Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Pilihan Kolagen untuk Konsumsi Harian, Mana yang Terbaik?

Tubuh memang bisa memproduksi kolagen sendiri tapi jumlahnya cenderung menurun seiring bertambahnya usia.

Kondisi itu pun dapat memengaruhi kecantikan dan kesehatan kulit hingga kesehatan tubuh secara keseluruhan. 

Tak heran jika asupan kolagen belakangan ini menjadi suplemen harian yang semakin populer di kalangan masyarakat.

Pilihan asupan kolagen dan cara mengonsumsinya

Beberapa orang rutin mengonsumsi kolagen untuk mendukung kesehatan rambut, mengurangi nyeri sendi, menjaga kesehatan kuku dan tampil awet muda. 

Semakin banyaknya pilihan suplemen kolagen yang ada di pasaran, terkadang membuat sebagian orang bingung mau memilih asupan kolagen dalam bentuk apa.

Melansir Eating Well, berikut deretan pilihan suplemen kolagen serta cara mengonsumsinya.

1. Kolagen bubuk

Menurut Grand View Research, kolagen bubuk atau dikenal sebagai peptida kolagen adalah bentuk kolagen paling populer.

Peptida kolagen dibuat dengan kolagen yang sudah melalui proses hidrolisis, diolah menjadi bubuk agar lebih mudah dikonsumsi.

Kolagen jenis ini dapat dikonsumsi dengan dicampurkan ke dalam minuman berupa jus, smoothies atau diseduh dengan air putih.

Selain itu, kolagen bubuk juga dapat dicampurkan ke dalam makanan seperti sereal, yogurt, es krim atau selai.

Bubuk kolagen bisa menjadi pilihan asupan harian yang ideal karena cukup fleksibel saat dikonsumsi.

Tapi satu hal yang perlu diingat, menambahkan kolagen bubuk ke makanan atau minuman dapat membuat konsistensi, hingga teksturnya berubah.

Lebih baik campurkan bubuk kolagen ini dengan makanan yang diproses dengan blender atau shaker agar tidak menggumpal dan lebih mudah ditelan.

Hindari pula mengonsumsi bubuk kolagen yang dicampur dengan kopi.

Menurut penelitian di tahun 2014 yang diterbitkan Drug Design, Development and Therapy, menyeduh kolagen dengan kopi dapat berpotensi mengurangi efeknya.

2. Kolagen kapsul

Ada jenis kolagen lain yang lebih praktis dan tidak bikin repot saat dikonsumsi yaitu kolagen dalam bentuk kapsul.

Kolagen kapsul ini bisa dikonsumsi kapan saja dan di mana saja tanpa harus diseduh atau dicampurkan ke makanan atau minuman.

Hanya perlu dikonsumsi dengan air saja, seperti minum vitamin biasa.

Namun sayangnya, kadar kolagen dalam kapsul ini biasanya perlu disesuaikan lagi dengan kebutuhan masing-masing individu.

Pastikan kita mengonsumsinya secara rutin dengan jumlah yang cukup.

3. Kolagen cair

Kolagen cair hadir dalam beberapa subtipe, seperti bentuk pekat yang dapat bisa dicampur dengan air atau versi siap minum yang dapat dikonsumsi langsung.

Kolagen jenis ini dapat menjadi pilihan ideal bagi orang yang tidak bisa konsumsi kolagen kapsul, karena hadir dalam tekstur cair sehingga lebih mudah dikonsumsi.

Kolagen cair juga seringkali mengandung berbagai bahan tambahan seperti vitamin, mineral, ekstrak buah dan herbal, pemanis buatan, dan pengawet.

Bagi sejumlah orang yang sensitif dengan bahan tambahan pada kolagen cair seperti gula atau kandungan pengawetnya, mungkin perlu konsultasi lebih dulu agar kolagen cair aman dikonsumsi secara rutin.

4. Kolagen dari makanan

Salah satu alasan kaldu tulang menjadi sangat populer belakangan ini karena merupakan salah satu sumber makanan dengan kandungan kolagen tinggi.

Serupa pula dengan kaldu sapi atau kaldu dari tulang babi.

Selain itu, daging ayam dan kulitnya juga bisa menjadi pilihan karena juga terdapat kandungan kolagen.

Asupan kolagen dari makanan utuh ini menawarkan banyak keuntungan, termasuk menyediakan nutrisi penting lain seperti vitamin B, kalsium dan vitamin A.

Selain makanan berbasis hewani, ada sejumlah makanan nabati lain yang membantu tubuh menghasilkan lebih banyak kolagen seperti buah beri, paprika dan brokoli.

Sayangnya, sumber kolagen dari makanan utuh ini mungkin tidak dapat memberikan konsentrasi yang sama seperti suplemen lain.

5. Kolagen dalam kandungan skincare

Dalam menjaga kesehatan dan kecantikan kulit, kandungan kolagen dalam skincare juga cukup populer yang digunakan secara topikal. 

Meski demikian, berdasarkan penelitian di tahun 2021 yang melibatkan 1.125 orang dewasa berusia 20 hingga 70 tahun, efek dari suplemen kolagen yang diminum atau dimakan langsung jauh lebih baik daripada kolagen topikal.

Beberapa orang yang mengonsumsinya selama 90 hari, dikatakan mendapatkan manfaat yang lebih efektif dalam mengurangi kerutan dan memperbaiki elastisitas kulit.

Sehingga dapat disimpulkan, cara terbaik untuk mengonsumsi kolagen adalah dikonsumsi langsung seperti dalam suplemen bubuk atau kapsul secara rutin.

"Efektivitas suplemen kolagen masih membutuhkan penelitian lebih lanjut," jelas ahli gizi bersertifikat, Gaby McPherson, MS, RDN, LDN yang berbasis di Midwest, Amerika Serikat.

"Tapi untuk saat ini, cara mengonsumsi suplemen kolagen yang paling efektif adalah sumber kolagen yang paling nyaman dan disesuaikan kebutuhan dan gaya hidup secara konsisten,"

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/09/30/083837620/5-pilihan-kolagen-untuk-konsumsi-harian-mana-yang-terbaik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke