Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dapat Kado Natal yang Tidak Disukai? Jangan Langsung Cemberut

Momen ini sering kali menyenangkan karena sensasi surprise yang kita rasakan dari kado yang diterima dari keluarga, sahabat atau kolega di kantor.

Namun tak jarang, muncul rasa kecewa karena kado yang kita terima tidak sesuai dengan keinginan, tidak bermanfaat atau benar-benar buruk.

Apalagi jika kita sudah benar-benar meluangkan waktu, tenaga dan dana untuk memberikan kado terbaik pada orang lain.

Dalam situasi ini, Diane Gottsman, pakar etiket dan pendiri Protocol School of Texas, berpendapat, sebagai orang dewasa, kita memiliki tanggung jawab untuk menerima hadiah dengan anggun dan berkelas.

Jadi jangan memasang wajah cemberut, kesal atau ekspresi kekesalan lainnya.

“Anda berterima kasih kepada mereka atas usahanya. Anda tidak berterima kasih kepada mereka atas hadiahnya,” katanya.

“Hadiah itu nomor dua. Yang terpenting adalah pemikiran, usaha, dan cinta.”

Mendapatkan kado yang tidak disukai? Ini yang perlu dilakukan

Jika menerima kado yang tidak disukai, kita tetap harus tersenyum dan mengucapkan terima kasih, sebagai etika dasar.

Namun ada kalanya, kita harus mengatakan hal lainnya.

“Itu tergantung hubunganmu dengan orang itu. Itu tergantung temperamen mereka,” kata Gottsman.

“Anda harus membaca situasi.”

Bagi seseorang yang tidak kita kenal dengan baik, ucapan “terima kasih” yang tulus saja sudah cukup.

Sebaliknya, kita bisa bicara cukup terbuka apabila seseorang yang kita kenal baik telah memberikan kado yang salah.

Mungkin tidak ada salahnya menanyakan opsi retur atau menukar barangnya agar lebih cocok untuk kita.

“Jika misalnya kemejanya tidak pas, Anda mungkin berkata, 'Ya ampun, ini bagus sekali. Tapi saya harus memberi tahu Anda — apakah Anda keberatan jika saya menggantinya dengan ukuran yang tepat?'” jelas Gottsman.

“Anda menghargai mereka yang memikirkan Anda selama musim liburan,” terang Gottsman.

“Anda tidak perlu berbohong, tetapi Anda dapat berterima kasih atas usaha mereka dan menyebutkan hadiahnya.”

Jika tidak mungkin menukar kado yang tidak diinginkan itu, kita bisa menyumbangkannya ke orang lain, badan amal atau pihak lain yang membutuhkan.

Namun, hal ini harus dilakukan dengan transparansi dan kebijaksanaan kepada pemilik barunya.

“Jika Anda menghadiahkannya kembali, Anda harus jujur, dan berkata, 'hi, saya menerima teko teh, dan saya tahu Anda suka teh. Saya ingin Anda memilikinya jika Anda merasa dapat menggunakannya,'” kata Gottsman.

Untuk menghindari menyakiti perasaan siapa pun, pastikan untuk memberikannya kepada teman dalam kelompok sosial yang sama.

Kita tentu tidak ingin hal itu diketahui oleh pemberi hadiah asli yang perasaannya bisa terluka.

“Saya selalu berkata, berbagi ulang di kota lain,” kata Gottsman.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/12/26/084451320/dapat-kado-natal-yang-tidak-disukai-jangan-langsung-cemberut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke