KOMPAS.com - Fenomena perempuan yang memilih childfree di Indonesia semakin bertambah dalam kurun waktu empat tahun terakhir, berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).
Untuk diketahui, childfree mengacu pada individu dewasa atau pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak, baik secara biologis maupun melalui proses adopsi.
Psikolog, Dr. Pingkan C. B. Rumondor, M.Psi., menuturkan, individu maupun pasangan yang memilih childfree juga dapat menjalani kehidupan bahagia, sama halnya dengan pasangan yang memiliki keturunan.
“Dalam penelitian mengenai kepuasan pernikahan individu childfree dan with child, ternyata tidak ditemukan perbedaan. Artinya, orang yang memilih childfree bisa saja merasakan pernikahan yang bahagia,” ujar Pingkan saat dikonfirmasi Kompas.com, dikutip Selasa (19/3/2024).
Penelitian yang dimaksud yakni bertajuk Kids for a Happy Marriage? A Preliminary Study on Marriage Satisfaction and Presence or Absence of Children among Married Individuals in Indonesia, yang diterbitkan dalam Jurnal Makara Human Behavior Studies in Asia.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Alftisya Victory Hutabarat dan Karel Karsten Himawan dari Fakultas Psikologi Universitas Pelita Harapan. Penelitian dilakukan terhadap 252 pasangan menikah di Jabodetabek dengan usia pernikahan minimal tiga tahun.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa, memiliki anak tidak berperan dominan dalam menentukan kepuasan pernikahan pada pasangan suami istri tersebut. Baik karena pilihan maupun keadaan, baik pasangan childfree maupun memiliki anak, punya tantangan masing-masing.
“Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada satu kondisi pun (memiliki anak atau tidak memiliki anak) yang secara universal dianggap lebih baik dibandingkan kondisi lainnya,” Hutabarat A.V dan Himawan K.K (2023:7).
Meskipun pasangan yang mempunyai anak merasakan tekanan sosial yang rendah, namun mereka bergulat dengan tantangan signifikan terkait dengan membesarkan anak.
Sementara, pasangan yang tidak memiliki anak mendapatkan tantangan yang berasal dari tekanan sosial di sekitarnya.
Empat macam childfreee
Dikonfirmasi terpisah, Founder Pembelajar Hidup dan Life Coach, Deny Hen, mengungkapkan ada empat macam childfree. Meliputi:
Menurut Deny Hen, childfree tipe satu dan dua kemungkinan masih bisa menjalani kehidupan rumah tangga yang damai dan bahagia, namun untuk tipe tiga dan empat akan mengalami konflik-konflik yang substansial.
“Konflik mengenai memiliki anak bisa menjadi sumber konflik yang akan berlanjut terus (perpetual) dalam jangka panjang,” tuturnya.
Deny Hen menuturkan, beberapa penelitian menunjukkan memiliki anak dapat membawa kebahagiaan bagi pasangan suami istri.
“Parenting tetap membawa lebih banyak sukacita dan kebahagiaan daripada childless,” ujar Deny Hen.
Namun demikian, lanjutnya, sebuah riset yang dilakukan oleh Wilcox pada 2011 menunjukkan bahwa pasangan paling bahagia adalah mereka yang memiliki empat anak atau tidak punya anak sama sekali.
“Jadi sekalipun tidak punya anak, pasangan juga tetap dapat menikmati hidup yang bahagia,” ucapnya.
https://lifestyle.kompas.com/read/2024/03/19/155000120/psikolog-sebut-pasangan-childfree-juga-bisa-hidup-bahagia