Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Cara Mengenali Tas Louis Vuitton Asli, Cek Logo hingga Jahitan

KOMPAS.com - Tas mewah dari rumah mode Louis Vuitton adalah salah satu yang paling banyak dipalsukan. Produk-produk palsunya bahkan banyak kita temukan juga di Indonesia.

Mengapa penting untuk membeli tas Louis Vuitton yang asli? Selain merupakan bentuk penghargaan terhadap karya mode dan desainernya, tentu rugi jika kita mengeluarkan uang yang tidak sedikit tapi hanya mendapatkan tas mewah palsu.

Selain itu, seperti dilansir dari Byrdie, tas mewah palsu juga memiliki kualitas yang lebih rendah dan belum tentu memberikan layanan toko yang baik.

  • 10 Merek Fashion Mewah dengan Followers Instagram Terbanyak
  • Cara Merawat Tas Mewah agar Bisa Jadi Investasi

Jika kedapatan menggunakan tas mewah palsu dan ada orang lain mengenalinya, tentu kita juga bisa merasa malu.

Berikut beberapa ciri-ciri tas LV asli dan palsu yang dapat kamu coba kenali.

Ciri-ciri tas LV asli

1. Logo monogram ikonik

Stylist dari situs jual-beli dan ulasan barang mewah, Brandated, Alice Reed mengatakan bahwa tas monogram Louis Vuitton yang ikonik dibuat dengan kanvas berlapis dan bukan kulit.

Setiap tasnya disebut melewati 100 tahap produksi dan kanvasnya punya tampilan unik yang sulit ditiru.

Meskipun tas Louis Vuitton yang asli sering kali memiliki lapisan kulit domba dan trim kulit sapi, bodi monogram klasik selalu terbuat dari kanvas dan tidak pernah dari kulit.

"Tas palsu sering kali meniru tampilan kulit dan sebagai hasilnya, menampilkan serat. Serat kulit menandakan bahwa tas tersebut bukan Louis Vuitton (asli)," ujarnya.

Adapun monogram LV memang dibuat sedemikian rupa agar tidak mudah ditiru. Pastikan logo tidak miring atau saling tindih, luntur, pudar, atau hasil akhirnya kehijauan.

Jika menemukan yang seperti itu, kemungkinan besar itu bukan tas LV asli.

"Karena tas LV asli tidak akan menunjukkan saturasi seperti itu dan warnanya sempurna," kata director of luxury dari Heritage Auctions, Diane D'Amato, seperti dilansir dari 1stdibs. 

Selain itu, monogram LV harus berkesinambungan, tanpa jeda atau detail aneh. Jika kita melihat jarak yang tidak beraturan, gangguan, atau pola yang tidak sejajar sepanjang jahitan, kemungkinan besar itu tas LV palsu.

Penting juga untuk mengetahui desain-desain terbaru tas incaran kita, termasuk dalam hal logo.

Versi yang lebih baru dari logo monogram klasik LV ini adalah koleksi Monogram Vernis yang terbuat dari kulit anak sapi paten yang mengkilap.

Desain logo pada model-model ini diembos ke dalam lapisan luar tas.

Sementara detail penting lain yang perlu diketahui adalah model tertentu dibuat dengan satu panel kanvas atau kulit yang berkesinambungan, seperti seri Speedy dan Keepall.

Karena teknik ini, logo pada kedua seri akan terbalik di satu sisi. Namun, hal ini tidak akan pernah terjadi pada tas yang terbuat dari dua lembar bahan yang terhubung di bagian dasar, seperti Neverfull Monogram.

2. Logo LV

Logo LV mungkin terlihat amat sederhana. Namun, dari sini kita bisa menemukan ciri-ciri tas LV asli atau palsu dengan segera.

Pada logo asli LV, huruf "L" ditempatkan lebih rendah daripada huruf "V", sehingga menghasilkan layer yang tampak sempurna.

3. Nomor seri

Rumah mode LV tidak menyertakan nomor seri pada barang-barang mereka.

Namun, mulai dari seri pada 1980-an memiliki cap tanggal tersembunyi. Meski tidak menjadi tanda keaslian, tapi cap tanggal tersebut menyimpan informasi tentang di mana barang tersebut dibuat dan tanggal pembuatannya.

Biasanya, cap tanggal ditemukan di bagian dalam tas dan angkanya diembos di belakang jahitan LV.

Tas LV palsu cenderung tidak memiliki cap tanggal, meskipun beberapa di antaranya mencoba mereplikasinya.

Koleksi-koleksi baru LV bahkan memiliki microchip yang tidak bisa terlihat oleh mata telanjang. Hanya toko-toko LV yang dapat memindai microchip tersebut untuk menerima informasinya.

Selain nomor seri, tas LV juga tidak mempublikasikan pernyataan keaslian pada setiap barang-barangnya. Maka jika barang yang kita temukan disertai pernyataan keaslian, astinya barang itu justru palsu.

Pegangan dan pipa tas Louis Vuitton dibuat dari kulit vachetta, kulit sapi dengan warna alami yang akan berubah menjadi warna madu seiring bertambahnya usia penggunaan.

Menurut D'Amato, bahan tersebut akan mulai berubah warna ketika terkena udara.

"Tas palsu tidak akan mengalami perubahan warna yang serupa. Jadi jika melihat tas dengan pegangan yang masih berwarna cerah dan tampak alami, lanjutkalah," tuturnya.

Adapun pipa yang dimaksud adalah pinggiran kulit yang membentang di sepanjang tepi tas.

Pada tas LV asli, pegangan dan pipa itu harus memiliki warna sama persis dengan warna dan teksturnya.

Pegangannya sering kali dibingkai oleh trim tepi merah anggur yang kontras.

Seperti pegangannya, trim itu juga akan menggelap seiring waktu.

Periksalah apakah ada cacat, tampilan plastik atau tekstur yang dicat pada lis yang kontras.

Jahitan pada tas LV asli akan lurus dengan sempurna dan rapi. Kedua sisi tas juga seringkali memiliki jumlah jahitan yang sama.

Misalnya, seri Alma, Speedy, dan Neverfull memiliki lima jahitan pada di setiap tab tempat pegangannya. Hal ini selalu sama. Jadi, ketika jumlahnya tidak sesuai, maka tas tersebut kemungkinan besar palsu.

6. Material luar

Seringkali, tas LV palsu memiliki tampilan material luar yang tampak "lebih murah".

Ketika disentuh, tas LV asli memberikan kepuasan yang sangat sulit direplikasi.

Jika tampilan luarnya kasar atau tidak rata, tipis, berongga, atau bahkan terbuat dari plastik, maka kemungkinan besar itu adalah tas LV palsu.

Logam pada tas LV asli tahan lama, berwarna merata, dan tidak memiliki warna emas yang terlalu mengkilap.

Warna perangkat keras di dalam dan di luar tas juga harus sama, serta tidak akan ada bagian perangkat keras yang pudar atau berubah warna.

Selain itu, periksa juga monogram ikonik LV pada ritsleting. Ini harus tajam dan tegas.

Penarik ritsleting harus memiliki warna yang senada dengan perangkat keras lainnya, bobotnya kokoh, serta mulus dan mudah saat dibuka atau ditutup.

Jika penarik ritsleting terasa tipis atau mudah macet, maka itu tanda untuk meninggalkannya.

7. Cap

Pelajari font yang digunakan LV pada cap yang tersemat di setiap tasnya. Salah satu ciri detailnya adalah lebar dan menunjukkan huruf "O" yang sempurna.

Sementara huruf "L" memiliki ekor yang sangat pendek dan huruf "T" pada Vuitton dibuat hampir bersentuhan.

Meskipun banyak pemalsu yang cukup baik dalam mereproduksi font LV, tetapi pada umumnya tetap kelihatan perbedaannya dengan mudah. Tentunya, jika kita sudah melakukan riset sebelumnya dan ingat betul seperti apa font asli LV.

Jahitan di sekeliling stempel harus sama sempurnanya dengan jahitan di seluruh tas. Misalnya, tidak ada benang yang longgar, ujung yang berjumbai, atau garis yang tidak simetris.

Carilah merek dagang terdaftar ® dan letaknya harus berada tepat di tengah-tengah di atas huruf V dan U pada Vuitton.

Sebagai catatan, jangan khawatir jika tasnya tidak dibuat di Perancis. Sebab, LV juga memproduksi tasnya di beberapa negara, seperti Spanyol, Jerman, Italia, dan Amerika Serikat.

8. Tag gantung

LV tidak akan membalut pegangan atau perangkat kerasnya dengan plastik atau kertas untuk melindunginya.

Selain itu, tidak ada pula tag gantung pada tas, serta tentu saja jikapun ada tidak akan salah menuliskan nama mereknya sendiri.

Kain pembungkusnya (dust cover) sangatlah sederhana dan terbuat dari 100 persen kain katun berjahitan rapi.

Versi sebelumnya berwarna cokelat muda dengan logo LV, tetapi baru-baru ini mereknya dieja dengan latar belakang kunyit pucat. Tidak ada teks lain yang akan disematkan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/04/19/210900420/9-cara-mengenali-tas-louis-vuitton-asli-cek-logo-hingga-jahitan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke