Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Warna yang Membuat Orang Lebih Mempercayaimu, Menurut Penelitian

KOMPAS.com - Kepercayaan adalah salah satu unsur terpenting dalam semua jenis hubungan. Mengundang seseorang yang baru ke dalam hidup kita atau membuat komitmen jangka panjang tidak dapat terjadi kecuali ada kepercayaan.

Sayangnya, kepercayaan orang terhadap sesamanya semakin berkurang seiring berjalannya waktu. Sisi baiknya, kita menjadi tidak mudah ditipu karena selalu waspada, walau kecurigaan yang berlebihan juga tidak baik. 

Namun bila kamu ingin lebih mudah dipercaya seseorng, ada hal sederhana seperti menggunakan pakaian warna tertentu untuk mengubah cara orang memandangmu. 

Dan sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan dengan tepat warna spesifik apa yang diasosiasikan orang dengan tingkat kepercayaan yang tinggi. 

Warna yang kita kenakan dapat mempengaruhi cara orang memandang kita

Orang-orang telah menggunakan fashion sebagai bentuk ekspresi diri selama berabad-abad. Dan bukan hanya apa yang kita kenakan, namun warna yang kita kenakan ternyata memiliki efek yang sangat ampuh. 

“Warna pakaian kita berfungsi sebagai sinyal bagi orang lain; warna tersebut memberi tahu mereka siapa kita,” jelas perusahaan fesyen The Good Trade.

Susan Gagnon, pakar mode dan pemimpin redaksi Costumes Heaven, mengatakan kepada Best Life bahwa konsep tersebut penting dalam satu bidang studi: psikologi warna, yang berupaya menentukan bagaimana warna tertentu memengaruhi perilaku manusia. 

“Otak kita terhubung dengan pemicu sensorik yang memengaruhi emosi. Beberapa sensor memicu kebahagiaan, yang lain memicu kesedihan,” jelas Gagnon. Oleh karena itu, warna yang berbeda menghasilkan reaksi emosional yang berbeda dari orang yang melihatnya.

Untungnya, kita tidak perlu menghabiskan waktu untuk mencari tahu warna mana yang dikaitkan dengan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi —karena para peneliti telah menunjukkan jawabannya.

Para peneliti dari Universitas Soochow di Tiongkok baru-baru ini berusaha untuk "mengeksplorasi pengaruh" warna pakaian terhadap persepsi kepercayaan, dan mempublikasikan temuan mereka di International Journal of Engineering Research & Technology (IJERT) pada Mei 2021. 

Para peneliti mengumpulkan 32 peserta dan menilai tingkat kepercayaan yang mereka rasakan terhadap sosok digital yang mengenakan setelan bisnis yang sama dengan warna berbeda: merah, kuning, hijau, biru, ungu, oranye, kuning-hijau, biru-hijau, dan biru-ungu. 

Menurut penelitian, warna biru, diikuti biru-ungu, dianggap paling bisa dipercaya.

“Mereka yang mengenakan pakaian berwarna biru dan ungu mendapatkan evaluasi kepercayaan yang lebih tinggi,” tulis para peneliti.

Biru sering dikaitkan dengan sifat-sifat positif

David Lee, pakar warna dan desainer interior ritel, mengatakan bahwa warna seperti biru dan ungu cenderung membuat orang lain melihat kita lebih dapat dipercaya karena ada "asosiasi positif" dengan warna tersebut. 

Misalnya, warna biru sering dikaitkan dengan langit yang “tenang dan tenteram”, menurut Gagnon. “Jadi ketika orang melihat orang lain mengenakan pakaian berwarna biru, otak mereka mengasosiasikannya dengan ketenangan langit,” katanya.

Menurut Lee, sifat-sifat seperti ketenangan dan ketentraman dapat meningkatkan rasa aman yang dirasakan orang terhadap orang lain. “Hal ini membantu menciptakan kepercayaan dan rasa aman,” jelasnya.

Tentu saja, kita bisa memilih untuk mengenakan pakaian berwarna biru dalam situasi penting, seperti saat wawancara kerja. 

Namun ketertarikan alami kita terhadap warna-warna tertentu sebenarnya menunjukkan banyak hal tentang siapa kita sebenarnya. “Warna yang kita pilih mewakili kecenderungan dan sifat,” kata Gagnon. “Kita secara tidak sadar memilih warna yang sesuai dengan kepribadian kita.”

Hindari warna hijau

Studi IJERT juga menunjukkan warna pakaian yang mendapat penilaian kepercayaan terendah: hijau. 

Warna ini "umumnya dikaitkan dengan orang-orang yang memiliki maksud lain dan ambisius," menurut Gagnon. Sifat ambisius kadang dirasakan mengancam dan tidak selalu menjadi hal terbaik bagi kepercayaan.

Seperti yang dicatat oleh Lee, warna hijau juga sering dikaitkan dengan sifat-sifat negatif seperti penipuan dan keserakahan. 

Jessica Kats, pakar mode dan penulis gaya hidup di Soxy, menegaskan kembali bahwa rona hijau dikaitkan dengan kecemburuan dan iri hati. “Orang-orang menganggapnya sebagai warna yang tidak dapat dipercaya di banyak budaya dan tradisi,” jelasnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/02/24/171700520/warna-yang-membuat-orang-lebih-mempercayaimu-menurut-penelitian

Terkini Lainnya

Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com