KOMPAS.com - Aktris dan penyanyi Paramitha Rusady mengaku tak keberatan jika putra tunggalnya, Adrian Tegar Maharaja Bago cepat menikah.
Namun, ada harapan lain di balik keinginannya untuk sang putra cepat menikah. Ia berharap Adrian masih bisa tinggal bersamanya.
"Saya sudah menyiapkan buat istri kamu di sini, tapi di rumah mama, jadi ramai," kata Paramitha dikutip dari Pagi Pagi Ambyar Trans tv, seperti dikutip Kompas.com.
Kendati demikian, aktris yang namanya melambung pada era 90-an itu tidak akan memaksakan kehendaknya.
"Ya, ibu kan boleh-boleh aja bilang gitu, tapi selanjutnya terserah Adrian," ucapnya.
Paramitha tentu bukanlah satu-satunya ibu yang menginginkan anaknya tetap tinggal satu rumah meski sudah menikah kelak.
Namun, bagaimana dari perspektif psikologi? Berikut ulasnanya.
Anak tetap tinggal dengan orangtua setelah menikah, baik atau buruk?
Menurut Psikolog Yohana Domikus, keputusan tersebut menjadi wewenang kedua pasangan untuk menentukan kehidupan barunya.
Baik sesama pasangan maupun orangtua dan mertua harus saling menghargai keputusan yang diambil.
“Keputusan-keputusan yang terkait dengan rumah tangga pasangan suami istri, tentu merekalah yang mestinya mengambil keputusan, bukan orangtuanya,” kata Yohana saat dihubungi Kompas.com, Selasa (31/12/2024).
Ia menambahkan, tinggal bersama orangtua dan terpisah tidak ada yang benar maupun salah.
Apalagi masyarakat Indonesia cenderung menjunjung budaya kolektivistik atau mengutamakan kepentingan kelompok di atas kepentingan individu.
Sehingga, tinggal gabung bersama orangtua setelah menikah masih sangat banyak ditemui di Indonesia.
“Sebenarnya tergantung situasi, tidak bisa dilihat secara hitam putih. Karena tinggal sendiri atau sama orangtua itu ada kekurangan dan kelebihannya,” ujarnya.
Meski begitu, Yohana mengimbau agar pasangan suami istri membahas segala aspek sebelum memutuskan untuk tinggal sendiri maupun bersama orangtua.
Utamakan komunikasi dan carilah jalan tengah yang bisa disepakati kedua belah pihak agar tidak ada salah satu yang terbebankan atas pilihan tersebut.
Misalnya, tinggal bersama orangtua setelah menikah akan menjaga suasana rumah tetap ramai dan hangat.
Tinggal bersama orangtua juga bisa berhemat, karena artinya tidak perlu membayarkan beberapa fasilitas yang sudah tersedia.
Namun di sisi lain, jika hal itu berlangsung cukup lama, suami-istri tersebut tidak dapat hidup mandiri dan menentukan keputusan sendiri.
Sebab, ada orang lain yang tinggal di rumah. Apalagi, rumah itu bukan milik sendiri.
“Memang tidak bisa dipukul rata, harus ada komunikasi dan kesepakatan keduanya. Tapi kalau saya pribadi menyarankan untuk pisah agar tidak memicu berbagai konflik di kemudian hari,” jelas Yohana.
https://lifestyle.kompas.com/read/2024/12/31/152729820/paramitha-rusady-ingin-anak-tinggal-bersamanya-setelah-menikah-apa-kata