Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Kartini Masa Kini yang Inspiratif, dari Fesyen hingga Pejuang HAM

Perjuangan R.A. Kartini pun sampai hari ini telah melahirkan banyak perempuan tangguh yang mampu membuktikan bahwa mereka juga memiliki peran yang besar dalam memajukan Indonesia.

Bahkan, beberapa sosok perempuan atau yang disebut sebagai Kartini masa kini, turut memberdayakan perempuan lainnya sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing. Ada yang melalui seni, fesyen, teknologi hingga gerakan aktivisme.

Maka, untuk memperingati Hari Kartini, Kompas.com merangkum 10 sosok Kartini masa kini yang menginspirasi sebagai berikut.

Sosok Kartini masa kini yang inspiratif

1. Susi Pudjiastuti

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (Kabinet Kerja 2014-2019) yang juga merupakan seorang pengusaha ini bisa dibilang sebagai sosok Kartini masa kini yang tangguh.

Perempuan kelahiran Pangandaran, 15 Januari 1965 ini dikenal sebagai perempuan yang berani dalam memberantas praktik illegal fishing atau penangkapan ikan secara ilegal saat masih menjabat sebagai menteri.

Tak hanya itu, Susi juga selama ini aktif melakukan kegiatan sosial terutama di bidang kelautan bersama dengan komunitasnya.

Sementara itu, di berbagai akun media sosialnya seperti di X (dulunya Twitter), ia juga kerap menyuarakan keresahannya terhadap masalah sosial, lingkungan hingga politik yang terjadi di tanah air.

2. Anne Avantie

Selanjutnya, Kartini masa kini yang tidak kalah inspiratif adalah seorang desainer kawakan Anne Avantie.

Selain menjadi seorang desainer, Anne juga dikenal sebagai pelopor kebaya kontemporer atau modern, yang tidak hanya populer di Indonesia saja tetapi sampai ke kancah internasional.

Perempuan asal Semarang yang tahun ini menginjak usia 69 tahun itu bahkan pernah menerima penghargaan rekor dunia dari MURI Indonesia atas karya-karya kebaya kontemporernya.

Meski lebih dikenal kiprahnya di dunia fesyen, namun Anne juga memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Sekitar tahun 2000, Anne mulai mendirikan Yayasan Wisma Kasih Bunda, sebuah yayasan bagi anak-anak yang menderita hidrosefalus.

Di samping itu, ia juga pernah mendonasikan baju APD untuk membantu para tenaga medis yang bertugas ketika wabah virus Covid-19 melanda Indonesia pada 2020 lalu.

3. Karlina Supelli

Banyak orang beranggapan bahwa teknologi adalah dunia para laki-laki.

Namun, sebagai seorang filsuf dan astronom perempuan pertama Indonesia, Karlina Supelli berhasil mendobrak diskriminasi tersebut.

Dengan segala tekad dan kemampuannya, Karlina dapat membuktikan bahwa perempuan juga bisa berkarya di dunia yang seringkali diasosiasikan dengan "laki-laki" ini.

Perempuan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) berusia 66 tahun itu juga pernah terlibat pada gerakan Suara Ibu Peduli 1998 silam sebagai bentuk kepeduliannya terhadap kemanusiaan dan kesetaraan gender.

Di mana gerakan tersebut menuntut turunnya harga susu yang melonjak akibat krisis ekonomi.

4. Maria Catarina Sumarsih

Salah satu pelopor Aksi Kamisan, Maria Catarina Sumarsih juga dikenal sebagai Kartini masa kini yang gigih dalam memperjuangkan isu-isu terkait hak asasi manusia (HAM).

Kehilangan anak laki-lakinya ketika Tragedi Semanggi I membuat Sumarsih tak gentar menuntut keadilan korban-korban pelanggaran HAM.

Meskipun usianya sudah menginjak 71 tahun, perempuan asal Salatiga, Jawa Tengah itu terus menyuarakan keadilan lewat Aksi Kamisan yang sudah berlangsung selama 17 tahun.

5. Suciwati

Suciwati adalah Kartini masa kini yang juga dikenal sebagai pejuang HAM, bersama-sama dengan Sumarsih mengadakan Aksi Kamisan.

Aktivis dan istri Munir itu bahkan pernah mendapatkan penghargaan dari majalah Time sebagai salah satu Asia Heroes dan beberapa penghargaan lain di bidang HAM.

Perjuangan Suciwati ini sangat menginspirasi banyak perempuan di Indonesia untuk lebih berani dalam memperjuangkan hak-haknya, terlebih hak perempuan lain.

6. Najwa Shihab

Jurnalisme juga seringkali diasosiasikan dengan dunia laki-laki. Tetapi, hal itu bukanlah penghalang bagi seorang Najwa Shihab.

Najwa memulai kariernya sebagai seorang jurnalis pada tahun 2000. Sampai pada tahun 2009 ia akhirnya membawakan acara "Mata Najwa" yang menghadirkan tokoh-tokoh penting.

Hingga kini ia pun dikenal sebagai jurnalis perempuan yang sangat vokal menyuarakan ketidakadilan terutama jika itu menyangkut perempuan.

Dikutip dari laman Kompas, pada Kamis (18/4/2024), Najwa Shihab juga membangun sebuah perusahaan digital content bernama Narasi TV yang mulai aktif sejak tahun 2018.

Melalui platform Narasi TV, perempuan yang lebih akrab disapa Nana ini ingin terus menggelorakan semangat anak-anak muda, sekaligus ingin kembali mengundang rasa kepedulian mereka terhadap berbagai masalah yang terjadi di dalam negeri.

7. Hannah Al Rashid

Nama Hannah Al Rashid mungkin sudah tidak lagi asing di dunia seni peran.

Perempuan 38 tahun berdarah Bugis dan Prancis itu telah membintangi berbagai judul film dengan beragam genre.

Namun yang paling penting, Hannah juga kerap terlibat dalam gerakan atau kegiatan aktivisme yang mendukung kesetaraan gender.

Ia juga banyak mengangkat cerita perempuan di balik layar lebar dan memperjuangkan isu-isu pelecehan seksual yang kerap dialami oleh pemain film perempuan.

8. Nadine Chandrwinata

Mantan Puteri Indonesia, Nadine Chandrwinata juga dikenal sebagai aktivis lingkungan hidup yang telah berpetualang hingga ke pelosok daerah di Indonesia.

Kecintaannya pada laut membuat perempuan yang tahun ini genap berusia 40 tahun itu terjun dalam berbagai kegiatan sukarelawan untuk menjaga laut dan ekosistemnya.

Ia sering terlibat dalam kegiatan seperti bersih-bersih sampah di pantai bersama dengan organisasi peduli lingkungan yang didirikannya sejak 2015 lalu, yakni Sea Soldier Foundation.

9. Kamila Andini

Bicara soal di balik layar perfilman, Kamila Andini mungkin bisa menjadi sosok Kartini masa kini yang menginspirasi.

Sutradara kelahiran Jakarta, 6 Mei 1986 itu tidak hanya andal dalam menciptakan film-film yang bagus, tetapi juga memiliki karakter yang mengangkat cerita tentang perempuan.

Dini, begitu sapaannya, kerap menyisipkan pesan moral mengenai feminisme dan perjuangan hak-hak perempuan di dalam filmnya.

Beberapa karyanya yang mungkin sudah mendunia antara lain, Yuni (2021) dan Gadis Kretek (2023).

10. Cinta Laura

Terakhir, adalah sosok Kartini milenial yang juga sangat multitalenta, yakni Cinta Laura.

Memiliki pendidikan yang tinggi tidak lantas membuat Cinta Laura menjadi pribadi yang congkak.

Setelah lulus dari Columbia University di New York, pelantun lagu "Guardian Angel" itu kini banyak menghabiskan waktunya untuk fokus pada isu-isu kekerasan seksual yang banyak dialami perempuan.

Cinta Laura juga pernah dinobatkan sebagai Duta Antikekerasan Terhadap Perempuan dan Anak oleh Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (KPPA).

Melalui perannya ini, Cinta bertugas untuk mendukung dan memberikan wawasan kepada para perempuan maupun anak-anak sebagai upaya agar terhindar dari berbagai bentuk kekerasan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/04/18/210000020/10-kartini-masa-kini-yang-inspiratif-dari-fesyen-hingga-pejuang-ham

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke