Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Kebiasaan yang Bikin Lansia Tetap Bugar dan Awet Muda

Itulah mengapa kita perlu melakukan berbagai hal yang dapat membantu agar tubuh tetap bugar dan tampil awet muda, terutama saat memasuki usia lanjut atau lansia.

Menurut Bill Dorfman, seorang dokter gigi kosmetik berusia 64 tahun yang berbasis di California Selatan, AS, olahraga secara rutin adalah salah satu cara menjaga kebugaran tubuh.

Tiga hari dalam seminggu ia fokus pada latihan otot perut dan kardio, sedangkan hari lainnya untuk mengangkat beban ringan dengan repetisi tinggi.

Dorfman mengaku mulai serius berolahraga setelah jeda selama sekolah kedokteran gigi, ketika ia sering merasa kesakitan.

Saat itu ia menyadari bahwa kebugarannya telah terabaikan setelah bertahun-tahun menjadi perenang dan pesenam di sekolah menengah atas.

"Apa yang saya temukan adalah semakin sering saya berolahraga, semakin baik yang saya rasakan," katanya.

Namun, selain berolahraga, Dorfman juga selalu menjaga pikirannya tetap tajam dan membuat rencana makan malam bersama teman-temannya agar tetap saling terhubung, yang semua mendukung kebugarannya.

Kebiasaan kesehatan Dorfman menggarisbawahi bahwa salah satu kunci untuk hidup lebih lama adalah gabungan dari rejimen kebugaran secara fisik maupun mental dan emosional.

"Kita benar-benar perlu melihat kehidupan lansia dengan lensa holistik, apakah mereka benar-benar bahagia, sehat, dan utuh," kata Dor Skuler, salah satu pendiri dan CEO Intuition Robotics dan seorang ahli lansia.

Kebiasaan yang bikin lansia tetap bugar dan awet muda

Lebih lanjut, para ahli pun membagikan beberapa kebiasaan yang bisa dilakukan agar lansia tetap bugar dan awet muda, seperti yang dilansir dari laman Yahoo berikut ini.

1. Olahraga untuk tubuh dan otak

Tetap aktif secara fisik dapat mencegah cedera dan membantu tubuh pulih lebih cepat ketika cedera terjadi.

Ditambah lagi, hal ini juga sangat terkait dengan kesehatan mental dan fungsi otak yang baik.

Kirk Erickson, direktur Ilmu Saraf Translasi di AdventHealth Central Florida, AS, menemukan, aktivitas fisik merupakan salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan otak sepanjang masa pakainya.

Penelitian Erickson menunjukkan, seiring bertambahnya usia, otak akan menyusut, khususnya bagian hipokampus yang bertanggung jawab untuk pembentukan memori.

Olahraga dapat membantu memertahankan bagian otak ini, dan dalam beberapa kasus, meningkatkan ukurannya.

Ada banyak hal yang bisa dipelajari tentang bagaimana dan mengapa hal ini terjadi, namun Erickson mengatakan, efeknya akan lebih baik jika kita melakukan kebiasaan ini lebih lama, jadi ada baiknya untuk memulainya sejak usia muda.

"Tentu saja kita masih bisa mendapatkan manfaatnya jika kita memulainya di kemudian hari," katanya.

"Kita mungkin akan menemukan bahwa seiring berjalannya waktu, kita dapat mengingat kembali ingatan dan informasi dengan lebih mudah dan memiliki fungsi eksekutif yang lebih baik, serta rentang perhatian yang lebih panjang ketika otak dalam kondisi terbaiknya," ungkap Erickson.

Ia pun merekomendasikan olahraga ringan seperti berjalan kaki 5 hari seminggu selama 30 menit.

Selain berjalan kaki, Dr Gary Small, ketua psikiatri di Hackensack Meridian Health mengatakan bahwa latihan kekuatan juga membantu memerangi kehilangan otot yang berkaitan dengan usia dan dapat membuat hidup lebih lama.

Di samping itu, latihan keseimbangan dapat membantu mencegah terpeleset dan jatuh, penyebab utama cedera pada lansia berusia 65 tahun ke atas.

Sementara, seorang ahli terapi fisik di Cayuga Medical Center di Ithaca, Jasmine Marcus, merekomendasikan berjinjit dalam berolahraga jika kita baru melakukannya.

Ia menyarankan untuk memulai dengan beberapa jenis kelas kebugaran kelompok seperti zumba apa pun yang dapat meningkatkan detak jantung.

"Akan sangat membantu juga jika kita memiliki pasangan yang bisa membuat kita lebih konsisten," terangnya.

2. Menjaga kebugaran mental

Small juga merekomendasikan melakukan aktivitas yang menjaga kebugaran otak.

Sebuah penelitian menunjukkan, tindakan sederhana seperti membaca artikel online dan mencari topik di Google dapat memberikan stimulasi mental yang berharga.

Mengerjakan teka-teki silang, membaca buku, bermain game, mempraktikkan hobi, dan melamun, semuanya berkontribusi pada ketajaman mental.

Manajemen stres, juga merupakan bagian penting dalam menjaga kebugaran mental.

Hanya dengan meditasi selama 10 menit sehari dapat meningkatkan suasana hati dan ketangkasan kognitif, yang bisa memperbaiki otak dan memperkuat sirkuit saraf.

"Kita tidak perlu pergi ke tempat peristirahatan di Nepal atau India untuk bermeditasi, tapi kita bisa mempelajari keterampilannya," kata Small.

3. Tetap bersosialisasi

Sebuah penelitian menunjukkan, hubungan sosial mengurangi risiko kematian dini.

Ini berarti kebugaran sosial dan emosional adalah kunci untuk menua dengan baik.

Skuler mengatakan, perubahan besar dalam hidup, seperti kematian pasangan, sering kali memicu rasa kesepian.

"Sejauh ini, hal tersebut merupakan momen yang sangat penting," katanya.

Tiba-tiba tidak ada yang menanyakan bagaimana kita tidur atau apa yang kita rencanakan untuk hari itu.

Masalah serupa terjadi pada penuaan yang tidak sinkron, di mana salah satu pasangan mengalami penurunan kemampuan akibat demensia.

"Peristiwa lain seperti pensiun atau menyekolahkan anak ke perguruan tinggi mungkin memiliki dampak yang sama pada kesejahteraan sosial," jelas Skuler.

ElliQ, robot pendamping yang dibuat oleh perusahaan Skuler, adalah salah satu cara untuk membantu lansia agar tetap terhubung 

Namun ia mendorong semua orang untuk menjaga persahabatan dan hubungan dengan anggota keluarga.

"Menjadi sukarelawan juga dapat menambah tujuan dan koneksi dalam hidup," terangnya.

4. Pola tidur yang baik

Ada mitos, lansia membutuhkan waktu tidur yang lebih sedikit seiring bertambahnya usia.

Tetapi, Dr Jamie Zeitzer, penasihat dan peninjau ilmiah di Rise Science, mengatakan, kenyataannya tidur menjadi lebih sulit seiring bertambahnya usia.

Akibatnya, banyak lansia yang tidur lebih larut dan bangun lebih awal.

"Manusia diprogram untuk tetap terjaga selama 16 jam, dan tidur selama 8 jam," katanya.

"Kemampuan orang yang lebih tua untuk melakukan hal itu berkurang, jadi mereka harus bekerja sedikit lebih keras untuk melakukannya," ujar dia.

Penyebab kurang tidur dapat berupa masalah sosial dan fisik.

"Kita menjadi lebih sensitif terhadap suara dan suhu seiring bertambahnya usia," terang Zeitzer.

Selain itu, seiring bertambahnya usia, kita juga menjadi lebih sensitif terhadap kafein.

Jadi, jika dulu kita bisa minum secangkir kopi di malam hari, sekarang kita mungkin akan mengalami kesulitan tidur beberapa jam kemudian.

Ada juga perubahan besar yang terjadi setelah kita pensiun, di mana batasan-batasan sosial seputar tidur tiba-tiba hilang.

"Lansia yang tidak memiliki kewajiban sosial di pagi hari mungkin akan merasa mereka cenderung tidak ingin tidur pada jam-jam biasa."

"Tidur di siang hari, misalnya, dapat 'menyulitkan' tidur mereka di malam hari," jelas Zeitzer.

Para lansia mungkin mendapati, tidur terlalu sedikit atau memiliki waktu tidur yang terfragmentasi di malam hari dapat menyebabkan masalah akut dengan kognisi di hari berikutnya.

Kurang tidur dalam jangka panjang juga berkaitan dengan kondisi kesehatan, termasuk depresi, penyakit Alzheimer, dan kanker.

Rutinitas yang baik dapat mengatasi beberapa masalah tidur.

Sebagai permulaan, hindari kafein di malam hari dan perhatikan bahwa kita harus menyesuaikan suhu di lingkungan tidur untuk mendorong istirahat.

Meskipun beberapa ahli memperingatkan agar kita tidak menggunakan perangkat elektronik sebelum memejamkan mata, Zeitzer mengatakan, menonton acara TV dapat membantu jika kita merasa lebih rileks dan siap untuk tidur.

"Selalu baik untuk memejamkan mata dan tertidur, tetapi orang lain membutuhkan lebih banyak jenis rutinitas untuk bersantai," imbuhnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/07/24/074041420/4-kebiasaan-yang-bikin-lansia-tetap-bugar-dan-awet-muda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke