Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemilik Kucing Vs Anjing, Siapa yang Lebih Bahagia?

Tingkah lakunya yang lucu dengan keunikan pribadi masing-masing menjadi daya tarik tersendiri.

Namun siapa yang lebih bahagia, pemilik anjing atau kucing?

Riset terbaru yang diterbitkan di Frontiers in Psychology menemukan, pemilik anjing cenderung memiliki harga diri yang lebih tinggi dibandingkan orang tidak memelihara hewan.

Sebaliknya, pemilik kucing tampaknya memiliki harga diri yang sedikit lebih rendah dibandingkan orang yang tidak memiliki hewan peliharaan.

Selain itu, ada sejumlah alasan lain yang membuktikan memelihara anjing meningkatkan kesejahteraan seseorang, termasuk membuatnya lebih bahagia.

Aktivitas fisik dan interaksi sosial

Penelitian di PLOS ONE membuktikan, kepemilikan anjing lebih terkait erat dengan peningkatan aktivitas fisik dibandingkan kucing.

Anjing adalah hewan berenergi tinggi sehingga butuh olahraga teratur sehingga para pemiliknya ikut aktif secara fisik.

Perilaku tersebut lalu berimbas positif pada kesehatan mental dan kesejahteraan umum.

Aktivitas jalan-jalan secara rutin dengan anjing, misalnya, mengharuskan pemilik keluar rumah dan bersosialisasi dengan orang lain, yang seluruhnya baik untuk mental.

Kecintaan bersama terhadap anjing menjadi pemicu percakapan instan, yang mengarah pada pembentukan ikatan sosial dan rasa memiliki.

Kucing, di sisi lain, adalah makhluk mandiri yang lebih menyukai lingkungan rumah pemiliknya dan tidak harus dibawa keluar rumah secara berkala.

Kecenderungan kepribadian juga berperan dalam menentukan kebahagiaan di kalangan pemilik hewan peliharaan.

Sebuah penelitian menemukan, pemilik anjing dan kucing berbeda dalam hal lima besar kategori kepribadian yakni neurotisme, ekstroversi, keramahan, kehati-hatian, dan keterbukaan.

Pemilik anjing lebih menyenangkan dan kurang neurotik, dibandingkan pemilik kucing.

Mereka juga terbukti lebih ekstrovert, yang merupakan indikator kebahagiaan lainnya.

Perbedaan gender dan self esteem

Riset juga membuktikan, laki-laki yang memelihara anjing memiliki self esteem yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak.

Sebaliknya, perempuan yang memiliki kucing peliharaan memiliki self esteem yang lebih rendah dibandingkanyang tidak memiliki anabul.

Diduga, laki-laki pemilik anjing peliharaan menarik bagi lingkungannya karena menganggap diri mereka sebagai anggota kelompok, sehingga baik pada sef esteem mereka.

Harga diri mereka mungkin juga meningkat dengan semua pujian yang diterima untuk hewan peliharaannya saat berjalan-jalan.

Sedangkan perempuan pemilik kucing mungkin menghadapi stereotip “perawan tua” atau “cat lady”, yang dapat menyebabkan rasa terputus dari masyarakat.

Sesuaikan dengan gaya hidup

"Seperti kebanyakan topik yang termasuk dalam penelitian kebahagiaan, jawabannya tidak langsung," kata Mark Travers, Ph.D. psikolog dari Universitas Cornell, AS.

Memiliki anjing peliharaan memang menempatkan kita dalam situasi yang meningkatkan kebahagiaan dengan adanya udara segar, aktivitas fisik, bersosialisasi, dll.

"Jika Anda adalah orang yang suka beraktivitas di luar ruangan dan mendambakan persahabatan, memiliki seekor anjing kemungkinan besar akan menjadi jalan efektif menuju kebahagiaan," terangnya.

Apabila kita adalah orang rumahan yang lebih menyukai teman yang tidak terlalu clingy maka kucing jelas lebih sesuai.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/10/17/105813720/pemilik-kucing-vs-anjing-siapa-yang-lebih-bahagia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke