Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Cara Pakai Cologne agar Tahan Lama, Jangan Digosok

KOMPAS.com - Cologne atau eau de cologne termasuk jenis wewangian dengan tingkat konsentrasi minyak parfum yang rendah, sekitar tiga sampai lima persen. Umumnya wewangian jenis ini dipasarkan untuk laki-laki.

Dikutip dari GQ, Selasa (23/1/2024), cologne berbeda dengan eau de parfum dan extrait de parfum (parfum) dari tingkat konsentrasinya. Sebagai informasi, eau de parfum biasanya memiliki konsentrasi delapan hingga 15 persen, sedangkan extrait de parfum punya konsentrasi 15-30 persen. 

Meskipun berkonsentrasi rendah, bukan berarti kamu tidak perlu membeli cologne. Apalagi jika kamu menginginkan wewangian yang lebih halus. 

Adapun cara pemakaian cologne juga bisa disesuaikan dengan sang pemakai. Hal ini karena wewangian merupakan barang yang personal.

"Wewangian adalah hal yang sangat pribadi dan saya sangat menentang dogma dalam hal memakai parfum," tutur pendiri Editions de Parfums Frederic Malle, Frederic Malle, dikutip dari Esquire.

Akan tetapi, kamu juga dianjurkan mengetahui beberapa caranya agar cologne yang dipakai bisa lebih maksimal:

Pastikan kulitmu sudah bersih sebelum menyemprot cologne. Dengan demikian, tidak ada keringat, sebum, atau kotoran lain yang mengganggu minyak parfum. 

Dilansir dari Time, semprotkan cologne ke titik-titik hangat di tubuh, tapi hati-hati dengan titik-titik dengan banyak gesekan. Adapun titik nadi dan hangat yang dimaksud, antara lain leher, bahu, dan bagian dalam siku. 

Sesungguhnya cologne dibuat agar disemprot ke kulit sehingga wanginya lebih tahan lama, namun tidak ada salahnya menyemprot cologne ke baju. 

Collaborating perfurmer (ahli parfum yang berkolaborasi) Aesop, Barnabe Filliion termasuk salah satu yang menyemprotkan wewangian ke bajunya. 

"Bagi saya, hal ini dimulai dari pakaian. Saya suka ketika Anda menyemprotkan wewangian ke pakaian, dua atau tiga hari setelahnya, Anda akan menemukan (wangi) yang tertinggal, (tidak seperti) di kulit di mana Anda tentu saja membersihkan parfumnya," tutur Filliion, dilansir dari Esquire.

Jumlah cologne yang disemprotkan ke tubuh tentu berbeda setiap orang. 

"Secara pribadi, saya menyemprotkan dua kali di leher saya, satu di punggung, satu di setiap lengan dan yang terakhir di dada. Jadi total ada enam kali semprotan," ujar pengembang wewangian dan pendiri Arquiste Parfumeur, Carlos Huber. 

Huber menganjurkan untuk menemukan jumlah semprotan cologne yang sesuai denganmu. Langkah ini perlu dicoba beberapa kali hingga menemukan jumlah yang pas. 

Ketika sudah menemukan jumlah semprotan cologne yang pas, ingat baik-baik. Sebab, jika seseorang sudah menyemprot cologne yang sama beberapa kali dalam rentang waktu tertentu, ada kemungkinan hidungnya sudah terbiasa hingga tidak menyadarinya sama sekali. 

Solusinya? Tetap semprotkan cologne dalam jumlah yang sesuai sedari awal, meskipun menurutmu wanginya tidak sekuat dulu.

Setelah menyemprot cologne ke kedua pergelangan tangan, tahan godaan untuk menggosoknya. 

Tindakan tersebut tidak hanya mengurangi kualitas wewangian, tapi juga mengubah wangi top note. Adapun top note adalah aroma pertama kali yang tercium ketika cologne disemprotkan ke tubuh. 

Selain titik penyemprotan, ketahanan sebuah cologne bisa ditentukan dari bahan cologne tersebut dan kondisi kulit.

Adapun kayu-kayuan dan vanila termasuk jenis wangi yang tahan lebih lama, dibandingkan jeruk dan bunga.

Tidak hanya itu, kulit yang terhidrasi membantu membuat cologne bertahan lebih lama. Sebelum memakai cologne, bisa juga memakai produk lain dengan wangi yang sama, misalnya losion atau pelembap.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/01/23/180500720/5-cara-pakai-cologne-agar-tahan-lama-jangan-digosok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke