9 Cara Efektif Mengatasi Keraguan di Dalam Diri

KOMPAS.com - Keraguan atau rasa tidak yakin pada diri sendiri dapat menjadi hambatan dalam pertumbuhan pribadi.

Secara umum keraguan ini seringkali berkedok sebagai ketakutan yang tersembunyi di balik pikiran.

Ketika keraguan itu tidak dapat diproses atau diatasi, dampaknya bisa berpengaruh besar pada proses pengambilan keputusan.

Cara mengatasi keraguan di dalam diri

Keraguan biasanya didominiasi oleh rasa takut akan kegagalan, kondisi itu lantas dapat melumpuhkan kita untuk melangkah ke arah yang lebih positif.

Jika terus dibiarkan, ini bukan hanya akan menjadi penghambat, tetapi bisa memengaruhi kondisi mental kita dan membuat kita takut untuk mengambil segala macam risiko.

Berikut adalah beberapa tips untuk membantu kita mengatasi keraguan yang terus muncul di pikiran.

1. Pahami kalau kita tidak sendirian

Keraguan yang ada di dalam diri sebenarnya adalah perasaan yang wajar.

Tidak semua orang bisa mengendalikan kehidupan sesuai dengan keinginan, tetapi bagi mereka yang siap melangkah maju, keraguan itu akan lebih mudah disingkirkan.

Kunci utamanya adalah keyakinan, cobalah untuk bercermin dan melihat berbagai nilai yang kita miliki.

Pahami kalau sejauh ini kita sudah berupaya keras untuk mencapai semua hal yang sudah kita miliki sekarang.

Secara perlahan, dengan melihat perspektif baru, keraguan yang menumpuk itu perlahan bisa melemah.

Di sinilah peran kita untuk mulai bisa membangun lagi keraguan yang terus menghambat perjalanan kita.

2. Menikmati suasana di luar rumah

Penelitian menunjukkan, olahraga atau sekadar menikmati suasana di luar rumah dapat memberikan dorongan psikologis yang lebih baik.

Jika mulai meragukan diri sendiri, cobalah untuk melihat situasi di luar sana untuk mendapatkan sedikit perspektif atau inspirasi baru.

3. Mulai mengambil tindakan

Tidak mengambil tindakan apa pun sama saja dengan membiarkan keraguan itu terus menghantui pikiran kita.

Ini memang sedikit sulit, tetapi kalau tidak mengambil tindakan, mau sampai kapan kita terjebak?

Sadarilah kalau hal-hal baik tidak akan terjadi kalau dari dalam diri tidak melakukan apa pun.

4. Jangan membandingkan diri sendiri dan orang lain

Sebuah penelitian di Universitas Toledo pada tahun 2014 menemukan, menghabiskan waktu di media sosial dapat membuat kepercayaan diri menurun.

Fakta yang terjadi pada saat ini, media sosial begitu banyak menyuguhkan keadaan yang tidak realistis, misalnya kehidupan yang kelihatannya serba sempurna, body goals, sampai pencapaian hingga kesuksesan seseorang.

Secara tidak langsung, kondisi itu bisa membuat kita membandingkan diri sendiri dan pencapaian orang lain yang mungkin faktanya tidak seindah itu.

Terbukalah pada kondisi diri dan menerima keadaan diri. Pahami tidak ada yang sempurna dan berusaha untuk menjadi versi terbaik diri kita dapat membantu menghilangkan keraguan untuk melangkah.

5. Tidak ada kata terlambat

Pernah dengar cerita kesuksesan Kolonel Sanders, pemilik KFC? Dia memulai kesuksesan itu di usianya yang menginjak 74 tahun.

Pelajarannya adalah tidak ada kata terlambat untuk bisa memulai aksi dan menepis keraguan dalam diri dalam konteks apa pun.

6. Jangan takut gagal

Perasaan takut gagal dan keraguan di dalam diri seringkali berjalan beriringan.

Pahamilah kalau apa pun yang terjadi, kegagalan adalah bagian dari hal yang wajar dalam kehidupan.

Salah satu triknya untuk tidak takut gagal adalah memahami bahwa kegagalan tidak terjadi secara permanen.

Kalau gagal di saat ini, coba lagi dan maju terus. Belajar dari setiap kegagalan untuk bisa melangkah lebih jauh ke depan.

7. Memiliki support system

Memiliki support system yang mendukung segala langkah dalam kehidupan kita dapat membantu mengatasi keraguan dari dalam diri.

Coba pahami, kehadiran mereka adalah orang-orang yang menyemangati kita dalam keadaan apa pun.

8. Buang jauh-jauh pemikiran pesimistis

Keraguan yang muncul bisa berakar ketakutan dan pemikiran yang pesimistis.

Sebaliknya, kita dapat menumbuhkan pola pikir optimis dengan membayangkan hal-hal baik yang ada di depan mata.

Sulit memang melakukannya, tetapi berpikir optimis bukan menjadi satu hal yang tidak mungkin.

Seiring berjalannya waktu, pola pikir pesimis itu bisa sirna dengan sendirinya jika kita lebih banyak fokus pada hal yang optimis.

9. Bersikap rendah hati

Ego yang berlebihan mungkin tampak baik-baik saja pada awalnya, tetapi ketika mengalami kegagalan, hal itu bisa membuat kita terpukul.

Semakin tinggi ego, semakin sulit pula kita mengendalikan diri untuk bersikap rendah hati.

Untuk mengatasi keraguan, kita perlu bersikap rendah hati dan menganggap semua kegagalan itu adalah hal yang perlu terjadi.

Kerendahan hati bukan hanya ciri kepribadian yang menyenangkan, tetapi tetap merasa rendah dalam situasi apa pun.

Bersikap rendah hati juga memerlukan banyak pengalaman dan pembelajaran. Seiring waktu, hal itu bisa kita kuasai untuk menumbuhkan rasa percaya diri.