KOMPAS.com - Ketika hari panas terik, kita tentu tidak ingin menghabiskan waktu di luar ruangan. Meskipun sinar matahari bisa memberi energi, namun berada di bawahnya dalam waktu lama dapat membuat kita merasa lelah dan mengantuk.
Mungkinkah sinar matahari membuatmu lelah?
“Panaslah yang menjadi penyebabnya,” kata dokter perawatan primer Matthew Badgett, MD. “Tubuh kita harus bekerja lebih keras untuk mendinginkan.”
Seberapa aktif kita saat berada di luar ruangan dan jumlah air yang kita minum juga memengaruhi energi.
7 Alasan mengapa kita mengantuk setelah berjemur
Dr. Badgett berbagi banyak alasan mengapa sinar matahari membuat kita lelah, dan mendiskusikan apa yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan lebih banyak energi dan semangat saat berada di luar ruangan.
1. Tubuh berusaha untuk mengatur suhu
Baik di luar dingin atau panas, tubuh secara konsisten bekerja untuk mempertahankan suhu normal. Saat suhu meningkat di cuaca panas, berkeringat adalah cara utama tubuh mendinginkan diri. Berkeringat mungkin tampak sebagai kegiatan pasif, namun tubuh sebenarnya bekerja keras hingga membuat kita berkeringat.
“Denyut jantung dan laju metabolisme meningkat saat kita berkeringat,” kata Dr. Badgett.
Metabolisme menggunakan kalori dari makanan dan minuman sebagai bahan bakar untuk menjalankan fungsi tubuh seperti pernapasan dan sirkulasi darah. Saat kita kepanasan, pembuluh darah melebar dan mengirim lebih banyak darah ke permukaan kulit.
Proses ini, yang disebut vasodilatasi, memungkinkan darah hangat menjadi dingin saat mengalir di dekat permukaan kulit. Vasodilatasi juga menjadi penyebab wajah mungkin terlihat memerah saat kepanasan.
2. Kelembapan tinggi
Panas dan kelembapan adalah penyerap energi. “Kita akan merasa lebih sejuk saat tetesan keringat menguap dari kulit,” kata Dr. Badgett.
“Namun di iklim lembab, sudah banyak air di udara. Butir-butir keringat menguap lebih lambat, sehingga jantung dan tubuh bekerja lebih keras untuk mendinginkan kita.”
3. Kurang minum
Keringat yang keluar dari tubuh merupakan tanda kamu kehilangan banyak cairan. Jika tidak minum cukup cairan pengganti, kamu mungkin mengalami dehidrasi. Kelelahan, serta meningkatnya rasa haus, sakit kepala, dan lebih sedikit buang air kecil, merupakan tanda-tanda dehidrasi.
Dehidrasi juga menyebabkan tekanan darah turun.
“Kamu merasa lelah karena berkurangnya darah yang mengalir ke otak dan organ tubuh,” kata Dr. Badgett.
4. Kamu meminum minuman yang salah
Sangat mudah untuk menenggak satu, dua atau lebih minuman bersoda atau bir dingin dalam cuaca terik seharian. Namun campuran alkohol dan panasnya cuaca dapat menyebabkan dehidrasi, kelelahan, dan bahaya lainnya.
“Alkohol bersifat diuretik. Itu membuat kita lebih sering buang air kecil, sehingga kehilangan cairan,” jelas Dr. Badgett. “Kita juga cenderung tidak menyadari bahwa kita kepanasan saat minum alkohol. Ini juga merupakan vasodilator sehingga lebih sedikit darah yang masuk ke otak.”
5. Makanan dan minuman manis
Es teh manis, es krim, dan camilan asin terasa lebih enak di cuaca panas. Meskipun tidak ada yang salah dengan memakannya sesekali, makanan dan minuman ini tidak mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk energi.
Sebaliknya, kita akan mengalami lonjakan dan penurunan gula darah yang cepat. Kamu mungkin perlu tidur siang setelah ledakan energi sementara yang dipicu oleh gula.
6. Kulit rusak akibat sinar matahari
Bahkan saat memakai tabir surya, sinar ultraviolet (UV) matahari yang kuat masih mempengaruhi kulit kita. Paparan sinar UV pagi memberi energi dan membantu kita bangun setiap pagi. Tapi terlalu banyak sinar matahari bisa menyebabkan kulit terbakar.
“Terbakar karena sinar matahari meningkatkan suhu tubuh dan kita membutuhkan energi untuk menyembuhkan,” kata Dr. Badgett.
Kulit yang terbakar sinar matahari parah sulit mempertahankan kelembapannya, sehingga memengaruhi keringat dan meningkatkan risiko dehidrasi.
7. Jam lelah
Banyak orang merasa lelah setelah makan siang - perasaan lesu yang biasanya muncul. Waktu mengantuk ini bertepatan dengan waktu saat matahari paling terang.
“Ritme sirkadian alami membuat kita lelah antara jam 1 dan 3 siang,” kata Dr. Badgett. “Itulah mengapa tidur siang setelah makan siang merupakan hal yang populer di beberapa negara Eropa dan Mediterania.”
Apakah kamu capai beraktivitas, atau kelelahan karena panas?
Meskipun kamu mungkin merasa lelah setelah seharian berada di bawah sinar matahari, kelelahan akibat sinar matahari biasanya tidak menimbulkan risiko kesehatan. Meski begitu penyakit yang disebabkan oleh panas yang tinggi seperti heat stroke juga bisa terjadi.
Kelelahan akibat panas menyebabkan rasa capai yang luar biasa. Kita juga bisa mengalami gejala lain seperti kram otot, mual, dan sakit kepala.
“Ini adalah tanda-tanda bahwa tubuh bekerja terlalu keras untuk mendinginkan dan menjaga suhu tubuh normal,” kata Dr. Badgett.
Jika kamu tidak segera melakukan pendinginan – dengan pergi ke gedung ber-AC, mandi air dingin, atau menempelkan waslap dingin di dahi atau belakang leher – kamu dapat mengalami heat stroke.
Kondisi serius ini terjadi ketika suhu tubuh melebihi 104 derajat Fahrenheit (40 derajat Celsius). Heatstroke dapat mengancam jiwa, membuat seseorang berisiko mengalami kerusakan otak dan kegagalan organ.
Segera cari pertolongan medis jika kamu atau seseorang yang bersamamu menunjukkan tanda-tanda sengatan panas:
5 langkah untuk tetap berenergi saat berada di bawah sinar matahari
Tips berikut ini dapat memberi kamu lebih banyak energi sehingga bisa lebih nyaman di bawah sinar matahari:
Merasa lelah setelah menghabiskan waktu di bawah sinar matahari bukanlah hal yang aneh. Meski begitu, tetap penting untuk memperhatikan kondisi tubuh, terutama saat bekerja atau berolahraga di cuaca panas. Jika kamu melihat tanda-tanda dehidrasi, carilah tempat sejuk untuk beristirahat dan minum lebih banyak air.
https://lifestyle.kompas.com/read/2024/04/10/093900620/mengapa-kepanasan-membuat-kita-lelah-