cangkang Zero Oxygen untuk setiap model yang dapat mencegah pengembunan atau oksidasi pada komponen mesin di bagian dalam.

Dial arloji menampilkan ilustrasi gletser, es, dan bebatuan, yang dihasilkan dari metode Italia kuno bernama sfumato effect untuk memberikan gradasi warna yang menarik.

Koleksi lainnya yaitu Montblanc 1858 Iced Sea Automatic Date dalam warna glacier grey yang mengambil inspirasi dari es di Mer de Glace, gletser yang terletak di lereng utara Mont Blanc, Pegunungan Alpen, Perancis.

Arloji berdiameter 41 milimeter ini dilengkapi tali baja dan tali karet hitam yang bisa dengan mudah diganti, serta ukiran gunung es dan scuba diver pada cangkang belakang.

Tidak ketinggalan, 1858 Iced Sea Limited Edition Coffret dalam tiga warna berbeda, disertai ukiran laser yang berbeda pula.

Edisi abu-abu menampilkan ukiran Les Grandes Jorasses, diikuti ukiran Aiguille du Moine dan Les Drus pada edisi biru dan hijau.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/04/08/091853620/arloji-yang-menarik-perhatian-di-watches-wonders-2023

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke