Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kapan Pasangan Suami Istri Perlu Menjalani Program Bayi Tabung?

Adapun program bayi tabung dilakukan melalui fertilisasi sel sperma dan sel telur di luar tubuh, atau yang juga dikenal sebagai In Vitro Fertilization (IVF).

  • 5 Faktor Utama Penyebab Susah Hamil, Apa Saja?
  • Bayi Tabung Jadi Solusi Populer Atasi Masalah Kesuburan di Jakarta

Tetapi, sebelum menjalani program bayi tabung, pasutri juga perlu memerhatikan beberapa hal, termasuk kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Lantas, kapan sebenarnya pasutri dapat dikatakan perlu menjalani program bayi tabung untuk memiliki anak?

Kondisi pasutri yang perlu melakukan program bayi tabung

Dokter obgyn dan pakar fertilitas, Dr Binarwan Halim, MKed(OG), SpOG(K), FICS menjelaskan, ada beberapa indikasi seseorang atau pasangan perlu menjalani program bayi tabung, yakni:

  • Saluran tersumbat (antara indung telur dan rahim).
  • Usia sudah berada di atas 35 tahun.
  • Sudah mencoba berbagai program, seperti mengonsumsi obat-obatan, inseminasi, dan juga operasi, namun tetap gagal.
  • Adanya gangguan sperma berat. Misalnya, spermanya sedikit, di bawah 1 juta. Atau sama sekali tidak ada sperma yang dikenal sebagai sperma kosong (sperma nol).

"Kondisi-kondisi seperti ini sulit ya. Maka diperlukan program bayi tabung," katanya dalam acara konferensi pers Perfitri dan Merck di Jakarta, Kamis (7/3/2024) lalu.

Binarwan juga menambahkan, ada pula kondisi di mana seseorang benar-benar tidak bisa memiliki anak dari program bayi tabung sehingga harus adopsi.

  • Berhubungan Seks di Pagi Hari Bisa Bikin Cepat Hamil, Benarkah?
  • Sudah Pakai Kondom, Masih Ada Risiko Kehamilan?

Kondisi tersebut antara lain, tidak punya rahim, sudah menopause, tidak punya indung telur, atau pada laki-laki yang melakukan operasi buah zakar lalu spermanya diambil, jadi tidak ada sperma sama sekali.

"Soalnya kalau di Indonesia ini kan kita tidak bisa menggunakan donor sperma, donor embrio, atau donor sel telur seperti negara tetangga (Malaysia dan Singapura)," ujar Dr Binarwan.

"Makanya kalau angka keberhasilan bayi tabung di sana lebih tinggi, itu ada kontribusi sistem pendoronan tersebut. Kita tidak bisa dilakukan di sini karena kan ada undang-undangnya," jelas dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/03/12/190900620/kapan-pasangan-suami-istri-perlu-menjalani-program-bayi-tabung-

Terkini Lainnya

Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com