Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Kesalahan Menyimpan Buah yang Sering Tak Disadari

KOMPAS.com - Buah adalah salah satu makanan yang wajib disediakan di rumah.

Biasanya kita membelinya dalam jumlah banyak lalu disimpan di rumah sampai waktunya siap disantap.

Sayangnya, keinginan ini kerap kali gagal karena kondisi buah yang berubah menjadi tidak sesuai harapan.

Misalnya, busuk, kulitnya menghitam, lembek atau hal lain yang membuatnya tidak layak dimakan lagi.

Selain kualitas buahnya yang buruk, sejumlah permasalahan itu bisa jadi disebabkan kesalahan kita sendiri saat menyimpannya.

Apa saja?

Mencuci buah beri

Kita mungkin berniat membersihkannya dari kotoran atau bakteri sebelumnya menyimpannya di lemari es.

"Jangan pernah, jangan pernah, jangan pernah melakukan hal itu," kata Robert Schueller, pakar produksi di Melissa's Produce, penghasil buah dan sayuran skala besar di AS.

“Semua buah memiliki penghalang alami yang memungkinkan buah tersebut matang perlahan di tanaman," tambahnya.

Jika membilasnya, kita menghilangkan lapisan pelindung tersebut, sehingga menyebabkan buahnya cepat rusak.

"Hal ini terutama berlaku untuk buah beri, yang dapat mulai rusak dalam hitungan jam."

Mencampur pisang dengan buah lainnya

Meletakkan pisang dalam satu mangkuk atau wadah yang sama dengan buah-buahan lainnya bisa menjadi bumerang untuk manfaatnya.

Memang terlihat cantik untuk menghias meja makan tapi penataan ini membuat pisang bisa mematangkan buah lainnya karena gas etilen yag dilepaskannya.

Tak jarang, hal ini akan merusak tekstur atau rasa buah lainnya karena proses pematangan 'dadakan' yang tidak disadari itu.

"Saat dapur Anda hangat, hal itu meningkatkan produksi etilen," terang Schueller.

Apalagi dengan penggunaan kompor, oven, lemari es, mesin pencuci piring, dan microwave yang bisa menghasilkan panas.

Akibatnya, buah menjadi terlalu matang dan berlebihan yang tidak sesuai dengan keinginan kita.

Menyimpan jeruk di kulkas

Jeruk yang disimpan di kulkas akan lebih keras sehingga lebih sulit untuk memeras dan mengekstrak sarinya.

Sebaliknya, jeruk yang disimpan di suhu ruangan yang berlokasi di wilayah panas akan lebih cepat kering.

Sesuaikan penyimpanannya dengan kebutuhan kita dan lokasi tempat tinggal.

Kita bisa membuat lemon dan jeruk nipis lebih lembut dan mudah diperas dengan memanaskannya di microwave selama beberapa detik atau menggulungnya di atas talenan.

"Kebanyakan orang memotong jeruk secara melintang, tetapi jika Anda memotongnya memanjang, Anda akan mendapatkan lebih banyak sari buah—sekitar 10 persen lebih banyak," jelas Schueller.

Cara ini memang terkesan praktis padahal sebenarnya menyulitkan diri sendiri saat ingin mengolahnya karena menempel di kulkas.

Apalagi jika hanya ingin menggunakannya dalam jumlah yang sedikit, untuk dijadikan salad atau smoothies.

Solusinya, tempatkanbuah di atas loyang yang dilapisi dengan kertas roti atau kertas lilin, sisakan sedikit ruang di antara setiap potongan.

Kemudian ketika buah sudah membeku padat, pindahkan ke wadah penyimpanan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/09/12/070000020/5-kesalahan-menyimpan-buah-yang-sering-tak-disadari

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com