Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Meneladani Kisah 3 Perempuan Inspiratif yang Berhasil Mengangkat Daerahnya

KOMPAS.com - Peran perempuan pada masa kini semakin penting. Tak sekadar bertanggung jawab pada tugas domestik, perempuan berkesempatan untuk membangun karier dan mencapai kesuksesan di berbagai bidang.

Dengan begitu, perempuan dapat menjadi agen perubahan serta membuka akses bagi sesamanya. Terlebih, keberadaan internet semakin membuka peluang untuk mewujudkan misi tersebut sembari mengembangkan kreativitas.

Bicara soal manfaat, internet memungkinkan perempuan untuk mengakses sumber daya dan informasi yang lebih banyak dalam mendukung pengembangan karier mereka. Ragam situs web, forum diskusi, dan jaringan media sosial (medsos) memberi perempuan kesempatan yang lebih luas untuk berbagi ide, karya, serta pengalaman.

Selain manfaat tersebut, internet juga memberikan sejumlah faedah lain bagi perempuan di bidang literasi digital. Pertama, internet memungkinkan perempuan mengakses berbagai sumber informasi tentang literasi dan teknologi.

Kedua, internet memberi peluang perempuan untuk mengikuti kelas online atau pendidikan jarak jauh untuk meningkatkan keterampilan. Ketiga, internet membuka peluang bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam industri teknologi.

Keempat, internet membuka ruang kepada perempuan untuk menyuarakan pendapat tentang ragam isu lewat media sosial (medsos). Terakhir, internet memungkinkan perempuan untuk berkolaborasi serta bertukar pengetahuan dengan para ahli.

Melihat manfaat tersebut, IndiHome dari Telkom Indonesia berkomitmen memberikan akses internet cepat untuk memajukan literasi dan teknologi di Tanah Air.

Berkat internet cepat, masyarakat umum, termasuk perempuan, dapat mengakses berbagai sumber informasi dengan lebih mudah. Dengan demikian, kalangan perempuan dapat memberi dampak bagi masyarakat di sekitarnya.

Di Indonesia sendiri, terdapat sejumlah perempuan inspiratif yang telah bergerak serta fokus berkarya untuk mengembangkan daerahnya masing-masing.

Perempuan-perempuan inspiratif tersebut berhasil membuktikan kepada khalayak bahwa mereka mampu berkarya sehingga menjadi role model bagi insan di Tanah Air.

Berikut adalah tiga di antara perempuan-perempuan inspiratif tersebut.

1. Hanna Keraf

Hanna Keraf merupakan inisiator tradisi menganyam di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Aktif dalam gerakan pemberdayaan perempuan desa di Maumere sejak 2012, ia terlibat dalam upaya mengurangi kemiskinan di negara-negara berkembang bersama yayasan independen asal Swiss.

Pengalaman tersebut pula yang memacu dirinya berinisiatif membangkitkan kembali tradisi menganyam yang mulai pudar di tengah masyarakat NTT.

Gerakan tradisi menganyam tersebut diberi nama “Du Anyam” yang memiliki arti perempuan yang menganyam.

Adapun anyaman tersebut terbuat dari daun lontar yang dibuat menjadi aneka produk kriya, mulai dari alat tapis beras, tempat sirih pinang, plafon rumah, kipas tangan, keranjang, topi, hingga dompet.

Gerakan tersebut kemudian menyebar ke 21 desa di 21 kecamatan di Kabupaten Sikka, NTT. Hingga saat ini, Hanna melibatkan tidak kurang 450 perempuan di tujuh desa di Kabupaten Lembata dan Flores Timur yang aktif dalam gerakan Du Anyam.

2. Rubama

Perempuan inspiratif berikutnya berasal dari Gampong Nusa, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Ia bernama Rubama.

Perempuan muda kreatif yang lahir pada 17 Agustus 1985 itu aktif membuat program bank sampah guna mengatasi persoalan sampah plastik yang bertebaran di Gampong (Desa) Nusa.

Berkat upayanya itu, desa tempat ia tinggal konsisten menggelar kegiatan bertajuk Nusa Festival tiap tahun. Tak sekadar acara parade budaya dan kuliner, festival tersebut juga menjadi wadah untuk memamerkan ragam produk kreatif berupa baju berbahan sampah kertas.

Aksi lingkungan yang diinisiasi Rubana pun berdampak signifikan terhadap ekonomi lokal di Gampong Nusa. Ia pula yang menginisiasi Gampong Nusa menjadi desa wisata alam dan budaya berbasis ekowisata.

Lewat upayanya itu, Gampong Nusa semakin maju. Masyarakat pun sejahtera karena ekonomi lokal terus tumbuh di sana.

3. Mama Ibo

Bergeser ke timur Indonesia, ada Mama Ibo, pendiri Batik Papua “Pondok Putri Dobonsolo”. Perempuan inspiratif ini bahkan dijuluki sebagai pembatik perempuan pertama Papua.

Untuk diketahui, ia mempelajari seni membatik sejak 1990 dari Irian Jaya Development Foundation (IJDF). Ia pun tercatat sebagai generasi pertama orang asli Papua yang mendapatkan pelatihan membatik di Jawa.

Usai mendapatkan pelatihan, Mama Ibo mendirikan Kelompok Putri Dobonsolo pada 1996. Kelompok ini telah menghasilkan ratusan motif batik Papua, termasuk motif Yoniki dan Hiyake yang kini menjadi tren. Dari tangan dingin Mama Ibo tercipta pula motif khas Papua, yakni Hakalu Batu.

Adapun produksi batik yang digeluti Mama Ibo sendiri masih tergantung pada pesanan dari gereja.

Itulah tiga perempuan inspiratif yang berhasil memajukan daerahnya. Seiring waktu berjalan dan perkembangan internet, ketiga tokoh tersebut mampu menjangkau dan mendapat apresiasi dari masyarakat luas.

Lewat internet, baik Hanna Keraf, Rubama, maupun Mama Ibo, mampu melahirkan kreativitas yang memberi pengaruh besar terhadap daerah asal mereka. Terlebih, bagi Indonesia dan perempuan lain di Tanah Air. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/06/13/151200220/meneladani-kisah-3-perempuan-inspiratif-yang-berhasil-mengangkat-daerahnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke