Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Solusi Putus Cinta: Belajar dari Kasus Fat Cat

Kompas.com - 19/06/2024, 14:24 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Aulya Rizqi Amelia, Dien Putri Aulia, Felicity Wijaya, Karen Vanetta, dan P. Tommy Y. S. Suyasa*

BEBERAPA waktu terakhir, nama "Fat Cat" alias Liu Jie kembali menarik perhatian warganet. Laporan terbaru dari Kepolisian Chongqing, China, pada 19 Mei 2024, menyatakan bahwa Tan Zhu yang merupakan mantan kekasih Fat Cat, dinyatakan tidak sepenuhnya bersalah atas insiden kematian Fat Cat.

Fat Cat adalah seorang pemuda China kelahiran 2003, yang bekerja sebagai seorang gamer yang sukses.

Fat Cat ialah username yang sering ia pakai untuk bermain game. Dirinya merupakan proplayer dari game "Honor of Kings".

Ia berhasil menyelesaikan 7.000 pertandingan dengan tingkat kemenangan 91 persen dan menjadi salah satu top gamer.

Dari bermain game ia dikenal dan mempunyai penggemar di kalangan gamers di China. Berita kepergian Fat Cat yang mempunyai prestasi gemilang, berhasil menggemparkan netizen di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.

Fat Cat dikabarkan meninggal pada 11 April 2024, karena bunuh diri. Sejauh ini, belum ada yang mengetahui secara pasti apa motif Fat Cat mengakhiri hidupnya.

Namun, beberapa sumber menyatakan alasan Fat Cat tidak jauh dari keputusasaan akibat permasalahan di dalam hubungan percintaan.

Fat Cat adalah salah satu dari sekian banyak kasus bunuh diri yang diawali peristiwa putus cinta.

Kasus bunuh diri lainnya yang terkait dengan peristiwa putus cinta antara lain: kasus AM, seorang pemuda di Ngawi, Jawa Timur yang ditemukan mengakhiri hidup dengan kondisi gantung diri (27/02/2024).

Selain itu, seorang mahasiswi asal Sleman yang mengakhiri hidupnya karena dikecewakan oleh kekasihnya (31/03/2024). Lalu MDAM seorang remaja asal Gresik yang ditemukan gantung diri karena putus cinta (07/04/2024).

Peristiwa bunuh diri dapat dijelaskan oleh rendahnya kemampuan regulasi diri individu, khususnya pada aspek emosi (emotion self-regulation) (Ong & Thompson, 2019; Tamas, 2007).

Menurut Billen (2022), emotion self-regulation merupakan kemampuan individu untuk mengenali serta mengendalikan emosi yang dirasakannya.

Salah satu penelitian di Hungaria mengungkapkan bahwa kemampuan regulasi emosi yang buruk menjadi penyebab sejumlah remaja melakukan bunuh diri (Tamas, 2007).

Ketika individu putus cinta, akan terjadi berbagai emosi negatif seperti marah, sedih, gelisah, kecewa, dan lain-lain. Saat individu mengalami begitu banyak emosi negatif, individu akan sulit, bahkan tidak mampu untuk mengendalikannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com