Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekspresi Emosi Anak yang Tepat Menghasilkan Mental Sehat

“Kalau aku nangis, nanti aku dibully.”
“Katanya aku udah gede jadi enggak boleh nangis.”
“Aku enggak ada teman karena semua bilang aku cengeng.”

KALIMAT ini sering sekali didengar oleh kita karena banyak masyarakat yang belum memahami dampak mengucapkan kalimat tersebut.

Kita merasa senang atau sedih tergantung pada bagaimana peristiwa memengaruhi kemungkinan kita memperoleh hal-hal yang kita inginkan dalam hidup.

Pada buku "The Science of Psychology: An Appreciative View, King (2008)" berargumen emosi kita kompleks dan memberi tahu kita apa yang benar-benar penting bagi kita.

Meskipun wajah, pikiran, dan tubuh memainkan peran penting dalam emosi, psikolog memperdebatkan bagian mana yang paling penting dan bagaimana mereka bergabung untuk menghasilkan emosi.

Emosi adalah perasaan, atau afek, yang dapat melibatkan gairah fisiologis (seperti detak jantung yang cepat), pengalaman sadar (seperti berpikir tentang jatuh cinta pada seseorang), dan ekspresi perilaku (seperti senyuman).

Menurut Papalia dalam buku "Human Development: Eleventh Edition, Papalia, Olds, dan Feldman (2018)" menekankan betapa pentingnya emosi, baik positif maupun negatif, dalam kehidupan sehari-hari manusia.

Mereka membahas bagaimana emosi memengaruhi pengambilan keputusan, interaksi sosial, dan pembentukan identitas seseorang.

Pendekatan Papalia terhadap emosi menekankan betapa kompleks dan dalamnya pengalaman emosional manusia seiring dengan perkembangan mereka sepanjang siklus kehidupan.

Ekspresi emosi merupakan bagian penting dari perkembangan anak. Bagaimana anak mengelola dan mengekspresikan emosi dapat berdampak besar pada kesejahteraan mental mereka.

Selama proses tumbuh kembang, anak-anak perlu memahami dan belajar bagaimana mengelola emosi dengan tepat.

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mampu mengenali, mengelola, dan mengekspresikan emosi dengan baik cenderung memiliki kesejahteraan mental lebih baik.

Oleh karena itu, penting bagi orangtua dan pengasuh untuk mengetahui bagaimana membantu anak-anak mereka mengenali, mengelola, dan mengekspresikan emosi mereka dengan tepat.

Lalu, bagaimana cara membantu anak mengelola ekspresi emosi dengan tepat? Mari simak kalimat berikut.

Pentingnya pemahaman emosi. Langkah pertama dalam mengelola ekspresi emosi yang tepat adalah memahaminya.

Anak-anak harus dididik untuk memahami berbagai emosi, termasuk senang, sedih, marah, takut, dan lainnya.

Ketika anak tahu apa yang mereka rasakan, mereka akan lebih mampu mengatasi emosi mereka dengan cara yang sehat, dan ini juga akan membantu mereka berbicara tentang apa yang mereka rasakan dengan orang lain.

Orangtua dan pengasuh sangat penting untuk membantu anak memahami perasaan mereka.

Memberikan contoh positif. Anak-anak banyak belajar dari apa yang mereka lihat. Oleh karena itu, sangat penting bagi orangtua dan pengasuh untuk memberikan contoh yang baik dalam mengelola emosi, seperti mengatasi rasa marah atau kesedihan.

Dengan memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari, anak akan belajar cara mengekspresikan emosi secara sehat dan efektif.

Mendorong komunikasi terbuka. Komunikasi terbuka sangat penting untuk membantu anak-anak mengelola perasaan mereka.

Anak-anak harus merasa nyaman berbicara tentang perasaan mereka tanpa khawatir dihakimi atau diabaikan.

Orangtua dan pengasuh harus membuat lingkungan yang mendukung di mana orang dapat berbicara tentang emosi.

Untuk membangun hubungan yang kuat antara orangtua, pengasuh dan anak, sangat penting untuk mendengarkan dengan penuh perhatian dan berperasaan.

Melatih strategi mengatasi emosi. Anak-anak harus diajari cara mengatasi emosi yang negatif selain mengenali dan mengekspresikan emosi dengan tepat.

Ini mungkin termasuk teknik relaksasi seperti bernapas dalam-dalam untuk menenangkan diri, membayangkan tempat atau sesuatu yang mereka sukai atau fokus pada hal-hal yang positif.

Keterampilan berharga yang akan membantu anak-anak sepanjang hidup adalah mengajarkan mereka untuk mengetahui apa yang memicu perasaan mereka dan bagaimana meresponsnya dengan cara yang sehat.

Menghargai ekspresi anak. Penting bagi orangtua dan pengasuh untuk menghargai dan menerima setiap ekspresi emosi anak-anak, bahkan jika kadang-kadang sulit untuk memahaminya.

Berikan waktu bagi anak untuk bercerita dan kita mendengarkan. Hargai perasaan anak dan bimbing mereka untuk menemukan cara menyelesaikan sumber perasaan itu.

Dengan memberikan dukungan dan pengertian, orangtua akan membantu anak-anak merasa lebih nyaman untuk mengungkapkan emosi mereka dan belajar mengelola emosi mereka dengan lebih baik.

Kemampuan mengendalikan ekspresi emosi yang dibutuhkan anak. Anak-anak memerlukan kemampuan untuk mengelola emosi mereka dengan benar untuk menghadapi berbagai situasi dalam hidup mereka.

Mengenali tata krama, seperti mengucapkan terima kasih dan mematuhi peraturan, adalah keterampilan yang sangat penting.

Mengenali peraturan, seperti mematuhi peraturan yang ada, dan memiliki empati terhadap orang lain.

Ada banyak cara untuk belajar keterampilan ini, seperti membaca buku cerita bergambar yang mengandung banyak pesan moral tentang tokoh, kisah, dan perilaku mereka.

Pentingnya mengelola ekspresi emosi anak yang memiliki gangguan. Anak-anak dengan kebutuhan khusus pada emosi dan perilaku, seperti autistik, tunagrahita, hiperaktif juga memerlukan perhatian khusus untuk mengelola emosi mereka.

Teknik memeluk atau memberikan sentuhan fisik, memberikan aktivitas fisik dan seni untuk membantu mereka mengekspresikan emosi positif maupun negatifnya, dan menerapkan cara menenangkan mereka ketika mengalami emosi negatif seperti memberikan waktu sejenak untuk menemani mereka. Anak-anak ini memerlukan dukungan penuh dari orangtua, pengasuh dan pendidik.

Yang perlu diingat sebagai hasil akhirnya adalah, ekspresi emosi anak dengan tepat sangat penting untuk kesejahteraan mental mereka.

Ada tanggung jawab orangtua dan pengasuh untuk membantu anak-anak memahami, mengendalikan, dan mengungkapkan perasaan mereka dengan cara yang sehat dan tepat.

Jika kita mau membantu anak-anak menjadi orang yang lebih bahagia, seimbang, dan stabil secara mental dengan memberikan mereka pemahaman, contoh positif, komunikasi terbuka, teknik untuk mengatasi emosi, menghargai ekspresi emosi anak, kemampuan mengelola ekspresi yang tepat dan juga mengetahui bagaimana cara membantu anak berkebutuhan khusus mengelola emosi.

*Aisha Pramadita Kartohadiprodjo, Shelma Anggerahma, Thasya Brilliane Anggitha Mahasiswa Fakultas Psikologi UNTAR
Denrich Suryadi, M.Psi.,Psikolog, Dosen Fakultas Psikologi UNTAR

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/06/14/083429220/ekspresi-emosi-anak-yang-tepat-menghasilkan-mental-sehat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke