Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Hal yang Harus Dilepaskan demi Hidup yang Lebih Bahagia

"Dulu saya berpikir jika saya memiliki lemari yang lebih besar atau lebih banyak lemari dapur, saya akan lebih bahagia."

"Biasanya, dalam hal menjalani hidup yang lebih bahagia, kita percaya bahwa kita membutuhkan lebih banyak."

"Hal ini mungkin termasuk mendapatkan penghasilan lebih, memiliki rumah yang lebih besar, atau berpartisipasi dalam lebih banyak kegiatan."

Demikian ungkap Courtney Carver saat mengawali ulasannya di laman Bemorewithless.com, tentang hal-hal yang harus dilepas untuk mencapai kebahagiaan yang lebih besar.

Courtney Carver dikenal dengan blognya "Be More with Less" yang dibuat pada tahun 2010, dan kini dia menjadi salah satu blogger top di dunia untuk tema minimalis.

Dia mengatakan, meskipun beberapa hal yang dia sebut dapat berkontribusi pada kebahagiaan, namun mengurangi hal-hal yang berkontribusi negatif berpotensi membuat leih bahagia.

Apalagi jika dibandingkan dengan pemikiran untuk terus-menerus mencoba menambahkan lebih banyak hal atau harapan apapun.

7 hal yang harus dilepaskan untuk hidup yang lebih bahagia

Ketika kita melihat daftar di bawah ini, tanyakan pada diri sendiri hal mana yang membuat kita tidak merasa bahagia.

Saat sudah mendapat jawaban, maka hal itulah yang menjadi pilihan terbaik yang harus kita lepaskan lebih dulu.

1. Membandingkan diri dengan orang lain

Kita mungkin merasa sangat puas dan bahagia dengan sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, sampai kita membandingkan dengan pencapaian orang lain.

Kita mungkin membandingkannya dengan sesuatu yang dibagikan seseorang di Instagram atau cerita lain yang kita dengar.

Kita mungkin membandingkannya dengan sesuatu yang kita miliki sebelumnya atau yang kita pikir akan kita miliki di masa depan.

Seperti kata pepatah, perbandingan adalah pencuri kebahagiaan.

Akan selalu ada keadaan yang lebih baik (atau lebih buruk) untuk dibandingkan, namun hal ini jarang sekali mengubah situasi kita.

Membandingkan hanya akan mengubah perasaan kita terhadap situasi yang ada.

2. Mencoba mengubah apa yang sudah terjadi

Penyesalan dipicu oleh upaya mengenang kembali dan mencoba mengubah masa lalu.

Rasa sakit di masa lalu dapat membantu kita mengambil keputusan untuk melangkah maju.

Namun menghabiskan waktu membayangkan bagaimana jadinya jika kita melakukan sesuatu secara berbeda hanya akan membuat kita tidak merasa lebih baik sekarang.

Kita akan terus menerus kehilangan potensi kegembiraan saat ini dengan melihat ke belakang dan mengharapkan hasil yang lebih baik.

Mungkin inilah saatnya untuk melangkah maju.

Jika mencoba mengulang masa lalu telah menjadi kebiasaan, cobalah luangkan waktu beberapa menit setiap hari untuk merenung melalui jurnal.

Keluarkan dari pikiran dan tuliskan.

Sebelum mengakhiri sesi jurnal, tulislah 1-2 kalimat tentang sesuatu yang terjadi dengan benar yang membuat kita tersenyum. Kembalilah ke hari ini.

3. Menginginkan sesuatu untuk orang lain

Tentu saja kita menginginkan yang terbaik untuk orang yang kita cintai.

Tetapi, ketika kita mulai menginginkan sesuatu untuk orang lain lebih dari yang dia inginkan untuk diri dia sendiri, hal ini akan menghalangi kebahagiaan kita.

Lihatlah situasi ini dengan mata yang segar. Apakah kita memaksakan apa yang kita inginkan untuk seseorang ketika dia tidak tertarik.

Apakah kita menetapkan tujuan atau harapan untuk orang lain dalam hidup kita ketika dia berhak melakukannya untuk dirinya sendiri.

Ketika kita bisa melepaskan keinginan ini, hubungan kita akan membaik, termasuk hubungan dengan diri sendiri.

Merasa kesal atau khawatir dengan orang yang tidak melakukan apa yang kita pikir terbaik untuk dilakukan, akan membuat kita semakin frustasi dan kurang bahagia.

4. Mengkhawatirkan hal-hal yang berada di luar kendali

Ini mungkin yang paling sulit dari semuanya, dan ketika kita melepaskannya, hal ini akan memberi kita kebahagiaan yang berlimpah.

Stres yang kita bawa karena mengkhawatirkan hal-hal yang tidak dapat kita ubah, hal-hal yang tidak dapat kira kendalikan, cuma akan membebani hidup.

Namun, ini bukan berarti kita menyerah pada hal-hal yang kita pedulikan.

Sebaliknya, ini berarti memperhatikan kekhawatiran tersebut dan sebelum kita mulai kesal atau merenungkan hal yang sama berulang kali, kita perhatikan dan bertanya, "Apakah ini masih dalam kendali saya?"

"Apakah ada langkah yang bisa saya ambil untuk membantu?"

Dan terakhir, jika jawaban dari dua pertanyaan pertama adalah tidak, tanyakan "Tindakan sehat apa yang bisa saya lakukan untuk melepaskan diri dari kekhawatiran ini?"

Berjalan-jalan, membuat jurnal, membuat sesuatu, atau mendengarkan podcast yang ringan mungkin cukup untuk melepaskan kekhawatiran dan menjadi lebih bahagia.

5. Kekacauan

"Karena saya kebanyakan menulis tentang menyederhanakan hidup, saya harus menyertakan yang satu ini," kata Courtney Carver.

"Menghilangkan kekacauan dari rumah, kalender, dan pikiran kita memiliki potensi besar untuk meningkatkan kebahagiaan," sambung dia.

Dengan memperlambat, menghilangkan gangguan dan menenangkan pikiran, kita memberikan ruang dan waktu untuk apa yang membuat kita merasa bahagia dan menikmati perasaan bahagia tersebut.

"Bukannya terburu-buru untuk mencapai hal berikutnya," sebut Courtney Carver.

Jika kita tidak yakin dari mana harus memulai, singkirkan dulu hal ini, jadwalkan lebih banyak hal atau merapikan pikiran  untuk mengurangi stres, dan membuat lebih banyak kedamaian dan kemudahan.

6. Begadang demi melakukan "satu hal lagi"

"Saya bekerja dengan banyak orang luar biasa di The Simplicity Space yang berharap mereka bisa tidur lebih nyenyak."

"Ketika saya bertanya kepada mereka apakah masalahnya adalah tetap tidur atau tidur tepat waktu, kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa mengatur dan menghormati waktu tidur adalah bagian tersulit."

"Banyak dari mereka yang begadang demi melakukan 'satu hal lagi'," kata Courtney Carver.

Mereka berpikir jika bisa mengejar ketinggalan atau menyelesaikan satu hal lagi, keesokan harinya akan lebih baik.

Sebaliknya, mereka merasa uring-uringan keesokan harinya karena kurang tidur.

Ketika kita berhenti mengorbankan waktu tidur dan begadang untuk menyelesaikan lebih banyak hal, kita bisa menciptakan hidup yang lebih bahagia.

Selain itu, kita juga bisa menyelesaikan pekerjaan dengan lebih mudah saat beristirahat dengan cukup.

7. Merasa bersalah

Merasa bersalah menyiratkan bahwa kita telah melakukan sesuatu yang salah, namun seringkali, ketika merasa bersalah, kita tidak melanggar pemahaman itu.

Sebaliknya, kita merasa bersalah ketika merasa tidak cukup menyelesaikan pekerjaan, atau ketika harus mengatakan tidak atau menetapkan batasan dengan seseorang.

Kita bahkan mungkin merasa bersalah ketika sakit dan harus mengambil cuti atau beristirahat.

"Banyak orang mengatakan kepada saya bahwa mereka merasa bersalah karena bersantai dan tidak melakukan apa pun atau tidak menghadiri acara yang tidak ingin mereka hadiri."

"Jika kita bisa memahami dan pernah merasa bersalah karena hal-hal ini, saya ingin menyarankan bahwa kita tidak merasa bersalah," cetus Courtney Carver.

Sebaliknya, kita merasa tidak nyaman karena mengurus diri sendiri. Kita mungkin merasa tidak nyaman untuk mengutamakan diri sendiri, mengurus kebutuhan atau bahkan memberi diri sendiri apa yang terasa seperti kesenangan sederhana.

Ketika kita tidak terbiasa melakukan hal tersebut, ketidaknyamanan kita akan terasa buruk dan kita menyebutnya sebagai rasa bersalah.

"Ini yang membuat kita merasa lebih buruk karena merasa telah melakukan sesuatu yang salah."

"Lepaskan lingkaran setan ini dan pertanyakan rasa bersalah itu. Ketika perasaan itu muncul, tanyakan pada diri kita, "Apakah ini rasa bersalah atau ketidaknyamanan?" Kita berhak untuk menjaga diri kita sendiri," tegas dia.

Hal mana yang akan dilepaskan lebih dahulu?

Manakah dari tujuh hal di atas yang harus dilepaskan untuk hidup yang lebih bahagia yang paling sesuai dengan diri kita?

Pilihlah 1-2 hal untuk dikerjakan. Bersikaplah lembut pada diri sendiri saat kita melepaskan hal-hal yang mungkin tidak disadari membuat kita merasa buruk.

"Perlahan-lahan, kita bisa memberi ruang untuk merasa sedikit lebih ringan, lebih bahagia, dan lebih nyaman dalam hidup," sebut Courtney Carver.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/07/11/123956720/7-hal-yang-harus-dilepaskan-demi-hidup-yang-lebih-bahagia

Terkini Lainnya

Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com