Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Asam Salisilat Bisa Memicu Jerawat, Apa Sebabnya?

Dikenal dengan sebutan skin purging (pembersihan kulit), jerawat yang muncul adalah bagian dari reaksi jangka pendek atas penggunaan bahan-bahan yang mempercepat pergantian sel, termasuk asam salisilat.

Sebab, pada dasarnya asam salisilat membantu kulit untuk lebih cepat menyingkirkan sel-sel kulit mati.

Akibatnya, sel-sel kulit mati, kotoran, dan minyak muncul ke permukaan kulit, yang lalu menyumbat pori-pori. Kondisi inilah yang lalu memicu jerawat.

Lantas, bagaimana kita dapat mengetahui jika jerawat yang muncul adalah hasil dari skin purging.

Apa itu skin purging?

Skin purging adalah proses ketika sel-sel kulit mati disingkirkan, dan terjadi proses pergantian sel.

"Jerawat dimulai sebagai apa yang kita sebut sebagai mikrokomedo yang berada di bawah permukaan kulit dan tidak terlihat."

Demikian kata dokter spesialis kulit dan asisten profesor dermatologi di NYU Grossman School of Medicine, Dr Arielle Nagler, MD.

"Beberapa produk perawatan meningkatkan pergantian kulit dan membantu mengungkapkan mikrokomedo ini lebih awal, atau dengan cara yang lebih cepat," kata dia.

Beberapa penyebab umum skin purging, antara lain retinoid dan asam salisilat. Produk dengan bahan-bahan tersebut biasanya akan membantu mempercepat pergantian sel.

Sering kali, pergantian sel yang cepat membawa sel kulit mati, kotoran, dan minyak yang tersembunyi ke permukaan kulit. 

Kondisi inilah yang mengakibatkan penumpukan hingga menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.

Pada akhirnya, kulit akan beradaptasi dengan bahan-bahan tersebut. Jerawat pun hilang, dan barulah kita dapat merasakan manfaat dari produk baru tersebut.


Bolehkah menggunakan asam salisilat setiap hari?

Kita bisa menggunakan asam salisilat setiap hari atau beberapa hari dalam seminggu.

Salah satu penyebab utama skin purging adalah asam salisilat yang tersedia dalam bentuk krim, gel, losion, dan banyak lagi.

Asam salisilat juga dapat membantu membersihkan jerawat dengan mengurangi pembengkakan dan membuka sumbatan pada pori-pori.

Jika kulit mengalami pembersihan pada awal perawatan, maka kita mungkin perlu mengoleskan asam salisilat dengan dosis rendah beberapa kali seminggu.

Selain itu, kita dapat secara perlahan meningkatkan penggunaan produk setiap hari saat kulit telah menyesuaikan diri dengan asam salisilat.

Atau, berkonsultasilah pada dokter kulit tentang cara terbaik menggunakannya.

Berapa lama prosesnya berlangsung?

Skin purging dapat berlangsung selama beberapa minggu.

Diperlukan waktu 4-8 minggu untuk melihat berkurangnya jerawat, dan selama 16 minggu untuk jerawat hilang setelah memulai produk baru dengan asam glikolat, laktat, asam salisilat, atau retinoid.

Umumnya, para ahli menyarankan untuk menggunakan produk baru setidaknya selama empat minggu.

Tetapi, kita mungkin tidak akan melihat adanya perbaikan dalam 4-6 minggu setelah memulai perawatan baru.

Sebaliknya, sudah waktunya untuk menghentikan produk tersebut dari rutinitas harian jika jerawat tidak kunjung membaik setelah waktu tersebut.


Perbedaan skin purging dan breakout

Tidak semua jerawat baru yang muncul adalah hasil dari skin purging.

Produk "non-comedogenic", atau produk yang tidak menyumbat pori-pori, juga dapat mengurangi risiko breakout.

Sebaliknya, produk yang mengandung shea butter, silikon, dan produk berbasis minyak dapat menyumbat pori-pori.

"Jika kita menggunakan sesuatu dengan bahan-bahan tersebut, maka kita bisa berjerawat karena produk itu sendiri."

Begitu kata Dr Debra Jaliman, MD, dokter spesialis kulit dan asisten profesor dermatologi di Icahn School of Medicine di Mount Sinai.

"Jika kita mencoba produk baru dan mulai mengalami breakout, itu tergantung pada bahan-bahannya, apakah kita harus menghentikannya," ujar Dr Jaliman.

Sebenarnya, ada sedikit perbedaan antara jerawat yang disebabkan oleh skin purging dan breakout.

Misalnya, skin purging menyebabkan jerawat yang menghilang dengan cepat dan tidak meninggalkan bekas luka.

Sementara breakout dapat menyebabkan jerawat yang perlahan-lahan menyusut dan sering meninggalkan bekas.

Tanda-tanda kalau kulit kita sensitif terhadap formula produk meliputi:

• Gatal-gatal

• Kemerahan

• Pembengkakan

Kita juga perlu berhenti menggunakannya lebih cepat jika produk baru tidak mengandung bahan yang menyebabkan skin purging.

"Apabila produk itu bukan sesuatu yang diformulasikan untuk membantu pergantian kulit dan malah membuat breakout, sebaiknya hentikan," kata Dr Nagler.


Faktor risiko

Selain dari daftar bahan pada produk baru, kebiasaan lain juga dapat menyebabkan jerawat yang tidak berhubungan dengan skin purging.

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko berjerawat antara lain:

• Tertidur di malam hari sebelum menghapus riasan.

• Menggosok kulit dengan kasar.

• Memencet jerawat.

• Berbagi produk dan alat rias wajah dengan orang lain.

• Mencoba terlalu banyak perawatan jerawat dalam beberapa minggu satu sama lain.

• Menggunakan handuk untuk menyeka keringat saat berolahraga.

• Mencuci muka lebih dari dua kali sehari.

Jika kita tidak cocok dengan satu bahan, seperti asam salisilat, maka kita bisa menggunakan retinoid topikal dosis rendah setiap tiga hari selama beberapa minggu pertama.

Kemudian, kita dapat meningkatkannya secara perlahan hingga mengoleskan krim ke wajah setiap malam.

Setelah kulit beradaptasi dengan retinoid, kita dapat memilih dosis yang lebih kuat dari yang kita gunakan saat ini.

Menambahkan produk secara bertahap ke dalam rutinitas perawatan kulit harian juga akan membantu meminimalkan timbulnya jerawat dan efek samping lainnya, seperti kulit kering dan kemerahan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/09/14/102609220/asam-salisilat-bisa-memicu-jerawat-apa-sebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke