Cara Mencukur Bulu Tubuh dengan Aman

KOMPAS.com - Mencukur bulu tubuh adalah salah satu metode yang paling umum digunakan untuk menghilangkan bulu yang tidak diinginkan. Namun, seringkali kita mengalami luka, iritasi, gatal atau masalah lainnya akibat mencukur dengan cara yang tidak benar.

Kamu mungkin akan mempertimbangkan untuk mencoba waxing, sugaring, atau tren baru lainnya untuk penghilangan bulu tubuh.

Namun, menurut ahli dermatologi Taylor Bullock, dari semua metode penghilangan bulu, menggunakan pisau cukur tetap menjadi pilihan favorit bagi beberapa orang.

"Memakai pisau cukur adalah cara yang paling mudah dan nyaman untuk menghilangkan bulu yang tidak diinginkan bagi banyak orang. Kamu dapat melakukannya dengan cepat, di rumah, dan tidak memerlukan biaya yang tinggi,” kata Bullock.

Berikut beberapa tips dan trik dari Bullock untuk mendapatkan hasil cukuran yang lebih halus dan aman dengan menggunakan pisau cukur.

Mandi sebelum mencukur

Mencukur kulit dalam keadaan kering dapat meningkatkan risiko luka dan iritasi. Selain itu, mencukur kulit saat kering juga dapat menghalangi pengelupasan kulit mati.

Bullock menjelaskan pengelupasan kulit mati adalah salah satu manfaat utama dari mencukur. Dengan mengangkat sel-sel kulit mati, proses ini dapat meningkatkan tekstur dan kekuatan kulit serta merangsang produksi kolagen.

Untuk mendapatkan pengelupasan kulit yang lebih efektif, disarankan untuk melembutkan kulit sebelum mencukur. Itu dapat melakukannya dengan mencukur di akhir waktu mandi atau setelah berendam.

Setelah setidaknya 10 menit berada dalam air hangat, kulit kamu akan menjadi lebih lembut, sehingga pengelupasan kulit dapat dilakukan secara maksimal.

Exfoliating

Selain memanfaatkan air hangat untuk mempersiapkan kulit sebelum mencukur, kamu juga dapat membantu proses ini dengan menggunakan produk eksfoliasi seperti lulur mandi.

Menggosok kulit dengan baik sebelum mencukur akan membantu mengangkat sel kulit mati dan melonggarkan permukaan kulit.

Dengan melakukan eksfoliasi terlebih dahulu, kamu dapat mencegah pisau cukur terbebani oleh sel kulit mati, sehingga meningkatkan efisiensi dan hasil yang lebih baik saat mencukur.

Gunakan air yang lebih dingin

Banyak orang menyukai air yang hangat saat mandi atau berendam. Namun, saat tiba waktunya untuk mencukur, disarankan untuk sedikit mendinginkan airnya.

Air yang terlalu panas dapat membuat kulit menjadi lebih lembut dan rentan terhadap luka saat mencukur. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan air yang sedikit lebih dingin saat mencukur untuk menghindari risiko luka dan iritasi.

Gunakan krim cukur, bukan sabun

Banyak orang salah mengira bahwa sabun dan air sudah cukup sebagai pelumas saat mencukur, namun menurut Bullock, penggunaan sabun untuk mencukur dapat memiliki efek astringen.

Ini berarti sabun dapat mengeringkan kulit dan menyebabkan kulit menjadi kering dan bersisik, yang tentunya bukan hasil yang diinginkan.

Sebagai alternatifnya, disarankan untuk menggunakan busa atau gel khusus yang diformulasikan untuk mencukur. Kamu juga dapat mencoba menggunakan kondisioner rambut atau minyak tubuh.

Produk-produk ini akan membantu pisau cukur meluncur dengan lebih mudah dan menjaga kulit tetap lembut dan kenyal setelah kamu selesai mencukur.

Arah mencukur yang tepat

Untuk mencapai hasil cukuran yang lebih halus dan lebih efektif, disarankan untuk mencukur melawan arah pertumbuhan rambut. Ini berarti mencukur ke arah yang berlawanan dengan arah pertumbuhan rambut.

Sebagai contoh, untuk mencukur kaki, mulailah dari pergelangan kaki dan cukurlah ke arah lutut dengan gerakan melawan arah pertumbuhan rambut.

Untuk mencukur ketiak, kamu perlu mencukur ke atas dan ke bawah. Mulailah dengan mencukur ke atas untuk mengangkat rambut dan kemudian turun ke bawah untuk mencapai akar rambut.

Namun, ketika mencukur rambut kemaluan, keputusan tergantung pada preferensi pribadi.

Sebagian besar rambut kemaluan tumbuh ke bawah. Jika kamu ingin mencukur lebih dekat, disarankan untuk mencukur melawan arah pertumbuhan rambut.

Namun, jika kamu khawatir tentang risiko luka akibat pisau cukur, disarankan untuk mengikuti arah pertumbuhan rambut.

Bilas dengan air dingin

Air hangat dapat membuka pori-pori kulit. Ini dapat membantu melonggarkan rambut dan mempermudah proses mencukur. Namun, setelah selesai mencukur, penting untuk menutup pori-pori kembali.

Bullock merekomendasikan untuk membilas kulit dengan air hangat setelah mencukur untuk menghilangkan sisa-sisa krim cukur. Setelah itu, disarankan untuk membilas dengan air dingin.

Air dingin membantu menutup pori-pori dan mencegah masuknya bakteri, kotoran, serta mengurangi risiko iritasi kulit.

Pelembab

Tepat setelah membilas, oleskan pelembab ke kulit. Hal ini akan membantu mencegah kulit bersisik dan kulit kering. 

Bullock menekankan setelah proses waxing, pori-pori kulit akan terbuka. Jika kamu melakukan waxing untuk menghilangkan rambut yang tidak diinginkan dan kemudian mengoleskan lotion, ada kemungkinan produk tersebut dapat masuk ke dalam pori-pori.

Hal ini dapat menyebabkan munculnya bintik-bintik pada kulit, bukan hasil yang diinginkan seperti kulit yang tampak halus. Oleh karena itu, disarankan untuk berhati-hati saat menggunakan lotion setelah proses waxing.

Mitos rambut tumbuh lebih tebal

Banyak cerita yang menyebutkan mencukur dapat merangsang pertumbuhan rambut dan membuatnya tumbuh lebih tebal dan lebih cepat daripada sebelumnya, namun menurut Bullock, klaim tersebut tidak benar.

Pakai sunscreen

Setelah mencukur, kulit akan menjadi lebih rentan, sehingga paparan sinar matahari yang berbahaya dapat menyebabkan kerusakan lebih parah dari sebelumnya.

Bullock menyarankan untuk menggunakan sunscreen secara teratur, tidak hanya saat berada di kolam renang atau pantai, tetapi setiap saat.

Menurutnya, menunggu 24 jam sebelum terkena sinar matahari setelah bercukur adalah langkah ideal.

Saat kamu keluar di bawah sinar matahari, penting untuk menggunakan sunscreen dengan SPF minimal 30 dan mengaplikasikannya ulang setelah berenang atau berkeringat.

Bahkan saat cuaca tidak begitu cerah, paparan sinar matahari tetap bisa merusak kulit. Oleh karena itu, setiap hari kulit perlu dilindungi dengan tabir surya, bahkan saat kamu hanya berkendara mobil atau berjalan di hari yang mendung.

Ganti pisau cukur secara teratur

Kamu perlu mengganti pisau cukur sesuai dengan frekuensi penggunaannya. Jika kamu melihat adanya kotoran atau residu menumpuk pada pisau cukur, sebaiknya jangan mencoba membersihkannya dengan sikat atau alat lain.

Jika kotoran sulit dibilas dengan air mengalir, ini mungkin saat yang tepat untuk menggantinya. Meskipun pisau cukur masih dapat memotong dengan baik, pisau yang aus atau terkena benturan dapat memasukkan bakteri ke dalam pori-pori atau luka terbuka yang berpotensi menyebabkan infeksi.