Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tak Ada Kata "Terlalu Tua", 5 Kakek-Nenek Pencetak Rekor Luar Biasa

Sebagai penghormatan kepada para petualang usia lanjut, berikut adalah cuplikan kisah lima manula yang membuktikan bahwa tak ada kata "terlalu tua" untuk merintis jalan dan memecahkan rekor.

Seorang wanita berusia 84 tahun asal Colorado, AS yang terjun payung untuk pertama kalinya pada tahun 1959 hampir mencapai lompatan ke-600 - dan dia menargetkan 1.000 lompatan.

Perempuan bernama Kim Knor ini adalah anggota Tim Terjun Payung Wanita AS yang pertama pada tahun 1962.

Dia mengaku sempat beristirahat selama 37 tahun dari terjun payung, sebelum kembali lagi ke olahraga ini setelah kematian suaminya pada tahun 2003.

Knor lalu dilantik menjadi anggota International Skydiving Museum and Hall of Fame pada tahun 2013.

Dia telah melakukan terjun payung dengan anak dan cucunya, termasuk menemani cucu terkecilnya dalam terjun payung pertamanya pada bulan Agustus lalu.

Nenek yang terbang tinggi ini mengincar rekor 1.000 kali terjun payung di hidupnya, untuk satu set sayap emas dari Asosiasi Parasut Amerika Serikat.

Beranjak dari langit terbuka ke perairan terbuka, ada peselancar angin asal Polandia, Piotr Dudek.

Dudek berusaha untuk secara resmi dinobatkan sebagai orang tertua yang melakukan olahraga ini pada usia 88 tahun.

Dudek, yang telah bermain selancar angin sejak tahun 1981, terdorong untuk mencari rekor sebagai peselancar angin tertua karena hal unik. 

Dia baru mengetahui bahwa pemegang rekor saat ini baru berusia 86 tahun kala menerima gelar tersebut pada tahun 2000. Dari sanalah dia bertekad mencetak rekor dunia.

Peselancar senior yang sporty ini -yang oleh rekan-rekannya dijuluki Junior sejak usia 80 tahun, diwajibkan oleh peraturan rekor untuk melakukan selancar angin setidaknya satu kali dalam tiga bulan berturut-turut.

Sementara itu di California, ada seorang pria yang dinobatkan sebagai binaragawan tertua di dunia oleh Guinness World Records pada tahun 2015.

Dia telah melampaui rekornya sendiri dengan berpartisipasi dalam sebuah kompetisi pada usia 90 tahun.

Jim Arrington -nama pria itu- berkompetisi dalam ajang International Federation of BodyBuilding and Fitness Professional League di Nevada.

Di sana dia menempati posisi ketiga dalam kategori di atas 70 tahun, dan posisi pertama dalam divisi di atas 80 tahun.

Arrington yang telah mengangkat beban sejak berusia 15 tahun, mengaku masih menghabiskan waktu sekitar dua jam di gym tiga hari dalam seminggu.

Beranjak dari angkat besi ke ajang kebut-kebutan. Seorang pria Selandia Baru berpartisipasi dalam balap motor tiga minggu sebelum ulang tahunnya yang ke-98.

Setelah itu, dia dinobatkan sebagai pebalap motor kompetitif tertua di dunia.

Guinness World Records mengatakan, pria bernama Leslie Harris berkompetisi pada awal tahun ini di Pukekohe 43rd Classic Motorcycle Festival di Auckland.

Harris, ditemani oleh putra dan cucunya, berkompetisi dalam balapan Regularity, yang meminta para kompetitor untuk mencatatkan waktu putaran yang paling konsisten. Ia finis di posisi keempat.

Harris mengaku berencana untuk berkompetisi di lebih banyak acara tahun ini, dan akan kembali untuk Pukekohe Classic Motorcycle Festival tahun depan.

Selanjutnya, atlet Jepang Katsumi Saeki memecahkan rekor dunia atas namanya sendiri.

Hal itu dia capai saat ambil bagian dalam Piala Dunia Masters 2023 ski lintas alam di Austria pada usia 88 tahun.

Katsumi Saeki pertama kali dinobatkan sebagai atlet ski lintas alam wanita tertua di dunia pada Kejuaraan Jepang Masters tahun lalu, pada usia 87 tahun.

Kini di usia 88 tahun, dia sanggup melampaui prestasinya sendiri. Saeki adalah pemenang - dan satu-satunya pesaing - dalam kategori di atas 85 tahun.

Sang nenek mengaku bertekad untuk memecahkan rekornya sendiri lagi pada Piala Dunia Masters 2024 di Finlandia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/10/17/154738120/tak-ada-kata-terlalu-tua-5-kakek-nenek-pencetak-rekor-luar-biasa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke