Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Nenek 89 Tahun Jaga Kebugaran dengan Tenis Meja

Namun, tiga tahun kemudian, dia menjadi berita utama di koran lokalnya setelah menempati posisi ketujuh dalam turnamen tenis meja untuk kelompok usianya di National Senior Games di Pittsburgh, AS.

Sebuah pencapaian yang tidak buruk untuk sebuah hobi yang dilakoni di tengah pandemi Covid-19.

Williams mulai bermain tenis meja sebagai cara untuk tetap aktif, setelah pusat kebugaran di pusat jompo di Lancaster, Pa. ditutup karena pembatasan Covid pada tahun 2020.

Kala itu, dia mendengar bahwa tenis meja adalah cara yang baik untuk menjaga kesehatan otak.

Langkah jeniusnya - dia membeli robot ping-pong Zxmoto seharga 200 dollar AS atau sekitar Rp 3,1 juta.

Alat ini memungkinkan dia untuk berlatih olahraga di mana pun, saat terjebak dalam kesendirian.

"Harganya memang mahal, tapi saya pikir saya layak mendapatkannya," kata Williams kepada Wall Street Journal.

Penelitian menunjukkan, otak bekerja lebih keras saat bermain pingpong melawan robot. Sebab robot tidak akan memberikan isyarat bahasa tubuh untuk diikuti atau dieksploitasi.

Lawan tanding mekanik Williams ini dapat mengejutkannya dengan 36 jenis servis yang berbeda, dan memiliki kemampuan untuk membuatnya takut dengan pukulan backspin dan sidespin.

Namun, bukan berarti ia tidak mampu menghadapi tantangan ini. 

Dia sukses mengembangkan minat yang besar ini demi menjaga pikirannya tetap aktif, setelah menyaksikan ibu mertuanya menderita Alzheimer beberapa tahun sebelumnya.

Melihat apa yang dilakukan penyakit ini pada orang yang dicintainya mendorongnya untuk mendaftar dalam studi penelitian Alzheimer di Universitas Johns Hopkins, pada tahun 2007.

Di sana, ia mempelajari peran yang dapat dimainkan oleh pilihan tetap aktif secara fisik dalam menjaga pikiran agar tetap bugar.

Perhentian pertamanya, sebelum pingpong, adalah tap dancing - yang menurut Williams membutuhkan keterampilan yang sama.

"Sungguh mendebarkan bermain sepenuh hati selama berjam-jam dengan para pemain yang hebat," kenang Williams soal momen Senior Games musim panas lalu.

Tidak terjadi secara kebetulan

Untuk mencapainya, ia tetap melakukan rutinitasnya bermain enam kali seminggu - terkadang dengan pasangan, terkadang dengan robot.

Selain tenis meja, ada banyak aktivitas lain yang membantunya tetap bugar.

Dia berjalan kaki hingga 45 menit setiap hari, berolahraga di mesin dayung di gym, angkat beban, squat, dan kesukaannya yang lain, tap dancing, lima kali sehari, lima kali seminggu.

"Kami melakukan satu aksi di mana kami berpura-pura menjadi orang jompo dan berjalan tertatih-tatih di atas panggung dengan tongkat, lalu menari dengan lincah," canda dia.

Dan akhirnya, tidak mengherankan jika Williams menjalankan diet vegetarian yang ketat, makan telur dan biji-bijian seperti kinoa dan kamut sebagai sumber protein, serta banyak sayuran.

"Saya sangat fokus pada apa yang saya masukkan ke dalam tubuh saya," kata dia.

"Ketika teman-teman menyodorkan permen dan kue, saya katakan pada mereka, 'Saya tidak memasukkan gula ke dalam 'tangki bensin' saya."

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/11/05/160000020/cerita-nenek-89-tahun-jaga-kebugaran-dengan-tenis-meja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke