Survei: Kulit Putih Tak Lagi Jadi Standar Kecantikan di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Kulit putih telah lama dianggap sebagai simbol kecantikan. Namun saat ini anggapan tersebut sudah tak berlaku lagi.

Berdasarkan survei ZAP Beauty Index and MEN/O/LOGY Index 2024 kepada 9.000 perempuan Indonesia, hanya ada 1,1 persen responden menganggap kulit putih sebagai definisi cantik. 

• Luna Maya dan Ivan Gunawan Ungkap Standar Kecantikan yang Dicari di INTM
• Adakah Standar Kecantikan Perempuan Indonesia?

Menurut COO Markplus.Inc, Yassanova atau Nova, hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya perempuan, sudah semakin sadar bahwa kulit cantik itu adalah kulit yang sehat. 

“Kita sekarang benar-benar celebrate (merayakan) semua warna kulit yang ada di Indonesia, enggak cuma putih aja,” ujar Nova saat acara The Exclusive Reveal of ZAP Beauty Index & MEN/O/LOGY Index 2024 di Jakarta Selatan, Selasa (30/1/2024). 

Nova melanjutkan bahwa hasil survei tahun ini menunjukkan penurunan signifikan dibanding tahun 2021. 

“Tahun 2021, masih ada 13,6 persen perempuan Indonesia yang menganggap kulit putih itu standar kecantikan, sekarang turun drastis jadi cuma 1,1 persen saja,” tambahnya. 

Dalam hasil survei tersebut juga disampaikan bahwa saat ini sebanyak 98,5 persen perempuan Indonesia sudah semakin percaya diri dengan kondisi kulitnya. 

“Hanya 1,5 persen wanita yang merasa cantiknya kalau pas pakai makeup (dandanan) aja, sisanya udah pede (percaya diri) sama kondisi mukanya sendiri. Ini kan perubahan banget,” jelas Nova. 

Syarat cantik versi perempuan Indonesia, lanjutnya, juga berubah. Sebanyak 30,7 persen dari 9.000 responden menunjukkan, syarat cantik adalah berwajah mulus tanpa ada jerawat, kerutan, atau flek-flek hitam di wajah. 

“Well-dressed (berpakaian rapi) juga termasuk syarat, tapi tak terlalu banyak persentasenya, hanya 16,4 persen. Nah, wajah glowing tuh di paling akhir, cuma 16,3 persen yang menganggap itu jadi patokan cantik,” pungkas Nova.