Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Salah Satu Butik di Jakarta Ini Spesialis Baju Pengantin Adat Batak

JAKARTA, KOMPAS.com - Membuat baju pengantin adalah salah satu hal paling krusial yang harus dilakukan oleh para calon pengantin, terutama bagi para calon yang ingin melakukan pesta pernikahannya menggunakan adat. 

Diketahui, di Indonesia ada beragam adat istiadat yang berlaku, salah satunya adat Batak yang dikenal masih kental diberlakukan oleh orang-orang suku Batak di Indonesia. 

Lalu, bagaimana orang keturunan Batak bisa melangsungkan pernikahan adat jika mereka tinggal di luar daerahnya? Bagaimana mencari baju adat untuk upacara tersebut?

Di Jakarta sendiri, terdapat salah satu butik yang membuat baju kebaya, tetapi kebaya khusus untuk pengantin adat Batak, yakni Galeri Fine Partonun yang berada di wilayah Rawamangun, Jakarta Timur. 

Kompas.com sempat mendatangi Galeri Fine Partonun pada Senin (22/4/2024). 

Sesampainya di sana, Kompas.com disambut langsung oleh pemilik Galeri Fine Partonun, yakni Fine Irazona. 

Fine mengungkapkan, bisnis butiknya ini dibangun sejak tahun 2013, yang awalnya hanya menjahit kain-kain biasa, serta menjual kain-kain tenun seperti songket dan ulos. 

“Saya lulusan Ilmu Komunikasi, tadinya sempat bekerja tiga kali di perusahaan berbeda-beda, tapi akhirnya setelah menikah dan hamil, saya berhenti kerja. Dari situlah saya nyari-nyari kesibukan sendiri. Awalnya jahit kain-kain biasa saja,” ujar Fine kepada Kompas.com di butiknya, Senin (22/4/2024). 

Fine mengungkapkan, ia bisa menjahit dan mendesain baju-baju karena otodidak.

“Dulu waktu masih gadis memang suka jahit-jahit dan gambar (desain) memang. Karena sudah punya basic-basic itu jadinya dikembangkan aja seperti sekarang,” tambahnya. 

Mengenai baju pengantin dan kain tenun Batak, ia menjelaskan bahwa awalnya bisnisnya ini tak secara spesifik hanya untuk adat Batak, tetapi lintas daerah. 

“Saya cinta semua tenunan, saya cinta semua wastra nusantara, tapi karena saya orang Batak, saya lebih ngertinya ke sana. Dan supaya lebih spesifik dan berkembanglah bisnisnya ini, ada suatu pembeda atau keunikan juga dari punya orang lain, dan juga biar orang-orang semakin kenal sama kain-kain Batak ini,” jelas Fine. 

Dalam hal ini, Fine mengubah bisnisnya menjadi spesifik untuk adat Batak sejak tahun 2019. 

Kompas.com mengetahui Galeri Fine Partonun lewat konten reels Instagram. Saat ditanya terkait konten-kontennya ini, ternyata Fine baru memberlakukan cara pemasaran dengan konten-konten reels ini sejak awal tahun 2024. 

“Tadinya kontennya ya cuma foto baju aja, ditaruh ke Instagram, Facebook. Tapi akhirnya awal 2024 ini bikin konten-konten yang sekarang ada di Instagram, dan boom ternyata banyak dilihat orang. Dari situlah jadi semakin dikenal, enggak cuma mouth to mouth aja,” katanya. 

Diketahui, konten-konten dari Galeri Fine Partonun menunjukkan proses fitting baju para calon pengantin yang datang ke sana, dan itu dilakukan secara konsisten. 

Dari konten-konten tersebut, Fine mengaku, bisnisnya ini makin banyak dikenal orang dan kini juga jadi mendapatkan testimoni-testimoni baik dari para kliennya. 

“Kenaikan penjualannya sudah sekitar 30 persenlah. Sekarang setiap bulan bisa menyelesaikan sekitar 120 jahitan kira-kira,” katanya. 

Terkait harga, bikin baju pengantin di Galeri Fine Partonun ini masih terbilang cukup terjangkau. 

Fine mengungkapkan, harga baju pengantin di butiknya ada di kisaran Rp 6.750.000 sampai Rp 8.750.000. Harga tersebut sudah termasuk baju pengantin laki-lakinya, tetapi belum termasuk songket. 

Harga tersebut masih bisa dinegosiasikan lagi tergantung desain dan kemampuan para calon pengantin. 

“Harganya mah masih bisa dinego, datang dulu aja konsultasi, kasih tahu desainnya mau seperti apa, tema pestanya mau kayak gimana, nanti saya biasanya juga akan suggest desainnya segala macam. Tentu harganya akan disesuaikan lagi nanti sesuai budget dari calon mempelai,” tambahnya. 

Baju pengantinnya pun, kata Fine, bukan sistem custom sewa, tetapi sudah sepenuhnya milik para mempelai. 

"Setelah jadi, ya dibawa pulang, itu sudah sepenuhnya milik klien," tambahnya. 

Songketnya dijual terpisah dengan harga yang berbeda pula tergantung bahan yang digunakan. 

Kisaran harganya Rp 1.500.000 sampai yang paling mahal adalah Rp 14 jutaan. 

“Kalau di kami, idealnya fitting itu sejak H-3 bulan sebelum acara, soalnya kain songketnya itu kan dibuat dengan cara ditenun ya, jadi makan waktu,” pungkasnya. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/04/23/104113420/salah-satu-butik-di-jakarta-ini-spesialis-baju-pengantin-adat-batak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke