Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Mengakhiri Pertemanan yang Toksik

KOMPAS.com - Pertemanan seharusnya menjadi sumber kegembiraan dan juga dukungan sosial dalam hidup. Itu terjadi ketika kita berteman dengan orang-orang yang tepat.

Tetapi terkadang kita baru menyadari bahwa orang yang kita anggap teman ternyata memberi pengaruh buruk dan tidak menguntungkan kita. Jika itu terjadi, penting mengetahui cara mengakhirinya.

Seperti yang dikatakan psikoterapis Annette Nuñez, kita semua mendambakan hubungan manusia, tetapi ketika hubungan itu tidak berbalas, misalnya, kita mungkin ingin mengakhiri pertemanan.

"Mungkin juga kita merasa terkuras saat bersama di lingkaran itu atau pertemanan itu malah mengeluarkan hal terburuk dalam diri kita. Ini bisa jadi alasan kuat untuk menjauh," katanya.

Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa lingkaran pertemanan kita saat ini toksik dan harus diakhiri:

- Mereka selalu bersaing dengan kita dalam segala aspek dan sulit untuk ikut bahagia.

- Melakukan perilaku yang membuat kita merasa tidak aman atau tidak dihargai.

- Mereka hanya menelepon saat butuh sesuatu.

- Kita merasa mereka mengeluarkan sisi buruk diri kita.

- Mereka melanggar batasan yang kita buat.

- Mereka posesif, pencemburu, dan mengontrol.

- Mereka tak pernah bertanya dan tak peduli kondisi kita.

Berikut adalah beberapa tips untuk mengakhiri pertemanan yang tidak sehat tersebut:

1. Rencanakan apa yang akan kita katakan

Mengakhiri pertemanan bisa jadi hal yang berat dan tidak mudah. Tetapi kita juga tak harus bersikap dramatis. Kita bisa mengajak bicara atau menulis pesan untuk bersikap jujur tentang apa yang kita rasakan.

Jika ingin berbicara langsung, rencanakan apa yang akan kita katakan sehingga kita bisa fokus dengan keinginan kita. Jelaskan bahwa kita memprioritaskan energi dan ingin lebih berkembang sehingga kita butuh ruang dari pertemanan itu.

2. Hindari ghosting

Menjauhkan diri atau bahkan ghosting terasa menggoda ketimbang harus menghadapi langsung teman kita. Tetapi itu bukan hal dewasa untuk dilakukan.

Mengabaikan orang lain akan menimbulkan reaksi yang tidak kita inginkan. Jadi, rencanakan "perpisahan" secara baik-baik.

3. Buat batasan

Perpisahan butuh batasan, misalnya memberi tahu kita tak bisa lagi sering bersamanya seperti dulu.

Seringkali batasan ini gagal karena kita merasa bersalah ketika teman tidak merespon dengan baik maksut kita.

Tetap ingatlah bahwa kita tak perlu merasa bersalah karena melakukan tindakan untuk kesejahteraan dan perkembangan diri.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/08/06/200000120/tips-mengakhiri-pertemanan-yang-toksik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke