KOMPAS.com - Saat ini bisa dibilang kita hidup di zaman keemasan tabir surya. Kurang dari 50 tahun yang lalu kita hanya memiliki segelintir pilihan tabir surya dan tidak ada yang begitu bagus. Namun, saat ini kita dapat menemukan banyak sekali formula dari berbagai merek dalam bentuk gel, minyak, serum, losion, dan krim.
Bukan hanya itu, belakangan muncul juga tabir surya berbentuk bubuk atau bedak. Untuk yang satu ini, beberapa orang masih meragukan apakah produk tersebut benar-benar berfungsi dan, jika ya, bagaimana cara menggunakannya.
Baca juga: Agar Tak Tertipu Klaim SPF Palsu dalam Tabir Surya
Sesuai dengan namanya, bedak tabir surya adalah formulasi bedak tabur kering yang diaplikasikan dengan kuas kosmetik. Tabir surya ini dianggap sebagai “tabir surya fisik”, artinya dibuat dari bahan-bahan alami berbasis mineral —termasuk seng oksida dan titanium dioksida— yang memberikan perlindungan spektrum luas terhadap sinar UVA dan UVB.
“Tabir surya berbentuk bubuk dapat menjadi pilihan tepat untuk memudahkan pengaplikasian ulang tabir surya dibandingkan riasan,” kata Blair Murphy-Rose, MD, dokter kulit dan pendiri Skincare Junkie.
“Beberapa orang mungkin lebih menyukai rasa dan pengaplikasian tabir surya berbentuk bubuk, karena tidak -berminyak dan sering kali memberikan hasil akhir matte.”
Dia menambahkan bahwa tabir surya bubuk mineral murni mungkin juga lebih baik untuk orang dengan kulit sensitif yang kesulitan menemukan tabir surya yang tidak mengiritasi. Selain menggunakannya sebagai pelengkap riasan, produk ini juga berguna untuk melindungi kulit wajah dari sinar matahari.
Tabir surya bubuk sering kali dianggap sebagai bentuk tabir surya yang kurang melindungi dibandingkan jenis formula lainnya.
“Secara teori, tabir surya berbentuk bubuk seharusnya sama efektifnya dibandingkan dengan bentuk tabir surya lainnya dengan SPF yang sama asalkan digunakan dengan benar. Namun masalah yang ada pada semua tabir surya adalah banyak pengguna yang tidak mengaplikasikannya dengan benar,” ujar Dr. Murphy-Rose.
“Tabir surya berbentuk bubuk lebih rentan terhadap masalah ini karena harus diaplikasikan dalam jumlah yang cukup untuk mencapai SPF tertentu.”
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah banyak tabir surya berbentuk bubuk tidak tahan terhadap air atau keringat dibandingkan versi cair.
Pada akhirnya, Dr. Murphy-Rose mengatakan bahwa dia secara pribadi tidak akan merekomendasikan tabir surya berbentuk bubuk dibandingkan jenis lainnya kecuali jika tabir surya tersebut disukai oleh seseorang karena beberapa alasan yang disebutkan di atas.
Baca juga: 6 Area yang Sering Terlewatkan Saat Memakai Tabir Surya
Meskipun demikian, ketika kamu menggunakan tabir surya berbentuk bubuk, Dr. Murphy-Rose mengatakan bahwa tabir surya tersebut sebaiknya hanya digunakan di area kecil dibandingkan di seluruh tubuh.
Selain itu, pastikan untuk membersihkan kuas setiap minggu seperti yang kamu lakukan pada kuas riasan lainnya karena dapat menumpuk minyak, keringat, kotoran, dan bakteri.
Baca juga: Tabir Surya Tidak Hanya Sunblock
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram