3 Jenis Persahabatan yang Kita Butuhkan agar Hidup Lebih Bahagia

Mempertahankan persahabatan jangka panjang yang stabil adalah salah satu dari tujuh praktik orang yang hidup bahagia dan sehat, demikian temuan studi tersebut.

Namun, setiap pertemanan bisa terlihat berbeda dan tidak semua pertemanan kita memiliki makna dan fungsi yang sama.

Arthur Brooks, seorang profesor Harvard yang mengajar kursus tentang cara mengelola kebahagiaan mengatakan ada tiga jenis persahabatan yang dibutuhkan untuk benar-benar merasa bahagia dalam hidup.

Berikut uraiannya, dikutip dari CNBC:

• Persahabatan yang bermanfaat

“Pikirkan tentang hubungan yang Anda miliki dengan orang-orang yang bekerja dengan Anda, atau dengan siapa Anda berbisnis," ujar Brooks.

Hubungan ini cenderung bersifat transaksional dibandingkan pertemanan lainnya.

• Persahabatan berdasarkan kesenangan

“Jenis hubungan ini didasarkan pada rasa saling mengagumi karena masing-masing orang menikmati kesenangan dari yang lain," terang akademisi yang menulis buku 'The Best Friends Can Do Nothing for You' itu.

Hal ini terjadi saat seseorang menganggap temannya lucu, menarik, dan menyenangkan sehingga terus memelihara hubungan sosial itu.

• Persahabatan yang “sempurna”

Jenis persahabatan ini terjadi antara orang-orang yang saling mencintai terhadap sesuatu yang tidak hanya menyatukan mereka namun juga memengaruhi perilakunya menuju kebaikan.

"Suatu hubungan menjadi sempurna bukan jika didasarkan pada kegunaan atau kesenangan, namun jika berfokus pada perbaikan keadaan orang lain,” kata Brooks.

Memiliki keunggulan masing-masing

Setiap jenis persahabatan itu memiliki keunggulannya masing-masing terkait pengaruhnya pada hidup kita.

Persahabatan yang bermanfaat tidak selalu yang paling memuaskan dan persahabatan yang menyenangkan mungkin tidak melampaui kepentingan bersama tapi keduanya penting untuk memajukan kehidupan kita.

"Tetapi biasanya tidak membawa kegembiraan dan kenyamanan yang bertahan lama,” ungkap Brooks.

Dua tipe persahabatan ini juga sangat berisiko putus jika terjadi konfrontasi, percakapan yang sulit, atau keintiman.

Oleh karena itu, persahabatan yang “sempurna” sangat diperlukan dalam hidup untuk kepuasan dan kebahagian sejati.

Sahabat dalam kategori ini biasanya memiliki kecintaan yang sama terhadap sesuatu di luar diri kita, baik hal yang sifatnya transedental seperti agama atau kesenangan seperti olahraga.

"Tetapi mereka tidak bergantung pada pekerjaan, atau uang, atau ambisi," pungkas Brooks.