Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Film Laskar Pelangi

Kompas.com, 26 September 2008, 23:24 WIB

JAKARTA, JUMAT--Film Laskar Pelangi karya sutradara Riri Riza tidak hanya membekas di hati penonton seperti yang banyak diungkapkan, namun juga menorehkan kenangan di hati para pembuat film dan pemainnya.

Bintang film, Ikranagara yang berperan sebagai Harfan, tokoh Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Gantong, mengaku memiliki kesan tersendiri bermain dalam film yang diadaptasi dari novel laris karya Andrea Hirata ini.

"Terus terang film ini sangat berkesan bagi saya. Dalam film Laskar Pelangi saya harus menyesuaikan diri dengan keadaan di Belitung, berbicara bahasa daerah itu, dan bahkan membeli kamus Bahasa Belitung," kata aktor kawakan yang juga sutradara film ini.

Ikra yang telah sembilan tahun terakhir tinggal di Washington DC ini mengaku sebenarnya ingin berhenti dari keterlibatan di film. "Saya sebenarnya sudah tidak ingin kembali ke film, sudah tua. Ada generasi-generasi muda yang lebih baik," ujarnya.

Dengan pandangan menerawang Ikra memutar kembali ingatannya ketika suatu hari mendapat tawaran untuk bermain dalam film Laskar Pelangi.

"Suatu hari Riri menghubungi saya dan mengajak saya main film yang diangkat dari novel laris ’Laskar Pelangi’, tapi karena saya tidak tahu banyak soal perkembangan sastra Indonesia beberapa tahun terakhir, saya mencoba mencari tahu tentang pengarang dan novelnya," ujar Ikra.

Seperti halnya Ikra, film Laskar Pelangi juga membawa kesan mendalam di hati Cut Mini, pemeran Ibu Guru Muslimah yang mengajar di SD Muhammadiyah Gantong. Ia mengaku sangat antusias menyambut tawaran bermain dalam film ini karena sudah lama memimpikan bisa bermain dalam film dengan sutradara Riri Riza.

"Meskipun jadwal latihannya terhitung singkat, sekitar tiga minggu, saya berkali-kali latihan sendiri, belajar logat dialog Belitung dengan cara memanggil guru yang mau membacakan dialog Belitung. Suaranya saya rekam dan setiap hari saya dengarkan untuk latihan," ujar perempuan kelahiran 30 Desember 1973 ini.

Ia melanjutkan, kenangan tak terlupakan dalam film ini adalah ketika melakukan adegan paling sulit, yakni beradu akting dengan Bakri (Rifnu Wikana), guru SD Muhammadiyah yang memutuskan berhenti mengajar.

"Waktu itu emosi saya terlalu tinggi, sulit menahan diri untuk tidak menangis, dan akhirnya saya menyerah. Rasanya bodoh sekali, sekaligus kasihan pada Mas Riri Riza dan para kru yang sudah susah payah menata set di tengah teriknya matahari Belitung," katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau