Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ular Pelangi yang Eksotis dan Jinak, Cocok Dipelihara Pencinta Reptil

KOMPAS.com - Ular pelangi menjadi salah satu jenis ular yang cocok dipelihara karena memiliki tampilan yang eksotis dan sifatnya yang jinak. 

Ular yang satu ini memiliki ciri khas tampilan yang mengilap dan punya pola warna unik serta variasi warna pada sisiknya.

Apalagi, ular pelangi juga tidak memiliki racun atau bisa. Tak heran jika banyak pencinta reptil yang memeliharanya sebagai hewan peliharaan eksotis.

Habitat asli ular pelangi

Nama ilmiah dari ular pelangi adalah Xenopeltis unicolor. Dalam bahasa Yunani, Xenopeltis berarti perisai kecil dan Unicolor berwarni "satu warna" dalam bahasa Inggris.

Meski demikian, ular ini tidak hanya menampilkan satu warna, tetapi hampir dari keseluruhan warna pelangi bisa terlihat saat terkena paparan sinar matahari.

Ular pelangi atau yang lebih dikenal dengan sebutan sunbeam snakes merupakan hewan endemik dari Asia Tenggara.

Habitat aslinya biasa ditemukan di hutan atau pegunungan rendah dengan vegetasi tanah lembap, semak belukar, rawa, sawah, hingga di sekitar lembah sungai dataran rendah.

Mereka menyukai area yang lembap dengan banyak tumbuh-tumbuhan di tanah dan berlumpur.

Saat berburu pun, ular pelangi terbiasa bersembunyi di bawah dedaunan untuk memangsa katak, kadal kecil, atau ular lain yang lebih kecil.

Ular pelangi cukup mudah ditemukan di beberapa wilayah Asia Tenggara, seperti Vietnam hingga Indonesia, dan cukup populer dijadikan ular peliharaan.

Ular pelangi dapat tumbuh dewasa dengan panjang 91 cm hingga 1,5 meter.

Mereka punya ciri tubuh yang cukup ramping dan bobotnya bisa mencapai 1 kilogram saat dewasa.

Sisiknya cenderung berwarna abu-abu gelap dan mengilap, hitam, atau coklat tua.

Salah satu yang membuatnya unik adalah dari sisiknya yang bisa memancarkan lapisan seperti holografik pelangi metalik jika terpapar sinar matahari.

Tampilan ini mirip seperti genangan air yang tercemar minyak atau terlihat pada gelembung sabun.

Sedangkan untuk spesies ular pelangi albino, corak pelangi yang dipancarkan cenderung menampilkan warna merah muda atau putih.

Ular pelangi cocok dipelihara

Selain karena tampilannya yang eksotis, ular pelangi juga tidak berbisa sehingga tidak menjadi ancaman bagi manusia.

Bahkan, ketiga spesies ular pelangi yang ditemukan juga menunjukkan sifat yang mirip satu sama lain. Mereka hanya dibedakan melalui ukuran tubuh hingga panjangnya.

Ular yang satu ini jarang menunjukkan sifat agresif, kecuali jika mereka merasa terancam, diperlakukan kasar atau tidak sengaja terinjak.

Jika ular pelangi menggigit, dampak yang bisa dirasakan hanya berupa luka tusuk seperti gigitan ular lain. 

Meski begitu, perawatan luka gigitan ular pelangi juga perlu diperhatikan untuk mencegah infeksi atau memerlukan obat tetanus.

Ular pelangi juga termasuk jenis ular yang sangat jinak. Kombinasi antara tampilan eksotis dan sifatnya yang tidak agresif membuatnya menjadi hewan peliharaan yang cukup populer bagi pencinta reptil.

Di samping itu, ukurannya juga tidak terlalu besar sehingga tidak membutuhkan kandang atau akuarium yang spesifik hingga perawatannya cukup mudah.

Menurut laporan A-Z Animals, seekor ular pelangi yang dirawat dengan baik mampu bertahan hingga lebih dari 10 tahun.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/09/29/074917920/ular-pelangi-yang-eksotis-dan-jinak-cocok-dipelihara-pencinta-reptil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke