Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Peluang Baju Lukisan Tangan

Kompas.com - 28/07/2008, 06:02 WIB

Setelah itu, kain tersebut direndam dan diberi warna dasar sesuai yang diinginkan. Baru setelah itu dilukis sesuai pola. Setelah itu, kain berpola itu dipanaskan. Untuk bahan sutera, pemanasan menggunakan steam. Sementara, yang berbahan polyester cukup pakai setrika. Tujuannya, supaya warna tidak berubah dan menempel di bahan. Setelah itu, baru tahap finishing.

"Kalau ada warna yang kurang, kami tambahin. Kelihatannya sederhana. Tetapi, begitu praktek tetap saja rumit. Soalnya, sering.timbul warna yang enggak sesuai," jelas Yudi.

Dengan harga jual segitu, wajar kalau Yudi dan Gilang bisa mengantongi omzet rata-rata Rp 30 juta setiap bulan. Selain itu, dari harga jual di atas, paling tidak mereka mengutip keuntungan sebesar 50 persen. Maklum, produk pakaian lukis ini sangat erat hubungannya dengan karya seni yang perlu dihargai tinggi.

Ke depan, Yudi dan Gilang berencana mengembangkan bidang usahanya. Tidak hanya membuat pakaian lukis, tetap juga akan dimanfaatkan untuk menjamah usaha disain interior. "Harganya bisa sampai Rp 10 juta untuk jasa disain interior. Bentuknya bisa lukisan buat hiasan dinding atau pemisah ruangan," tambahnya. (Gentur Putro Jati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com